tag:blogger.com,1999:blog-79274216483258083732024-03-13T21:48:35.126-07:00MainJalan.com#mainjalan salah satu cara mensyukuri hidup :)Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-75727061063019919892024-03-03T02:52:00.000-08:002024-03-08T21:28:44.069-08:00Walking Tour Mandiri di Chinatown dan Hua Lamphong Bangkok<p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXUI7Xka3Z1yQQnyNv5Um_ILeCIIkUbSPbe1FjfrTtV5w_NLW1EYZDXTGdFhUZqPg1kDyrRg-k8K83TIjh0DKm9-85wfoGHnRP21aLMImVnQxVtuU1tKaZH1jBb0wx5cO9Usc2zP5hUVpdLq_r43pKOr0D_ZMiFiPVOvKAZfHR72izXcwBK-Swrd_Oj7s/s1280/MainJalan%20Chinatown%20BKK.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXUI7Xka3Z1yQQnyNv5Um_ILeCIIkUbSPbe1FjfrTtV5w_NLW1EYZDXTGdFhUZqPg1kDyrRg-k8K83TIjh0DKm9-85wfoGHnRP21aLMImVnQxVtuU1tKaZH1jBb0wx5cO9Usc2zP5hUVpdLq_r43pKOr0D_ZMiFiPVOvKAZfHR72izXcwBK-Swrd_Oj7s/w640-h360/MainJalan%20Chinatown%20BKK.jpg" title="Photo by MainJalan Design by Canva" width="640" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Sama sekali tidak menyangka bakal kembali ke kota ini setelah sekitar 6 bulan yang lalu saya MainJalan selama 9 hari di Bangkok. Seperti yang sudah-sudah setiap awal tahun saya menyusun berbagai rencana termasuk MainJalan. Tahun 2024 sebetulnya Bangkok tidak masuk ke dalam list, kecuali ada pekerjaan atau kegiatan yang memang mengharuskan saya datang kemari. Ternyata Allah mengabulkan pengecualian saya itu. Sementara sedang berjuang mengumpulkan pundi-pundi agar terlaksana MainJalan ke Vietnam (lagi) tapi rupanya rezeki Allah berikan untuk kembali ke Bangkok dulu. Persiapan sungguhlah singkat. Bisa dikatakan perjalanan dadakan tahu bulat.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Setelah kegiatan di sini selesai, saya tidak mau menyia-nyiakan harga tiket yang wow lumayan itu hanya untuk tinggal sebentar di Bangkok. Tentunya saya perpanjang hari di sini tapi tidak bisa terlalu lama karena sudah sangat dekat dengan Ramadan, namun alasan utama sebenarnya budget MainJalan belum tersedia. Kenapa begitu Din? Kenapa tidak diada-adain pakai CC dulu misalnya? Mumpung bisa ke sana. Jawabannya, setiap saya MainJalan dengan budget pribadi, saya selalu merencanakan dengan baik sesuai kemampuan agar ketika jalan-jalan tidak punya beban untuk bayar-bayar kemudian. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Saya nambah 2 hari di sini. Tidak tahu mau kemana, tapi tiap bolak balik ke Bangkok selalu skip dengan 1 kawasan yang menarik bagi saya. Chinatown Bangkok. Jadi saya blusukan sendiri bermodalkan referensi dari vlog dan google aja hehe. Karena saya menginap di kawasan Sathon, perjalanan dimulai dari stasiun MRT terdekat yaitu Lumphini.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Walking Tour Chinatown Bangkok<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Dengan biaya trip menggunakan MRT sebesar THB 24, saya tiba di stasiun MRT Wat Nakhon untuk menikmati Chinatown. Sesungguhnya kawasan ini luas sekali. Apa aja ada di sini. Pusat makanan, pusat konveksi, barang-barang souvenir, obat, hingga elektronik. Tentunya dengan arsitektur bangunan kuno dan vibes Chinese campur Thai yang kental. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfY38X9fmLfQMTSejH4OkQVVW-H8e7i93zrIRuQgMVs6x_JZaTjRX4wJE4dayivHhCX08H6pyA4HoRivDJEraq5duCsCIwy1WrNqa3V35hQPkllLdxHXCBcdB4dyyDmVG_sBBAo4p78A90BB8j-0QyJ4GUuY5RoDRtHf6TZit9qFl_jID9MKKTYfUJnA/s4032/IMG_7423.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfY38X9fmLfQMTSejH4OkQVVW-H8e7i93zrIRuQgMVs6x_JZaTjRX4wJE4dayivHhCX08H6pyA4HoRivDJEraq5duCsCIwy1WrNqa3V35hQPkllLdxHXCBcdB4dyyDmVG_sBBAo4p78A90BB8j-0QyJ4GUuY5RoDRtHf6TZit9qFl_jID9MKKTYfUJnA/w300-h400/IMG_7423.JPG" title="Photo by MainJalan" width="300" /></a></div><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Saya sempat keder dengan tujuan. Karena hanya ingin berkeliling penasaran seperti apa kawasan ini. Saya ikuti kaki melangkah dengan modal melihat maps sebagai patokan. Senang sekali melihat kehidupan ramai orang di sini. Berbelanja bersama keluarga atau besties, makan bareng atau sekedar jalan-jalan melihat-lihat macam saya ini. Banyak saya temui bangunan jadul yang masih aktif digunakan usaha. Terlihat usaha mereka sudah berumur puluhan tahun bahkan mungkin ratusan yang sudah diturunkan sampai beberapa generasi. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Bukan Andini MainJalan namanya kalau tidak spontan dan srimulat meskipun jalan sendiri. Karena kawasan ini banyak ruko dan toko berkotak-kotak, maka banyak menyeberang jalan raya. Setiap mau menyeberang saya selalu mencari barengan orang-orang. Entah ada ide apa tiba-tiba saya mengikuti Mbak-mbak menyeberang dan berjalan menuju tujuannya. Untungnya tujuan dia sama dengan patokan google maps yang memang hendak saya tuju. Coba kalau tidak, pasti nyasar. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Ong Ang Kanal (Walking Street) dan The Old Siam Plaza<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Setelah berjalan kurang lebih 1 KM dengan mengikuti tujuan Mbak-mbak tadi, saya sampai di Ong Ang Kanal (Walking Street). Kanal yang tak begitu lebar ini dimeriahkan dengan deretan café dan pedagang penjual makanan, minuman serta pernak-pernik khas Thailand. Tak terlewatkan hampir di setiap gang-gang di sepanjang kanal berjejer pedagang pakaian, friend snack, inhaler dan sebagainya. Pokoknya Thailand banget deh. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Menarik perhatian banyak orang, ada seorang remaja bersuara merdu bernyanyi di tengah jembatan kanal. Tidak banyak wisatawan yang saya jumpai di sini, mungkin karena masih siang. Konon kawasan ini lebih ramai waktu malam dengan night marketnya. Siang-siang bolong begini yang datang mereka yang ingin menikmati minuman segar di tepian kanal atau berjalan kaki sambil sesekali menghentikan langkah untuk mengambil foto dan video seperti yang saya lakukan. Rumah-rumahnya masih terlihat tradisional meskipun sudah modern beberapa furniturenya. Tetap tidak menghilangkan “rasa”nya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdNBO6wPdgrw0Nu84n5jtkYQBDTwLqVQGsdMsNduxf2cecVsjSz2duzBoBxcR-axt5u3nRN4KO4kjHjeHfXmuXoEsW-7XS5w6e4o2RkQBRGk2Uw8g-Kmm1Be0lNQT1wQrBbi-JwLeQu1DCQnEjNtV_Nt-eZmEzjQi74JwPoz3TPjypIBNKhq4MyhXBVBQ/s4032/IMG_7438.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdNBO6wPdgrw0Nu84n5jtkYQBDTwLqVQGsdMsNduxf2cecVsjSz2duzBoBxcR-axt5u3nRN4KO4kjHjeHfXmuXoEsW-7XS5w6e4o2RkQBRGk2Uw8g-Kmm1Be0lNQT1wQrBbi-JwLeQu1DCQnEjNtV_Nt-eZmEzjQi74JwPoz3TPjypIBNKhq4MyhXBVBQ/w300-h400/IMG_7438.JPG" title="Chinatown Bangkok. Dok. MainJalan" width="300" /></a></div><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Perut sudah mulai bernyanyi riang mengikuti irama gadis remaja tadi. Saya mulai mencari makanan halal di sekitar sini. Berdasarkan peta ada di dalam mall The Old Siam. Tapi setelah berkeliling beberapa kali kenapa tempatnya tidak ada? Oke baiklah. Saya melihat-lihat isi mall aja. Mallnya mirip-mirip sama Citos tapi ini versi tuanya. Mirip-mirip Pasar Baru dan mirip-mirip Pasar Seni Kuala Lumpur. Barang-barang yang dijual rata-rata produk lokal Thailand. Baju tradisional sangat mudah ditemukan di mall ini. Oya yang menarik perhatian sepanjang jalan menuju ke The Old Siam Plaza adalah toko emas yang ramai dikunjungi orang-orang sampai antriannya mengular. Wow orang Bangkok luar biasa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Karena letih mencari restoran halal yang tak kunjung ditemukan maka saya memutuskan untuk beralih ke destinasi berikutnya. Mengunjungi Masjid terdekat adalah cara sederhana menemukan makanan halal. Ada beberapa Masjid yang dekat. Paling dekat Masjid Thai-Pakistan Friendship tapi kalau jalan rasanya sudah tidak sanggup sehingga saya naik MRT aja hoho. Rupanya ada 2 stasiun. Bayangkan kalau saya nekat jalan kaki *pengsan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Jalan Kaki Menyusuri Daerah Hua Lamphong<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Dari MRT Sam Yot menuju MRT Hua Lamphong kembali melewati MRT Wat Nakhon tempat turun saya yang pertama. Ongkos tripnya THB 19. Dari stasiun Hua Lamphong saya berjalan kaki sejauh 1 kilometer melewati jalanan besar dengan ruko-ruko, lalu bawah kolong jembatan layang, kemudian jalanan menyempit dan menemukan pemukiman penduduk. Sejauh mata memandang semuanya penduduk lokal. Karena hari libur jadi daerah sini sepi. Mungkin karena daerah perkantoran (ruko), bukan kawasan turis, dan orang-orang lebih memilih tinggal di rumah atau jalan-jalan ke pusat kota. Bahkan Seven Eleven yang biasanya ditemui setiap sekian meter aja di sini jarang sekali. Kaki terus melangkah hingga akhirnya menemukan bangunan tua hampir ambruk karena ditunggangi pohon besar berakar kuat. Rasa hati ingin ambil fotonya tapi rasa hati yang lain jangan karena kok sepertinya horror -.-<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Alhamdulillah Bangkok tidak sepanas biasanya namun debunya cukup tinggi. Walaupun kadang mendung dan teduh tetap aja keringat bercucuran. Lagi-lagi saya tidak menemukan tempat tujuan. Saya berpikir dadakan kemana lagi nih? Saya scroll rupanya ada Masjid dekat dari tempat saya berdiri. Masjid Bangkok. Saya berdoa semoga kali ini bertemu. Masjid yang terletak di gang-gang rumah warga beneran berasa jadi penduduk setempat sedang menunaikan ibadah sholat. Uniknya, saya tidak menemukan jamaah perempuan sholat di sini. Mungkin karena sholat dzuhur jadi mereka memilih sholat di rumah. Tempat sholat perempuannya juga agak membingungkan. Ketika mau masuk, saya didatangi oleh imamnya yang menunjukan dimana tempat wudhu dan sholat. Ada TPA dan majlis juga. Di tempat saya sholat ada papan tulis panjang yang masih ada tulisan bekas majlis saya rasa. Tulisannya menceritakan tentang Death Series. Allahuakbar. Lagi jalan-jalan tetap diingatkan tentang kematian.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Bangkok Mosque sepertinya merupakan lingkungan muslim India – Pakistan dan timur tengah. Karena saya menjumpai wajah-wajah asli sana di masjid dan sekitarnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHjU0Qb5fOr3_EdBa2fH0LZZDq9XEy5w3kRh_ruKN-CziXnT5qgRs0ULSWGIwh209t36O-6OsZ2ap5L5yMhK6dhuG7fZbwZPfMm5LnlcFkES6cexL1bTIZmuMi5iJC0R8yGPTsL_7EG6_vCV_8KP9sbfRBHwR_8Vumu2cwmQm6zpzihKCSbK2_2c-3HKw/s4032/IMG_7462.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHjU0Qb5fOr3_EdBa2fH0LZZDq9XEy5w3kRh_ruKN-CziXnT5qgRs0ULSWGIwh209t36O-6OsZ2ap5L5yMhK6dhuG7fZbwZPfMm5LnlcFkES6cexL1bTIZmuMi5iJC0R8yGPTsL_7EG6_vCV_8KP9sbfRBHwR_8Vumu2cwmQm6zpzihKCSbK2_2c-3HKw/w400-h300/IMG_7462.JPG" title="Pasar Basah dan Food court. Dok. MainJalan" width="400" /></a></div><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Makan Siang Keder Dengan Warung Pada Tutup<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Di dekat masjid biasanya banyak warung makan halal kan? Tapi tidak dengan daerah ini. Ada yang terdekat tapi semua tutup. Jalanan sepi. Lalu saya terus berjalan mencari makanan halal sambil menahan lapar. Alhamdulillah nyasar.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Tujuannya mana nyampenya kemana. Entah kenapa perjalanan kali ini selalu tidak sampai pada tujuan. Apa yang dicari sulit ditemukan tapi tiba-tiba diganti dengan yang lebih nyaman. Tsahelah. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Silom Halal Food yang saya idamkan menjadi penawar lapar dan letih, tak jua kutemui. Akhirnya ada warung bernama Habibi spesialis masakan Timur Tengah dan India menjadi penggantinya. Begitu buka pintu langsung disambut salam dan senyum dari Abang pemilik warung. Restoran full AC dengan tempat duduk nyaman serta menu yang lumayan beragam mungkin tempat yang tepat menurut Allah untuk saya istirahat sambil makan siang. Tanpa berlama-lama Chicken Biryani menjadi pilihan. Porsi luar biasa pemirsa, saya hanya sanggup menghabiskan setengahnya. Lalu si Abang nyamperin nanya, gimana makanannya? Kenapa tidak dihabiskan? Yaelahh.. *lol<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Di meja belakang saya, ada Mbak-mbak bule makan sendirian juga. Diwawancara sama Abang, rupanya si Mbak datang dari Vienna. Memang sih sejak dari Chinatown sampai ke Habibi ini, jarang sekali menemukan turis. Kalaupun ada, ya yang tipe-tipe backpacker pecinta sejarah, atau sudah usia pensiun yang memilih jalan-jalan keliling dunia. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Puas isi perut serta tenaga sudah kembali pulih, saya lanjutkan perjalanan. Ternyata Silom Halal Food berjarak 3 ruko dari Habibi. Ya Allah Ya Tuhanku remuk hatiku kenapalah tadi mata ini tidak melihatnya. Karena penasaran sekaligus geram akhirnya saya intip. Menunya menggoda tapi ya balik lagi, memang harusnya saya makan di Habibi yaa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Cambria Math, serif; font-size: medium;">Jalan sedikit ke arah jalan raya dari Restoran Habibi ada Masjid megah bernama Mirasudden. Tahu gitu tadi saya sholat di sini aja ya. Boleh lah nanti kapan kalau ke Bangkok lagi, Masjid ini akan saya masukan dalam itinerary.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #833c0b; font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Mendinginkan Diri di Roots Coffee Surasak<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif; font-size: medium;">Kembali berjalan tanpa arah dan ternyata sudah sampai di kawasan yang tidak asing maka saya memutuskan untuk kembali mengademkan diri serta menikmati kopi sore di coffee shop yang waktu bulan Agustus 2023 lalu saya pernah kunjungi. Coffee shop ini nampaknya hits di sini jadi ramai. Saya suka vibesnya dan tentu kopinya cocok. Tidak bikin mules. Akhirnya saya minum kopi beneran tanpa gula dan doyan *lol. Saya menikmati Ice White Coffee yang ukuran 12oz dengan harga THB 140. Kopi enak, vibes nyaman, staf ramah, wifi kencang, dah lah kurang apa lagi?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD2abI2wtWjCmvf0oyoJur3mNAVmgTpxyPmp_mQA6XlURMjtm7K_r16ROy-wmsAy7yqjnZhbdDMZktbxn-5iahiM-9P3cXqizGg-L1nJQO_5xk88a4lVHR0eQ7MqvoSnH2th32Ofp5L7aWYv7k2V5_L67lCL9vryGuJM22mJQRXeBAIXIVk9xLP92Mc8/s4032/IMG_7468.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD2abI2wtWjCmvf0oyoJur3mNAVmgTpxyPmp_mQA6XlURMjtm7K_r16ROy-wmsAy7yqjnZhbdDMZktbxn-5iahiM-9P3cXqizGg-L1nJQO_5xk88a4lVHR0eQ7MqvoSnH2th32Ofp5L7aWYv7k2V5_L67lCL9vryGuJM22mJQRXeBAIXIVk9xLP92Mc8/w300-h400/IMG_7468.JPG" title="Roots Coffee Surasak. Dok. MainJalan" width="300" /></a></div><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 24px; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Cambria Math", serif;"><span style="font-size: medium;">Lagi-lagi dengan MainJalan saya semakin bersyukur. Perjalanan dadakan tanpa tujuan ini memang beneran tanpa tujuan karena setiap akhirnya memilih tujuan selalu tidak ketemu. Mungkin memang saatnya berjalan tanpa tujuan dulu biar Allah yang memberi tujuan dengan menuntun setiap langkahnya. Pastinya membuka mindset saya dengan bertemu orang-orang, melihat kehidupan lain dari Bangkok yang biasanya saya hanya lihat hingar bingar. Apapun itu, semoga saya dan teman-teman yang membaca ini mendapat makna dari setiap perjalanan dalam hidup. Salam sehat, salam bahagia, salam MainJalan.</span><o:p></o:p></span></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-78836527760528523282024-01-12T02:52:00.000-08:002024-01-12T03:08:12.738-08:00Jogja Menjadi Tujuan Mengawali Tahun 2024<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEgXkKntkJE35n-i4G5neZgtNQHJALTDe_mLWaKTYqwSB1oI9VgJ9T2b65CguLjrZ6wD_rT4CI71184H1NHijOpCZcsPu6W8ZtRkmeJ2OfFnfOKk3j8DTYcBsS_-MPFXW4pFFMek2GQQp7QxPtZoKiFIwB_yR9bXQotUuwqECFe4RjLZOtEf-gRIKLA-o/s1280/Brown%20Minimalist%20Lifestyle%20Daily%20Vlog%20YouTube%20Thumbnail.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEgXkKntkJE35n-i4G5neZgtNQHJALTDe_mLWaKTYqwSB1oI9VgJ9T2b65CguLjrZ6wD_rT4CI71184H1NHijOpCZcsPu6W8ZtRkmeJ2OfFnfOKk3j8DTYcBsS_-MPFXW4pFFMek2GQQp7QxPtZoKiFIwB_yR9bXQotUuwqECFe4RjLZOtEf-gRIKLA-o/w640-h360/Brown%20Minimalist%20Lifestyle%20Daily%20Vlog%20YouTube%20Thumbnail.jpg" title="Jogja Awal Tahun 2024. Foto by MainJalan. Design by Canva.com" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Selamat tahun baru teman-teman MainJalan. Semoga di
tahun 2024 ini lebih baik lagi, senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan, dimurahkan
rezeki, dimudahkan segala urusan dan diberi kesempatan untuk MainJalan lebih
jauh lagi. Aamiin..</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Libur akhir dan awal tahun pada kemana nih? Kalau saya
kebetulan ada kegiatan di Temanggung, Jawa Tengah jadi sekalian liburan dan
extended di Jogja. Kisah perjalanan di Temanggung nanti saya ceritakan di
artikel selanjutnya yaa. Sekarang saya ingin berbagi cerita betapa randomnya perjalanan
saya di Jogja bersama Mba Endah *lol. Inilah kisah hari terakhir liburan ke Jogja kemarin hehe.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">--</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">"Mba jadi hari ini kita mau kemana?"
pertanyaan saya ke Mba Endah, teman MainJalan kali ini edisi Jogja awal tahun
2024.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">"Lo udah pernah ke Warungboto?"</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Berpikir sejenak dan, "Yuk, gue belum pernah ke
sana."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Kami bergegas menyiapkan diri. Sekitar pukul 09.00 WIB
kami keluar hotel. Tujuan pertama adalah sarapan tapi gak tahu mau sarapan apa
akhirnya makanan cepat saji yang kami temui di dekat hotel menjadi pilihannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Tanpa berlama-lama menghabiskan menu sarapan, kami
segera menuju Situs Warungboto yang terletak di Jalan Veteran No. 77,
Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta ini.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="color: #984807; font-size: 12pt; mso-style-textfill-fill-alpha: 100.0%; mso-style-textfill-fill-color: #984807; mso-style-textfill-fill-colortransforms: lumm=50000; mso-style-textfill-fill-themecolor: accent6; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Situs Warungboto Pesanggrahan Sultan Hamengkubuwana II</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Warungboto merupakan situs bersejarah dari abad ke-18
(1785M) dibangun oleh Sultan Hamengkubuwana II sejak beliau menjadi pangeran
yang bernama Pangeran Rejakusuma. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Situs Warungboto dulunya pesanggrahan raja dan
keluarganya yang dikenal dengan Pesanggrahan Rejowinangun. Selain sebagai
tempat istirahat, Pesanggrahan ini merupakan sebuah benteng pertahanan dari
sisi timur Keraton Ngayogyakarta.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2H7mobR6jUZtdgebPqWSNcX-67tTsq3hOkWTWxcuDgw6TxE2BQ0AAR3dtjm0gtMxBdf11qOql_j4DFdVeMWHBo0ykSaaO29Bt3UC1aQ7tXyF56o9eCjwAtwP_eDYugfaUiPDvQDFkyiZ0LxYx9sr8XjgsWBYo9dQj1WsEE04tlzXnc1GsW1kvXY7z-18/s4128/20240110_112809.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2322" data-original-width="4128" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2H7mobR6jUZtdgebPqWSNcX-67tTsq3hOkWTWxcuDgw6TxE2BQ0AAR3dtjm0gtMxBdf11qOql_j4DFdVeMWHBo0ykSaaO29Bt3UC1aQ7tXyF56o9eCjwAtwP_eDYugfaUiPDvQDFkyiZ0LxYx9sr8XjgsWBYo9dQj1WsEE04tlzXnc1GsW1kvXY7z-18/w640-h360/20240110_112809.jpg" title="Situs Warungboto Jogja. Doc. MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Pesanggrahan Rejowinangun memiliki banyak ruang yang hingga saat ini masih
dapat kita lihat. Saya dan Mba Endah berkeliling hampir ke seluruh bagian
Situs. Naik turun tangga yang ukuran tangganya tidak sama ini cukup membuat
kami olahraga *senyummanis. <br />
<br />
Selain ruang-ruang, terdapat kolam pemandian yang di dalamnya ada sumber mata
air atau TUK. Namun, saat ini TUK sudah tidak berfungsi lagi. Bangunan ini juga
terdapat Mikrab untuk tempat ibadah dan menara pandang.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Indahnya struktur bangunan Warungboto mengundang
wisatawan untuk mengabadikan momennya di sini. Banyak diantaranya menjadikan
tempat ini sebagai foto pre wedding. <br />
<br />
Kami sempat ngobrol dengan salah satu petugas yang menjaga dan merawat Situs
Warungboto. Beliau bercerita tentang sejarah bangunan secara umum dan berharap
Situs Warungboto menjadi salah satu destinasi wisata melengkapi Keraton dan
Taman Sari. <br />
<br />
Kemegahan Situs Warungboto yang sudah mengalami pemugaran masih dapat terlihat
dan dirasakan. Situs yang saat ini berada di antara pemukiman penduduk, tidak
menyurutkan makna kemegahannya. Untuk berkunjung ke sini, pengunjung cukup
mengisi kotak yang tersedia di pintu masuk.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="color: #984807; font-size: 12pt; mso-style-textfill-fill-alpha: 100.0%; mso-style-textfill-fill-color: #984807; mso-style-textfill-fill-colortransforms: lumm=50000; mso-style-textfill-fill-themecolor: accent6; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Tempo Gelato Penawar Letih Setelah Keliling Warungboto</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Mba Endah membawa saya ke sebuah tempat menikmati
Gelato tersohor di Jogja yaitu Tempo Gelato. Kami mendatangi outletnya yang
besar di Prawirotaman. Cuaca yang panas dan kelelahan naik turun tangga
Warungboto, membuat kami semangat melahap 3 variant Gelato dalam satu cup
medium.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Saya memilih Matcha, Choco Mint dan Lecy. Sedangkan
Mba Endah memilih Coffee, Matcha dan Lemongrass. Menariknya ada rasa-rasa yang
tidak biasa seperti Kemangi, Lemongrass dan Ginger. Saya penasaran dengan rasa
Kemangi tapi ragu untuk memilihnya ke dalam cup jadi saya hanya mencicipi aja.
Oh My God rasanya seperti kita sedang makan pecel lele dengan lalapan kemangi
:)</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG00_P6YIqFtyN1AjeaYX_Lt02pQvoOC1K_7imYAAHMr-hGLjNcKZI52zaD3h31GSgshXoRO4FIvcusaVvHcfkclFhm_QyRVPIhtyNipGHcAs91yICaulDgfY-7-CfLeXevEPt9eC98-vCpwJ09gudsBf_7Zhg3H4IE6dBwzzgPBEbRIh7_RJxYgqjYDc/s4032/IMG_6875.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG00_P6YIqFtyN1AjeaYX_Lt02pQvoOC1K_7imYAAHMr-hGLjNcKZI52zaD3h31GSgshXoRO4FIvcusaVvHcfkclFhm_QyRVPIhtyNipGHcAs91yICaulDgfY-7-CfLeXevEPt9eC98-vCpwJ09gudsBf_7Zhg3H4IE6dBwzzgPBEbRIh7_RJxYgqjYDc/w300-h400/IMG_6875.JPG" title="Tempo Gelato. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Tempo Gelato memiliki 65 variant rasa dan untuk cup
medium dengan 3 rasa dibandrol harga Rp. 45.000,-. Kenyang dan menyenangkan
hehe.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="color: #984807; font-size: 12pt; mso-style-textfill-fill-alpha: 100.0%; mso-style-textfill-fill-color: #984807; mso-style-textfill-fill-colortransforms: lumm=50000; mso-style-textfill-fill-themecolor: accent6; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Santai Siang Sambil Ngopi di Ng'laras Coffee</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Mba Endah sudah browsing tempat asyik buat rehat
santai sambil ngopi yang menunya ada makanan beratnya dekat dengan Tempo
Gelato. Berjarak kurang lebih 300 meter, kami menikmati siang yang panas hingga
sore yang tiba-tiba hujan di Ng'laras Coffee and Gelato di Jalan Gerilya
Brontokusuman.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Saya tidak memesan kopi karena masih kenyang makan
Gelato jadi saya pesan Ice Rossela Strawberry dan hhmm segar sekali. Kalau Mba
Endah memesan Hot Latte dan Sparkling Mint Strawberry. Seperti biasa, Mba Endah
akan memesan lebih dari 1 minuman *lol.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Siomay dan Jamur Crispy menjadi temannya. Rasa makanan
dan minumannya oke. Siomaynya enak. Untuk harga, standard jajan di cafe lah yaa
hehe.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="color: #984807; font-size: 12pt; mso-style-textfill-fill-alpha: 100.0%; mso-style-textfill-fill-color: #984807; mso-style-textfill-fill-colortransforms: lumm=50000; mso-style-textfill-fill-themecolor: accent6; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Random Tiba-tiba Nonton Abang Jason Statham</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Wacana untuk nonton memang sudah terbersit dalam hati
sejak hari pertama kami bertemu di Yogya. Iya, kami memang janjian jalan bareng
ke Yogya, Mba Endah dari rumahnya di Pati, sedangkan saya dari Temanggung ada
kegiatan di sana. Ternyata kami sama-sama ingin mengajak nonton. Romantis
banget kan *eh.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">"Din, habis ini nonton aja deh yuk. Si Babang
Jason Statham udah tayang kan."</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Saya langsung beli tiket online di bioskop yang tidak
terlalu jauh dari penginapan. Kami nonton pukul 18.50 sementara kami sudah
sampai di bioskop kurang dari pukul 17.00. Diiringi hujan intensitas sedang,
kami kedinginan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFOBlf8ZWjTXEknugezkVZ6LUX2yiijGXT-UZQY2Y4seAngyOlHjM96SUWz9B3GQSydyGZwm2gRTfYRaDCaNrVcm9AL7haFiYhMG9LVE-M4pNjoTTWIdluDOb5i3S0UOxLVukO3LaxLAUuZQmfMJZI7I__trvpsnvvs9YZb3IeXiVVyueZyKNkuVrFXc0/s4032/IMG_6889.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFOBlf8ZWjTXEknugezkVZ6LUX2yiijGXT-UZQY2Y4seAngyOlHjM96SUWz9B3GQSydyGZwm2gRTfYRaDCaNrVcm9AL7haFiYhMG9LVE-M4pNjoTTWIdluDOb5i3S0UOxLVukO3LaxLAUuZQmfMJZI7I__trvpsnvvs9YZb3IeXiVVyueZyKNkuVrFXc0/w300-h400/IMG_6889.JPG" title="Tiket The Beekeeper. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Film berdurasi 105 menit cukup menghibur. Aksi Jason
Statham dalam membela seorang Ibu pensiunan tetangganya cukup memukau. Dengan
gaya khasnya menggunakan setelan jas rapi dan tanpa banyak dialog, Jason
berhasil menyita perhatian kami dari awal hingga akhir film.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span lang="EN" style="color: #984807; font-size: 12pt; mso-style-textfill-fill-alpha: 100.0%; mso-style-textfill-fill-color: #984807; mso-style-textfill-fill-colortransforms: lumm=50000; mso-style-textfill-fill-themecolor: accent6; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Hamzah Batik, Teras Malioboro dan Angkringan Menjadi Itinerary
Penutup</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Selesai nonton masih pukul 20.40 WIB masih sempat jika
ingin ke toko-toko. Hamzah Batik Malioboro menjadi pilihan kami. Saya pribadi
suka ke Hamzah kenapa? Karena wangi hehe.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Barang yang dijual beranekaragam dengan harga yang
variatif mulai dari yang murah hingga yang mahal. Karena saya kurang jago nawar
harga maka tempat-tempat seperti Hamzah Batik menjadi pilihan tepat untuk
berbelanja.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Setelah menemukan apa yang dicari, kami menyusuri
Jalan Malioboro yang sebagian kiosnya sudah tutup. Kami masuk ke Teras
Malioboro lalu berhenti menikmati menu Angkringan. <br />
<br />
Teh Jahe Panas, Jeruk Panas, Nasi Bungkus dan beberapa tusuk sate khas
Angkringan menjadi penutup itinerary MainJalan kami di Jogja. Selama 4 hari,
kami tidak punya itin khusus mengingat Jogja merupakan kota masa remaja saya,
jadi saya lebih ingin banyak rehat. Pun dengan Mba Endah yang ternyata ingin
jalan santuy.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Perjalanan awal tahun tanpa buru-buru, tanpa berburu
destinasi, tanpa rencana tujuan pasti, menikmati aktivitas yang perlahan dan
lebih banyak 'anteng' membuat saya lebih fresh, siap menjalani tahun 2024 yang
saya yakin pasti banyak kejutan dalam hidup. Semoga perjalanan di tahun ini dan
tahun-tahun selanjutnya lebih menyenangkan, diberi kesehatan, kebahagiaan dan
keberkahan. Aamiin.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;">Terima kasih Mba Endah, teman MainJalan awal tahunku. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFZgT8Gf-kUe274ld73VMuIYI7k0ZjtJPZYPQZ9JeeNO3_JSL9XvnQhi4FBYsUwr5_mYvxwREffz10A1KjgLKkeDRAHiYe-dj1xR407Atd3Xz3kBPFFDoEwe88M55TYZE-Dnl-7Z7ozls3-YxdKzCO7smHGmwq0I6rn0gyP7rLS42U-ZiOuVUfwI753Q/s4032/IMG_6873.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFZgT8Gf-kUe274ld73VMuIYI7k0ZjtJPZYPQZ9JeeNO3_JSL9XvnQhi4FBYsUwr5_mYvxwREffz10A1KjgLKkeDRAHiYe-dj1xR407Atd3Xz3kBPFFDoEwe88M55TYZE-Dnl-7Z7ozls3-YxdKzCO7smHGmwq0I6rn0gyP7rLS42U-ZiOuVUfwI753Q/w300-h400/IMG_6873.JPG" title="Saya dan Mba Endah di Situs Warungboto. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span lang="EN" style="font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-89991232532621550542023-09-13T05:32:00.002-07:002023-09-13T05:33:01.809-07:00Cantiknya Wat Mahathat Ayutthaya<p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfOYSHc9np4MUgpksznDOk0oCluZUeqagEm3l-bQ1yA0WIjF_6nfFuF2QwWbcid2meZ9ARtLxL467R-pORMcD0_363lYiPUuvgcAiyG-0hMFP2aYjwpuEj7BspbZwQ2xJEs4jNh13fCzLhGzqUeGcsOH4N8SUFeCW4iFH1155Bj1yPoo0VUjdSwPDqV4/s1280/Orange%20Yellow%20Minimalist%20Aesthetic%20A%20Day%20in%20My%20Life%20Travel%20Vlog%20Youtube%20Thumbnail.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfOYSHc9np4MUgpksznDOk0oCluZUeqagEm3l-bQ1yA0WIjF_6nfFuF2QwWbcid2meZ9ARtLxL467R-pORMcD0_363lYiPUuvgcAiyG-0hMFP2aYjwpuEj7BspbZwQ2xJEs4jNh13fCzLhGzqUeGcsOH4N8SUFeCW4iFH1155Bj1yPoo0VUjdSwPDqV4/w640-h360/Orange%20Yellow%20Minimalist%20Aesthetic%20A%20Day%20in%20My%20Life%20Travel%20Vlog%20Youtube%20Thumbnail.jpg" title="Foto by Andini MainJalan. Design by Canva" width="640" /></a></div><span style="text-align: justify;"><p style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></p><a href="http://...">...</a></span><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="color: #385623; font-size: 12pt; font-weight: bold; text-align: justify;"><a href="http://www.mainjalan.com/2023/09/cerita-mainjalan-ke-ayutthaya.html" target="_blank">cerita sebelumnya ada di sini yaa</a></span><p></p><p style="text-align: left;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="color: #385623; font-size: 12pt; font-weight: bold; text-align: justify;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Wat Mahathat Temple</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI", sans-serif" style="font-size: 12pt;">Di kota Ayutthaya terdapat banyak kuil dengan
stupa-stupa dan pagoda yang sangat menarik serta mempunyai histori
masing-masing. Salah satu yang besar dan mempunyai icon menarik adalah Wat Phra
Mahathat atau Wat Mahathat. Menjadi iconic sebab ada Kepala Buddha yang berada
di antara akar pohon bodhi yang tertanam kuat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Wat Mahathat dibangun saat Raja Borommaracha
I memerintah tahun 1374. Pembangunannya selesai pada masa Raja Ramesuan sebelum
Ayutthaya menjadi ibukota Siam. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Wat Mahathat memiliki ciri prang bergaya
Khmer. Tapi saya melihatnya seperti bangunan Candi Trowulan. Ada banyak prang
di sini. Sebagian kondisinya sudah miring dan gak utuh lagi. Stupa-stupa Buddha
juga banyak yang sudah gak utuh. Tempat ini cukup luas untuk dikelilingi. Karena
cuaca begitu panas maka pengelola menyediakan payung yang bisa digunakan
pengunjung. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Dulunya Wat Mahathat merupakan tempat upacara-upacara
Kerajaan Ayutthaya baik yang sifatnya keagamaan atau bukan. Maka tak heran
meskipun cuaca terik di beberapa titik kuil ini terasa sejuk. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Prang yang tersebar di seluruh area kuil
menjadi pemandangan eksotis dan tentunya sangat indah untuk menjadi latar
belakang foto hehe. Pengunjung banyak yang OOTD di sini. Paling popular mereka
berfoto bersama Kepala Buddha di antara akar pohon bodhi.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuUYv26DoEHF6myiQStADNyM20D4BSQVI72zKU5jMWyuHLQhjn3LCGfglBwIWFhEKud1PLbu2ZrRa2kryM2CUbmQQ4xV0nRUtNiAYwKWopSwCpIvpMXyyquIeb_KvW_qEY8coommFHYgJU265PTrm-IHTtlvts5AxQTkxp9k0N86tmhYnXWlXpR7vMmZk/s4032/IMG_3747%20(1).HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuUYv26DoEHF6myiQStADNyM20D4BSQVI72zKU5jMWyuHLQhjn3LCGfglBwIWFhEKud1PLbu2ZrRa2kryM2CUbmQQ4xV0nRUtNiAYwKWopSwCpIvpMXyyquIeb_KvW_qEY8coommFHYgJU265PTrm-IHTtlvts5AxQTkxp9k0N86tmhYnXWlXpR7vMmZk/w300-h400/IMG_3747%20(1).HEIC" title="Foto by Andini MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">Gak ada cerita pasti yang menjelaskan bagaimana stupa Kepala Buddha itu bisa berada di antara akar pohon bodhi. Letaknya yang unik sangat menarik untuk diabadikan. Gak heran, pengunjung rela antri untuk foto bersamanya.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Tiket masuk ke sini THB 50. Di area parkir
kuil ini tepatnya di tepian sungai ada kafe bernama Sanohat Ayutthaya, tempat
yang asyik untuk bersantai sambil minum kopi dan menikmati senja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Sekilas Tentang
Ayutthaya<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Kota tua yang memiliki nama lengkap Phra
Nakhon Si Ayutthaya merupakan ibukota Provinsi Ayutthaya, Thailand. Didirikan
tahun 1350 oleh Raja Ramathibodi I atau Uthong dan menjadi ibukota Kerajaan
Ayutthaya di Siam. Kota Ayutthaya dihancurkan oleh Burma tahun 1767 dan reruntuhannya
saat ini dikenal sebagai Ayutthaya Historical Park yang juga menjadi UNESCO
World Heritage Site pada tahun 1991.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Kerajaan Ayutthaya mencapai masa keemasannya
pada perempat kedua abad ke-18. Selain perdagangan, Ayutthaya memiliki
kesenian, kesusastraan, dan pembelajaran yang berkembang. Ayutthaya akhirnya
menyerah terhadap Burma setelah berperang melawan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam
Selatan) memperebutkan Khmer (Kamboja).<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDP0Kd2K9h3_kIt_48G4KvBdHiuqJdOqlx_PY_qJUsgxZIELL-tAsYq2fJtjsfrhfaspgEHl08onPOoVPD2CnoJKwk5_Kembq-gDyNgzdvwpznh00rDQL659f0ykJphJ4-L8q7w6ifqg3hHfGSu7JIndYK4kTfK4hx7aAfSRb0uOwVuFU_y3vmoXxkxw/s4032/IMG_1929.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSDP0Kd2K9h3_kIt_48G4KvBdHiuqJdOqlx_PY_qJUsgxZIELL-tAsYq2fJtjsfrhfaspgEHl08onPOoVPD2CnoJKwk5_Kembq-gDyNgzdvwpznh00rDQL659f0ykJphJ4-L8q7w6ifqg3hHfGSu7JIndYK4kTfK4hx7aAfSRb0uOwVuFU_y3vmoXxkxw/w300-h400/IMG_1929.JPG" title="Foto by Andini MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika berada di Ayutthaya saya teringat dengan
Pagoda-pagoda yang berada di Burma (Myanmar) dan Khmer (Kamboja). Rupanya
memang ada pengaruhnya. Tempat-tempat yang eksotis untuk dikunjungi, terutama
bagi kita pencinta sejarah, seni dan budaya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Ngopi Sore Sebelum
Kembali ke Bangkok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Setelah lelah berkeliling di Wat Mahathat
kami memutuskan untuk rehat sejenak menikmati sore sambil minum kopi dan
minuman segar lainnya di sebuah Coffee Shop di seberang Wat Ratchaburana
(sebelah dari Wat Mahathat). Nama tempat ngopinya Prang View warna catnya putih dan ada kaca besar di bagian depan kafe.
Pengunjung ramai hampir mengisi meja dan kursi yang disediakan. Kami menunggu
sebentar agar dapat meja kursi yang sesuai. Seperti namanya, kafe ini menyajikan view pagoda di depannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Suasana ramai, pelayan sibuk tapi saya gak
merasakan itu sibuk sekali. Masih dibatas normal. Orang lokalnya ramah-ramah
dan terkesan slow. Sepertinya memang karena Ayutthaya bukan kota yang sibuk. Kota
wisata yang kalem. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Di depan kafe ada Wat Ratchaburana yang tak
kalah luas dengan Wat Mahathat. Sudah gak sanggup berkeliling karena
benar-benar terik serta waktu gak cukup lagi untuk mengejar kereta api kembali
ke Bangkok. Jadwal kereta api yang sama seperti ketika berangkat ada di pukul
16.50 kalau tidak salah dan 18.50. Sayangnya gak boleh pesan tiket diawal harus
1 jam sebelum keberangkatan jadi kami harus berada di stasiun 1 jam sebelum
waktu keberangkatan yang dipilih. Karena sepertinya gak kekejar yang jam 16an
maka kami memilih kereta jam 18an dimana itu kereta ekonomi terakhir di hari
ini dari Ayutthaya menuju Bangkok. Kalau ketinggalan ya sudah bermalam deh di
Ayutthaya hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Oya harga minuman di kafe ini standard
umumnya coffee shop. Kami gak mencoba makanannya. Kalau melirik meja-meja
sebelah kebanyakan memesan Mango Sticky Rice dan Thai Tea Bobba yang disajikan
dengan wadah berbeda. Nampaknya enak terlihat dari tampilan yang menarik. Pengunjung
terlihat menikmati suasana sembari bercengkrama dengan kelompoknya
masing-masing.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Hujan Menjadi Ucapan
Selamat Bertemu Kembali<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Waktu menunjukkan pukul 4. Kami bergegas
menuju stasiun dengan mencoba memesan grab car. Begitu beranjak keluar kafe
terlihat cuaca yang terik berubah mendung. Perlahan matahari ditutupi oleh awan
abu-abu gelap dan rintik hujan mulai membasahi. “Wah hujan..” bisik saya dalam
hati. Biasanya kalau saya mengunjungi suatu tempat dan dikasih hujan diakhir
perjalanan saya kembali, maka saya akan kembali lagi ke tempat itu. Nah, semoga
ya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Bagi saya, Ayutthaya kota yang nyaman, hmm
mungkin karena memang saya suka dengan suasana kota tua ya. Tapi Ayutthaya
memberi ‘rasa’ berbeda. Saya jadi penasaran dengan suasana malamnya. Ayutthaya punya
night market dan paket makan malam di atas kapal. Sepertinya menarik hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Suasana jadi romantis karena ditemani hujan perjalanan
menuju stasiun. Adem. Sesampainya di stasiun, kami langsung membeli tiket dan
punya waktu tunggu sekitar 1 jam hingga kereta datang. Kami kembali keluar
stasiun menuju Seven Eleven untuk jajan. Karena perut sudah kembali terasa
lapar, kami membeli makanan siap saji. Tentunya setelah teliti memilih yang
berlogo halal. Di depan Seven Eleven banyak juga yang menjual makanan. Tapi sepanjang
mata memandang belum ada yang menyajikan makanan halal. Mungkin ada tapi saya gak
melihatnya. Ada beberapa hostel juga yang bisa menjadi pilihan jika ingin
menginap di sini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Stasiun sangat ramai. Banyak calon penumpang mulai
berdatangan. Selain ke Bangkok, Stasiun Ayutthaya juga melayani kereta api
tujuan Chiang Mai dengan beragam kelas kereta. Ke Bangkok juga ada beberapa
pilihan kelas kereta. Karena kami memilih kereta api ekonomi no seat dan
ternyata penumpangnya ramai sekali jadi kami berdempet-dempetan seperti naik KRL
Jabodetabek di jam pulang kantor. KRL masih punya AC, kereta api ini pakai
kipas angin, bagaimana rasanya? “Wow”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Suatu hari, semoga diizinkan kembali ke
Ayutthaya dan saya ingin menginap di sini. Agar bukan saja Wat Mahathat yang saya
kunjungi tapi Wat Ratchaburana, Wat Chai Wattanaram, Wat Phra Si Sanphet, Wat
Yai Chaimongkhol, dan Wat Lokaya Sutha serta bersantai, berehat, menikmati slow-nya
kota ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;">Saya yakin, semua sudah ada waktunya seperti
pesan yang saya dapatkan ketika berada di Ayutthaya. Akan ada waktu yang tepat
untuk kembali ke Ayutthaya. Mungkin teman-teman yang membaca tulisan ini
menjadi teman #MainJalan saya berikutnya untuk kembali ke Ayutthaya, melipir ke
Songkhla, Hat Yai dan seterusnya *senyumsemangat </span><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">😊<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">Terima kasih telah berkenan membacanya, semoga teman-teman seakan
ikut saya #MainJalan ke Ayutthaya dengan membaca tulisan ini yaa. Semangat!!</span><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-themecolor: text1;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">--</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">Referensi :</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">https://en.wikipedia.org/wiki/Ayutthaya_Historical_Park</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Ayutthaya</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="color: black; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">http://www.mytrip.co.id/article/5-kuil-cantik-di-ayutthaya</span></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-83909539196796967202023-09-13T05:17:00.004-07:002023-09-13T05:35:16.327-07:00Cerita MainJalan ke Ayutthaya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJvN80KkdKbWs3qv__6cPR8nT3c7Z5mKxEHik1GRABj5OJYtEmknalIXNHrAmoGbMLlZOAgr4fw3p8fGWRCoa-iw5CwBq2vhlQ57ycHLK9gKQQf4ghmfkZ4nK9zXjVVZSrlusFO5yDqohtPHOLyARktSurtNjUnzWKAAkjl8OjAWIyq44JRTOXwsp_FAc/s1280/Orange%20Yellow%20Minimalist%20Aesthetic%20A%20Day%20in%20My%20Life%20Travel%20Vlog%20Youtube%20Thumbnail%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJvN80KkdKbWs3qv__6cPR8nT3c7Z5mKxEHik1GRABj5OJYtEmknalIXNHrAmoGbMLlZOAgr4fw3p8fGWRCoa-iw5CwBq2vhlQ57ycHLK9gKQQf4ghmfkZ4nK9zXjVVZSrlusFO5yDqohtPHOLyARktSurtNjUnzWKAAkjl8OjAWIyq44JRTOXwsp_FAc/w640-h360/Orange%20Yellow%20Minimalist%20Aesthetic%20A%20Day%20in%20My%20Life%20Travel%20Vlog%20Youtube%20Thumbnail%20(1).jpg" title="Foto by Andini MainJalan. Design by Canva" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p><i style="text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">"Gak
akan salah waktu..."</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
Kalimat singkat itu terlintas dalam benak saya ketika melihat salah satu Stupa Buddha
yang sudah gak utuh lagi di Wat Mahathat (Wat Phra Mahathat) Temple, Ayutthaya.
Kalimat singkat banyak makna, pengingat kita tentang waktu. Mungkin kalimat
tersebut bagian dari simbol-simbol pesan yang hendak disampaikan kepada saya
dan juga sebagian orang yang merasa ketika membaca tulisan ini.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sudah diatur Yang Maha
Pengasih lagi Penyayang, gak akan salah waktu, gak akan salah orang, gak akan
salah alamat dan tujuan. Seperti keinginan untuk datang ke Ayutthaya yang sudah
saya idamkan sekian lama, inilah waktu yang tepat untuk menikmati keindahan
bangunan Candi peninggalan Kerajaan Ayutthaya ini tepat di hari pertama bulan
Agustus 2023.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Bertolak menggunakan kereta api dari Stasiun Hua Lamphong Bangkok pukul 09.30
dan tiba di Ayutthaya sekitar hampir pukul 12.00. Lama perjalanan kurang lebih
2,5 jam. Ada cara lain yang bisa kita pilih untuk berkunjung ke Ayutthaya yaitu
dengan memilih paket wisata (one day trip to Ayutthaya from Bangkok). Harganya
beragam yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget kita.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Setelah
mencari tahu informasi cara-cara ke Ayutthaya, saya memilih naik kereta api biar
dapat pengalaman berbeda. Selain itu tentunya bisa menghemat anggaran perjalanan
hehe.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Kereta
api menuju Ayutthaya yang saya gunakan tanpa nomor tempat duduk dengan kipas
angin yang terasa masih benar-benar jadul. Kursi tegak berhadapan cukup untuk 4
orang namun agak sempit jika memiliki tubuh besar dan berkaki panjang. Dengan
harga tiket THB 15, saya dan tiga teman #MainJalan saya kali ini tiba dengan
bahagia di Ayutthaya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
<b><span style="color: #833c0b; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Antara
Tuk-tuk dan Jalan Kaki<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
Setibanya di stasiun Ayutthaya, kami ditawari naik Tuk-tuk dan taksi untuk
berkeliling kota. Saya sudah mengantongi info harga sewa Tuk-tuk untuk
mengantar setidaknya ada 3 Candi yang bisa dikunjungi dalam setengah hari.
Namun, jiwa petualang saya mendorong untuk "Ayo cari tahu lebih banyak
tentang kota ini dengan berjalan kaki.".</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Saya mengikuti beberapa penumpang yang turun dari kereta yang sama. Sebagian
mereka turis sebagian penduduk lokal. Kawan-kawan mengecek google maps untuk
mencari arah dan tujuan kami pertama yaitu halal food mengingat sudah waktunya
makan siang.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Kami melihat berderet tempat sewa sepeda dan sepeda motor, nah bagi teman-teman
yang ingin berkeliling naik sepeda atau sepeda motor, banyak pilihan tempat penyewaannya.
Saya terus berjalan lurus hingga menemukan jembatan, dermaga dan kapal kecil. Terlihat
beberapa orang mulai mengantri menunggu kapal tiba. Makin penasaran ada apa di
seberang sana?</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Bermodal THB 10 per orang kami menyebrangi sungai. Melewati kuil kecil, pasar
dan deretan rumah penduduk, mata saya mulai menyukai suasana ini. Iya, saya
memang suka menjadi 'lokal' di tempat saya berada. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnNRzkYQ06In1rmCftMUaMZLwPtAHfUNjpeU1_prtqoMVsuGbPbHjQxv0K7SeMwwgl7c5ETQDkn7EfjNkmco4vX9hWdEiHGlfNMFQpG0A_6L7QuWSXGJGJzKt8Vp1v450I03h-MbFEIoTfdtmbG9OfwP6EyUP8BWQvovwxeuDc_fbaRgxiZfl0VYzz_XY/s1354/IMG_3443.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1354" data-original-width="828" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnNRzkYQ06In1rmCftMUaMZLwPtAHfUNjpeU1_prtqoMVsuGbPbHjQxv0K7SeMwwgl7c5ETQDkn7EfjNkmco4vX9hWdEiHGlfNMFQpG0A_6L7QuWSXGJGJzKt8Vp1v450I03h-MbFEIoTfdtmbG9OfwP6EyUP8BWQvovwxeuDc_fbaRgxiZfl0VYzz_XY/w245-h400/IMG_3443.jpg" title="Foto by Andini MainJalan" width="245" /></a></div><br /><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Turun
dari kapal, saya mengusulkan untuk mampir Seven Eleven dulu. Membeli minum,
numpang ke toilet dan kembali mengecek google maps lagi untuk mencari jalan
menuju tujuan kami yaitu halal food.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Kami
menemukannya dengan jarak 800 dan 900 meter dari Seven Eleven tempat kami berada.
Jarak yang sangat nanggung kalau naik Tuk-tuk atau taksi. Oya di Ayutthaya juga
ada Grab yang bisa dijadikan alternatif transportasi. Jiwa petualangan muncul
lagi, saya mengusulkan, "Bagaimana kalau kita jalan kaki?" Dan
ternyata mereka menyetujuinya hehe.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Panas terik seakan matahari ada 5 tak menyurutkan semangat untuk menemukan
tujuan kami. Perut sudah dangdutan menjadi alasan kuat melangkahkan kaki lebih
cepat. Berjalan menyusuri pasar, toko-toko, rumah, sekolah, gereja, coffee shop dan
saya menyadari bahwa kota ini sungguhlah sepi. Jalannya besar-besar,
lebar-lebar tapi kendaraan yang lalu lalang sangat jarang. Apa karena memang
jamnya bukan jam sibuk? Atau karena mereka lebih suka menggunakan sepeda atau
jalan kaki? Entah. Tapi memang kondisi di siang bolong sih, pasti lebih memilih
untuk berkegiatan di dalam gedung.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Trotoar yang nyaman serta teras-teras toko bisa menjadi pelindung sejenak dari
cahaya matahari. Seakan dibawa kembali ke era 70-an dengan melihat beberapa
ornamen kota. Halaman depan rumah masih luas sehingga beberapa pohon dan bunga punya
rumah untuk hidup. Pagar-pagar besi dicat dengan pilihan warna kalem menjadi
pembatas bangunan dengan trotoar. Mengingatkan saya dengan rumah-rumah milik
keluarga juga kerabat waktu kecil. Sungguh mengesankan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Kami
juga menemukan rumah bermodel panggung Melayu, ada logo seakan milik Kerajaan,
pemerintah atau institusi. Rumah itu sepertinya kosong dengan pintu pagar
terbuka. Ada kursi dan meja kosong gak jauh dari pagar. Sepertinya itu milik
penjaga yang mungkin sedang ke belakang sehingga gak ada satu orang pun yang
bisa ditanya. Rasanya ingin masuk untuk mengenal rumah itu lebih jauh. Rumah
berhalaman luas yang ditanami bermacam tumbuhan. Mata semakin dimanjakan dengan tanaman berbunga warna kuning yang tumbuh di pagar. Warna pagar hijau, bunganya kuning,
serasi bukan?</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1XiHMkpMs7I2Pn0Wkbgy-ykYjFRF_GlUsH6IqvxYyfEiu5x544cCBRjyLqqgx673C--0nZ0MFN_nN0q6CiV36d08uRrvjxfcJyY2ssOyj0gWCBvCjZYHuBcdF3hbWHYnco6-rs00qYMYuvBR_gSACMJkhFJ0lymYs5CBfW8ekwx2iQ-AojWfXhc56X_k/s2000/Neutral%20Minimalist%20Romantic%20Photo%20Collage%20(7).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1XiHMkpMs7I2Pn0Wkbgy-ykYjFRF_GlUsH6IqvxYyfEiu5x544cCBRjyLqqgx673C--0nZ0MFN_nN0q6CiV36d08uRrvjxfcJyY2ssOyj0gWCBvCjZYHuBcdF3hbWHYnco6-rs00qYMYuvBR_gSACMJkhFJ0lymYs5CBfW8ekwx2iQ-AojWfXhc56X_k/w400-h320/Neutral%20Minimalist%20Romantic%20Photo%20Collage%20(7).jpg" title="Foto by Andini MainJalan. Design by Canva" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Gak jauh
dari rumah itu, saya tertarik dengan kotak pos besar yang masih kokoh berdiri
di tengah-tengah trotoar. Kotak pos yang tingginya hampir setinggi saya gagah
berdiri di depan kantor pos. Kotak pos berwarna merah menyala bertuliskan alamat dan
kode pos. Kembali saya dibawa ke puluhan tahun lalu. Menarik.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
"Mba, kita sampai.." teriak salah satu kawan saya memecah keheningan
kala menikmati sebuah kotak pos dan bangunan rumah di belakangnya. “Itu warung
makannya Mba.” menunjuk kedai makan Halal di sebelah kiri jalan.
"Yeaahhh.."<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
<b><span style="color: #833c0b; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Thai
Noodle Soup Penawar Letih<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
Terlihat seorang Ibu belum terlalu tua mengenakan kerudung menyambut kami dengan
senyum ramah dan segera menawarkan menu-menunya. Menyusul seorang laki-laki
juga belum terlalu tua mempersilakan kami duduk. Beliau bertanya dari mana asal
kami. Percakapan singkat sembari memilih menu.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Gak
banyak menu yang ditawarkan di kedai ini. Hanya ada Thai Noodle Soup yang
dibedakan dari isiannya aja. Pilihannya pakai ayam, daging atau bakso. Mereka
juga menyediakan 2 ukuran mangkok, small or big. Jadi bisa disesuaikan dengan
keinginan pembeli terkait porsi makan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutqHD-QZ8AkW046aHt_I6MOBPhpcViHHQv6dUWkNHO5cKm6NJ4UkhHhSYzfMwDgTxbUiktcJiv4OirJibmyTctNKJCaOtXKADb7G4kzB2QP3usnC_9XLw69vPdbg76sozk3Lwh9j3fcH_bIuQNJEcr7y0_Xg9OtqvpWEmfcQKkj6JI-ZbJ4_C62gemhc/s4032/IMG_1842.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutqHD-QZ8AkW046aHt_I6MOBPhpcViHHQv6dUWkNHO5cKm6NJ4UkhHhSYzfMwDgTxbUiktcJiv4OirJibmyTctNKJCaOtXKADb7G4kzB2QP3usnC_9XLw69vPdbg76sozk3Lwh9j3fcH_bIuQNJEcr7y0_Xg9OtqvpWEmfcQKkj6JI-ZbJ4_C62gemhc/w300-h400/IMG_1842.JPG" title="Noodle Soup. Doc. Andini MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Begitu makanan terhidang di atas meja, buru-buru diabadikan dalam ponsel dan
segera tanpa menunda, kami nikmati Noodle Soup ini penuh semangat. Saya memilih
mie dengan daging dan bakso. Lapar sekali hehe. Mengejutkan. Kuahnya yummy,
dagingnya empuk, baksonya seperti biasanya bakso, mienya juga oke. Harga
semangkok seperti yang saya pesan THB 40 (ukuran small). Kalau big sepertinya
beda 20 atau 30 bath gitu. Nah yang unik, di sini pengunjung boleh mengambil
minum sendiri. Ada es campur, soda, teh kemasan dengan batu es boleh dinikmati sesuka
hati. Es batunya yaa yang boleh diambil sepuasnya tapi kalau minumannya gak
hehe. Menariknya lagi, minumnya gak pakai gelas tapi pakai mangkok plastik. Tentunya
harus pakai sedotan untuk meminum airnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">Saya
memperhatikan sekitar. Kedai makan ini berada di trotoar sebuah gedung
perkantoran. Di sisi kiri kedai ada juga kedai-kedai makan tapi sebagian tutup.
Mungkin bukanya di waktu malam. Di depan kedai jalan raya besar dan ada tugu
yang dibangun menjadi penanda simpang jalan. Seperti yang saya jelaskan tadi,
bahwa terlihat gak terlalu banyak kendaraan lewat. Gak ada yang ngebut juga. Semua
bergerak sebagaimana mestinya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;">
Setelah meredakan dangdutan di perut, kami cek maps lagi dan ternyata tujuan
kami hanya 100 meter dari kedai. Tinggal menyeberang jalan dan sampai. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt;"><br />
<b><span style="color: #833c0b; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Wat
Mahathat Temple<o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><o:p></o:p></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo-pVv2Ne461dXNB2ucuiM4TzHGsQbxYwLQkWzss6pGzq93nNZi-2HvT7CNeXUufMfwvsIyBJ04Al4gLKBxyCdQEkoq67HAMzKt1DvyKwdxXqWc69H_Do9OJMP32_PKjS2nHA5JczeLBqyNPX82KDiW3SttIUiMk4rFH2zp6pPEoj0RyK5ITLzUGZTA4s/s4032/IMG_1826.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo-pVv2Ne461dXNB2ucuiM4TzHGsQbxYwLQkWzss6pGzq93nNZi-2HvT7CNeXUufMfwvsIyBJ04Al4gLKBxyCdQEkoq67HAMzKt1DvyKwdxXqWc69H_Do9OJMP32_PKjS2nHA5JczeLBqyNPX82KDiW3SttIUiMk4rFH2zp6pPEoj0RyK5ITLzUGZTA4s/w300-h400/IMG_1826.JPG" title="Penunjuk Arah di Ayutthaya. Doc. Andini MainJalan" width="300" /></a></span></b></div><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #833c0b; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></b><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #385623; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;"><a href="http://www.mainjalan.com/2023/09/cantiknya-wat-mahathat-ayutthaya.html" target="_blank">..lanjut di sini yaa</a><o:p></o:p></span></b></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-54014903251307912462023-06-12T05:23:00.005-07:002024-03-03T02:52:39.770-08:00MainJalan ke Candi Cetho Lereng Gunung Lawu<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiufU-akHAMjFUgZpUU52bGgPhFCTtUAdb4yEAjP_ROsThF2uwOGmQGkNJ7f84brGgWLwUUJ4i5tuJkgK47lyG7fOmLIP4zCRFRWmEMic8d_6t7dfjoqEySNrwH47G9cAh-PoewHiVK1jP0Gf8VQcPfAiPOMODp5OI-a5CFA8p1qcbVdtLjB0mHd9N3/s2000/Neutral%20Minimalist%20Romantic%20Photo%20Collage%20(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiufU-akHAMjFUgZpUU52bGgPhFCTtUAdb4yEAjP_ROsThF2uwOGmQGkNJ7f84brGgWLwUUJ4i5tuJkgK47lyG7fOmLIP4zCRFRWmEMic8d_6t7dfjoqEySNrwH47G9cAh-PoewHiVK1jP0Gf8VQcPfAiPOMODp5OI-a5CFA8p1qcbVdtLjB0mHd9N3/w640-h512/Neutral%20Minimalist%20Romantic%20Photo%20Collage%20(4).jpg" title="MainJalan ke Candi Cetho. Foto by MainJalan Design by Canva" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Sejak kondisi
sudah kembali normal, saya ingin menambah destinasi sejarah dan budaya dalam
negeri, Candi Cetho di Karanganyar menjadi pilihan pertama. Pulau Jawa memang
terkenal dengan wisata Candi-candi yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya.
Bahkan Candi yang menjadi pusat perhatian dunia dan terkenal berada di tanah
Jawa. Alhamdulillah kali ini saya berhasil menambah deretan Candi yang sudah
dikunjungi dengan MainJalan ke Candi Cetho dan Candi Kethek.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt;"><span style="color: #b45f06;">Candi
Cetho, Salah Satu Candi Tertinggi di Indonesia<o:p></o:p></span></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Candi Cetho merupakan
Candi bercorak Hindu yang dibangun di masa-masa akhir Kerajaan Majapahit yaitu abad 15.
Terletak di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1496mdpl membuat pengunjung
harus siap untuk hiking. Sering dilalui pendaki yang hendak ke Gunung Lawu,
Candi Cetho merupakan gerbang pertamanya. Kompleks Candi digunakan untuk
sembahyang dan ziarah bagi Umat Hindu serta bermeditasi bagi para penganut
kepercayaan asli Jawa yaitu Kejawen. Hingga kini masih aktif digunakan sebagai
tempat suci beribadah maka sangat dianjurkan bagi pengunjung untuk menjaga
kesopanan saat berada di sini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Candi Cetho
terdiri atas sembilan tingkatan berundak sejak renovasi. Terdapat tulisan yang
ditafsirkan sebagai fungsi candi untuk menyucikan diri (ruwat) dan penyebutan
tahun pembuatan gapura yaitu tahun 1397 saka atau 1475 masehi. Di teras ketujuh
terdapat simbol Surya Majapahit, simbol Phallus (alat kelamin laki-laki) dan
kura-kura raksasa. Hal ini bermakna penciptaan alam semesta (kura-kura) dan
penciptaan manusia (alat kelamin laki-laki). Selain itu terdapat penggambaran
hewan-hewan lain seperti mimi, katak dan ketam dengan tulisan angka 1373 Saka
atau 1451 M yang menafsirkan bahwa pembangunan candi ini dilakukan secara
bertahap.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl63BbPX8NivwXTOjdrIVGrSt50NxfW3MnOM-ZNgzVCMUwYNq00uAu0V91O2AgLLZQeIC9CyYLfrmDy6e4AGZfTChs7dfI0yFvjOr2hkiKofuK4JPoCkIm_a8wGU71NIbC6vR9N2sfFxQHI7FfKFGCSB94TEI2Qx17JFrbiWAaZKwzH9coQWO8PhZv/s1799/E16C7184-2954-484F-AE6B-3C173F1D662C.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1799" data-original-width="1440" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl63BbPX8NivwXTOjdrIVGrSt50NxfW3MnOM-ZNgzVCMUwYNq00uAu0V91O2AgLLZQeIC9CyYLfrmDy6e4AGZfTChs7dfI0yFvjOr2hkiKofuK4JPoCkIm_a8wGU71NIbC6vR9N2sfFxQHI7FfKFGCSB94TEI2Qx17JFrbiWAaZKwzH9coQWO8PhZv/w320-h400/E16C7184-2954-484F-AE6B-3C173F1D662C.JPG" title="Candi Cetho. Doc. MainJalan" width="320" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Pada aras
selanjutnya terdapat jajaran batu pada dua dataran bersebelahan yang memuat
relief cuplikan kisah Sudamala seperti yang terdapat di Candi Sukuh. Sudamala
sendiri merupakan kisah ruwatan (penyucian diri) yang popular di masyarakat
Jawa.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Terdapat juga
pendopo-pendopo yang hingga saat ini digunakan untuk tempat upacara. Pada aras
ketujuh terdapat arca Sabdapalon dan Nayagenggong, dua tokoh yang sebagian
menganggapnya sebenarnya sama merupakan abdi dan penasihat spiritual Prabu Brawijaya
V. Aras kedelapan terdapat Kuntobimo dan Prabu Brawijaya V dalam wujud
mahadewa. Aras terakhir (kesembilan) terdapat bangunan kubus yang digunakan
sebagai tempat memanjatkan doa. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj32LI6k4566BLYvvU93ZymjUKnFs_XPmy5iCV76eWUsrT5yVOkZX1nJ8S3jwcvhhsXaY9NDdIPbkHPzDJEfL8rqONH9SKM9agzoZ1yHCtOwScI7wJrIT9YWogV2R6g_gBCt_CeY2Fm8qPpYNn0xhIQscNYHRoKEpUt9HSJjRq1g5a5wwUxFuXTFvwS/s4128/20230606_153605.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj32LI6k4566BLYvvU93ZymjUKnFs_XPmy5iCV76eWUsrT5yVOkZX1nJ8S3jwcvhhsXaY9NDdIPbkHPzDJEfL8rqONH9SKM9agzoZ1yHCtOwScI7wJrIT9YWogV2R6g_gBCt_CeY2Fm8qPpYNn0xhIQscNYHRoKEpUt9HSJjRq1g5a5wwUxFuXTFvwS/w225-h400/20230606_153605.jpg" title="Bangunan Kubus di aras paling atas. Doc. MainJalan" width="225" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Saya sempat memperhatikan
relief-relief pada jajaran batu bersebelahan yang menceritakan tentang
perjalanan kehidupan manusia, saya rasa begitu yaa. Ada satu relief yang
menarik perhatian yaitu dua manusia dengan posisi satu tegap sedangkan satu
lagi terbalik. Di tengahnya terdapat pohon yang digambarkan tumbuh subur. Entah
maksudnya apa tapi menarik untuk diamati.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt;"><span style="color: #b45f06;">Candi
Kethek, Bangunan Yang Digunakan Untuk Menyucikan Diri<o:p></o:p></span></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Berjalan sekitar
500 meter dari Candi Cetho kita akan menemukan bangunan Candi yang diberi nama
Kethek. Konon banyak kera di sini sehingga oleh masyarakat sekitar diberi nama
Kethek yang berarti Kera. Di masa lalu, bangunan ini digunakan untuk menyucikan
diri atau membersihkan diri sebelum melaksanakan upacara ritual peribadahan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVk-3cqEMdl-dNl8VwD3Hrbh0lVc5eBR-8gp-4qVEmQUR_CQ83hlWAqJuq3AwALb6xqYwoJljbGXvk4PFfYpZXg4U6p5ORNLpOHdMgq8Zu9lwjNf2-SqaMlj33fnsEgmNV74ulsmFkNzAxsT01yc0EvY6ysj4b644yeixiHbLhfGOLzCnB-Urat1__/s4128/20230606_160413.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVk-3cqEMdl-dNl8VwD3Hrbh0lVc5eBR-8gp-4qVEmQUR_CQ83hlWAqJuq3AwALb6xqYwoJljbGXvk4PFfYpZXg4U6p5ORNLpOHdMgq8Zu9lwjNf2-SqaMlj33fnsEgmNV74ulsmFkNzAxsT01yc0EvY6ysj4b644yeixiHbLhfGOLzCnB-Urat1__/w225-h400/20230606_160413.jpg" title="Bangunan Candi Kethek. Doc. MainJalan" width="225" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Bangunan Candi
Kethek berbentuk undakan piramida. Di sisi kanan kiri terdapat tangga yang
membawa ke puncak bangunan. Namun, karena waktu sudah semakin sore dan mulai
turun gabut serta gerimis maka saya memutuskan untuk tidak mencoba naik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Ada sendang dan
taman Saraswati di komplek Candi ini. Tapi kemarin saya tidak sempat untuk
mengunjunginya. Sama halnya dengan Candi Sukuh yang sebetulnya lokasi tidak jauh
namun karena sudah terlalu sore kami tidak mungkin menuju ke sana :(<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Berada di Candi
Cetho seperti sedang berada di Bali. Mungkin karena fungsinya dan struktur
bangunannya seperti Pura di Bali. Untuk masuk ke area Candi, pengunjung juga
diwajibkan menggunakan kain kotak-kotak hitam putih yang disediakan di pintu
masuk. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Karena letaknya
di lereng Gunung maka jangan heran betapa indah pemandangan di sekitar Candi
ini. Saya dan teman MainJalan yang bareng ke sana kemarin sempat dibuat resah
karena kami disambut hujan lebat dengan kabut tebal. Hampir putus asa karena
sudah jauh-jauh datang ke sana tapi tidak bisa naik ke Candi. Alhamdulillah berkat
kesabaran menunggu lebih dari 2 jam, akhirnya kami bisa menikmati keindahan
karya para pendahulu kita. Ditemani gerimis rintik, perlahan kami menyusuri
tangga berundak. Hingga akhirnya diberikan cerah bahkan keluar matahari sore menambah
keindahan kawasan candi. Suasana yang tenang, hening, dan dingin memang cocok
untuk bermeditasi atau sekedar berdiam diri menghirup udara segar penggunungan
sambil mengucapkan syukur.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Saya selalu
mengagumi Candi karena saya yakin ketika proses pembuatannya para leluhur menyampaikan
doa-doa dan harapan kepada Sang Pencipta yang akan diwariskan kepada anak cucunya
kelak. Banyak makna dan pelajaran yang didapatkan ketika mengunjunginya.
Melihat masa lalu sebagai bekal menjalani masa sekarang dan yang akan datang. Mari
kita jaga bersama mahakarya para pendahulu bangsa ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Setelah ini ke
Candi mana lagi ya? Barengan yuk :) <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEPzyGuOp5Lt2drYEYCcDAGnIA7ypQcHq3-TPLY-b6qGwOfYtYaMYJxbH9E71Z-XDYHzz0OzketHXzp0KZRyLw5vrzvJkVnlPsj5JyOrCWGcCotjGJ2tu1vmdKVTvN9lhZSpeYxfV_rYnDkkfI6gCvu25tbfiLKLp5u4-JpyX5gAlUluvl_vmL6CJ6/s1280/IMG_20230609_184909_933.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEPzyGuOp5Lt2drYEYCcDAGnIA7ypQcHq3-TPLY-b6qGwOfYtYaMYJxbH9E71Z-XDYHzz0OzketHXzp0KZRyLw5vrzvJkVnlPsj5JyOrCWGcCotjGJ2tu1vmdKVTvN9lhZSpeYxfV_rYnDkkfI6gCvu25tbfiLKLp5u4-JpyX5gAlUluvl_vmL6CJ6/w300-h400/IMG_20230609_184909_933.jpg" title="Andini MainJalan ke Candi Kethek. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><span style="font-size: 12pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Harga tiket masuk
:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Candi Cetho Rp.
15.000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Candi Kethek Rp.
7.000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Buka hingga pukul
17.00 WIB <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">--</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Referensi :</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Ceto</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kethek</p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-52554326468066640432023-02-26T02:33:00.002-08:002024-01-12T03:07:48.607-08:00Cerita Awal Tahun MainJalan ke Bali<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_WNMY4ZQYMPCIWeFEpBP92tSe_uow12RrCZyORl05zlQM0SLug3mQTsVn290JKCv1njx2O7v59Cxds_Kh-QGPRdyRst7a30RGa1ncpMo0PmicpRB9n3paiUwHepMTCy9M-kZo8vp9mNjemChgo6PBfbisjnVYQ7rjzyeUzI2f4qF-wwx0qrZfma2/s2000/Cerita%20Awal%20Tahun%20MainJalan%20ke%20Bali.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_WNMY4ZQYMPCIWeFEpBP92tSe_uow12RrCZyORl05zlQM0SLug3mQTsVn290JKCv1njx2O7v59Cxds_Kh-QGPRdyRst7a30RGa1ncpMo0PmicpRB9n3paiUwHepMTCy9M-kZo8vp9mNjemChgo6PBfbisjnVYQ7rjzyeUzI2f4qF-wwx0qrZfma2/w640-h512/Cerita%20Awal%20Tahun%20MainJalan%20ke%20Bali.jpg" title="Cerita MainJalan ke Bali. Design by Canva. Foto doc pribadi" width="640" /></a></div><p></p><p><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">“Mba,
tanggal 30 Desember tiketnya turun. Gimana nih?” tulis Bena pada chat Whatsapp.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Tapi
ternyata tanggal 31 Desember pun tiketnya lebih murah sedikit dari tanggal 30
Desember.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">“Ben,
tanggal 31 aja lebih murah. Bungkus yuk..” balas saya kepada Bena.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">“Ya
udah yukk Mba.”</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Gak
nunggu lama-lama, saya dan Bena sudah punya tiket ke Bali tanggal 31 Desember
2022 yeay. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sejak
pertengahan tahun 2022 memang saya sudah mengidamkan pergi ke Bali setelah
hampir 3 tahun gak ke Bali, ada rasa rindu. Tapi saya malah beli tiket ke
<a href="http://www.mainjalan.com/2022/09/jejak-kerajaan-singapura-di-fort.html" target="_blank">Singapore</a> untuk birthday trip. Nah sepulangnya dari Singapore, keinginan ke
Bali semakin kencang karena rasa rindu tadi. Setelah memantau tiket yang bergerak
sangat gak menentu ini, akhirnya dapat tiket yang pas di akhir tahun. Kebetulan
ada Bena yang juga ingin pergi ke Bali dan akhirnya menjadi teman MainJalan kali
ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Merencanakan
agak lamaan tinggal di Bali membawa saya dan Bena sewa kos di sana. Kami sewa
kos di daerah Pemecutan selama 2 minggu. Tapi saya harus kembali ke Jakarta
seminggu kemudian, jadi seminggunya Bena sendiri yang menempati heuheu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Untuk
menghemat anggaran perjalanan kali ini, kami juga sewa motor. Berhubung saya
gak bisa naik motor, maka saya percayakan kepada Bena (maafkan yaa Ben, gak
bisa gentian -.-‘). Kami sewa motor dari Ngurah Rai. Jadi motornya diantar ke
bandara langsung. Petualangan dimulai.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Perjalanan
menuju kosan di Pemecutan memakan waktu sekitar 40 menit dari Bandara. Lalu
lintas cukup padat mengingat ini adalah malam tahun baru. Sesampainya di kosan
yang merupakan rumah asli Bali ini, saya dan Bena dibuat melongo karena hanya
ada kasur tanpa sprei, lemari pakaian, meja rias, dan buffet kecil. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">“Oh
iyaa kita kan ngekos Mba, jadi ya gak ada selimut, bahkan sprei pun gak ada,
perlengkapan kamar mandi juga, bahkan listrik pun udah mau habis.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Saya
ketawa dan ya sudah langsung kita list kebutuhan anak kosan. Seru sih heuheu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVFZ8s9IIUeESYqItaddny8OTOFIMWTkb6ZGNcFyZEvk5OORqUOrr18gdtEOWu52Wao2jZiiX4FVxCfrgwbwRNjBIJzHoZ35HoHhEJSQtg0JY6cB3yCreDaYK1fV2YU5OKoB9u9nSKOpcq78t7RbVWhNjZeCrQB4Fvs5g5tdUP9YhpSBnZCsZAGDl/s4032/Bali%201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVFZ8s9IIUeESYqItaddny8OTOFIMWTkb6ZGNcFyZEvk5OORqUOrr18gdtEOWu52Wao2jZiiX4FVxCfrgwbwRNjBIJzHoZ35HoHhEJSQtg0JY6cB3yCreDaYK1fV2YU5OKoB9u9nSKOpcq78t7RbVWhNjZeCrQB4Fvs5g5tdUP9YhpSBnZCsZAGDl/w300-h400/Bali%201.jpg" title="Kosan kami diwaktu malam. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kami
bergegas ke mini market grosiran di dekat kosan supaya harganya lebih miring
dari mini market biasanya. Sebagian dalam list sudah terpenuhi, sebagian lagi
kami cari di pasar dekat kosan. Lalu kami mampir beli makan dulu yaitu bakso. Ternyata
kalau di Bali ada 2 pilihan bakso, bakso sapi atau ayam. Lagi asyik-asyik
makan, hujan turun dengan derasnya. Untungnya kami sedia jas hujan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sampai
di kosan, kami beberes dan waktu menunjukkan pukul 22.30 WITA. Perut kembali
keroncongan. Tanpa pikir panjang kami memutuskan untuk keluar beli makan di
dekat kosan. Kami menikmati nasi jinggo yang jaraknya hanya 500 meter dari kosan.
Puas makan, kami berkeliling dan rupanya sudah pukul 00.00 WITA. Akhirnya kami
berhenti untuk menikmati kembang api di perempatan jalan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Hujan,
Jadi Penduduk Lokal, dan Random Itinerary Selama di Bali<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Karena
memang sudah musim hujan, selama liburan di Bali hampir setiap hari kami
diguyur hujan. Terkadang hujannya gak rata membuat kami cukup kerepotan lepas
pasang jas hujan. Belum lagi ditambah angin kencang. Bbrrr dinginnya
Subhanallah. Agar tubuh tetap fit kami selalu minum vitamin dan makan buah.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIrHUZDVw0AP5GzU_bN_9_vgu431BBHIg8OxAWNXmwbcwq8fJhxFo2FgIxDL13n0L3hN_H4xnzL_3TyaSRjnys-MUBlfRIA9lrRpY65SrDH4xhjUDBqT4WNkKZrf3afMRz8RCPXSE5KL_8Q_uEmKMZ3rvBra-xUpCAfnwjBT721W7dPsNuLu9a6lpc/s4032/image_6487327.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIrHUZDVw0AP5GzU_bN_9_vgu431BBHIg8OxAWNXmwbcwq8fJhxFo2FgIxDL13n0L3hN_H4xnzL_3TyaSRjnys-MUBlfRIA9lrRpY65SrDH4xhjUDBqT4WNkKZrf3afMRz8RCPXSE5KL_8Q_uEmKMZ3rvBra-xUpCAfnwjBT721W7dPsNuLu9a6lpc/w400-h300/image_6487327.JPG" title="Pasar Badung. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Seakan
menjadi penduduk lokal, kami kalau pagi-pagi jalan ke pasar tradisional untuk
beli sarapan, buah atau kebutuhan lainnya selama tinggal di Bali. Makan di
warung orang lokal (tetap yang halal ya), dan gak ada jadwal perjalanan yang
jelas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Perjalanan
ke Bali kali ini bisa dikatakan gak pakai itinerary yang pasti. Semua spontan
dan random. Kami juga mempertimbangkan kondisi cuaca yang gak menentu. Mengingat
menggunakan motor maka kondisi cuaca dan fisik menjadi fokus utama. Jadinya
kami lebih banyak explore coffee shop dan bersantai di kosan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Jatuh
Cinta Sama Canggu<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Beberapa
kali ke Bali, baru kemarin saya benar-benar keliling Canggu dan tempat ini
membuatku jatuh cinta *emot love-love. Saking jatuh cintanya, saya sampai minta
Bena untuk ke sana 2 kali. Bagi saya, suasana Canggu itu asyik banget untuk
jalan-jalan. Slow living, dekat pantai, ada sawah, dan kawasan perumahan
membuat daerah ini agak sedikit berbeda dari lainnya. Tapi karena ini sudah
menjadi kawasan turis maka di jam-jam tertentu Canggu bisa sangat macet.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Ngapain
aja di Canggu? Kami ke Pantai Batu Bolong. Ada beberapa pilihan pantai di sana,
tapi kami memilih ke pantai ini. Lalu datang kedua kali ke Canggu, kami stop di
Pantai Berawa. Cuacanya lagi asyik, maka Bena berenang di pantai, sedang saya
duduk-duduk di pinggirnya. Kalau ke pantai sepertinya gak sah ya kalau gak
basah. Ombak yang tiba-tiba besar membuat basah baju celana hingga ke pinggang.
Kami di sini hingga sunset yang tersipu malu alias gak mau keluar dengan
sempurna. Tapi langitnya jadi indah banget. Adem banget liatnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaOZ0TxQL1jBm8mvcMTCxWN_1laiY96u67FK9xmUmNK5tvKQ4zlQwOSMxvXTlF7CJxB0z5oR3jvpPrZs8ZX79gxgVipZElUQu_IL09kUBWTV_6m56aI5gGjKiPbDHR8R3nRPEKomj_j2PdbGvFw5CDatN7ikAAQ4wTqzXzLofvbiqQi-w6g_qlIEx2/s4032/image_123927839%20(4).JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaOZ0TxQL1jBm8mvcMTCxWN_1laiY96u67FK9xmUmNK5tvKQ4zlQwOSMxvXTlF7CJxB0z5oR3jvpPrZs8ZX79gxgVipZElUQu_IL09kUBWTV_6m56aI5gGjKiPbDHR8R3nRPEKomj_j2PdbGvFw5CDatN7ikAAQ4wTqzXzLofvbiqQi-w6g_qlIEx2/w300-h400/image_123927839%20(4).JPG" title="Ngopi dengan pemandangan kayak gini. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Karena
waktu kami ke Canggu bertepatan dengan 1 hari sebelum perayaan Galungan maka
warga sudah sibuk mempersiapkannya. Sungguh mengesankan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Satu
hari sebelum saya kembali ke Jakarta dan kami gak tahu lagi mau kemana, maka
kami memutuskan untuk kembali ke Canggu tapi beda pantai yang kami kunjungi.
Sebelum berkeliling Canggu, kami bersantai dulu di sebuah coffee shop yang letaknya
di samping sawah. Ya ampun bikin saya dan Bena berkhayal punya rumah di situ
heueheu. Enak banget tempatnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Jadi
Kemana Aja Selama di Bali?<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Dengan
kerandoman itinerary ini, Kami ke Ubud, Petitenget, Canggu, Sanur, Kuta dan menikmati
sekitaran kosan seperti Museum Bali dan Lapangan Puputan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Terkadang
MainJalan dengan random dan impulsif seperti ini menyenangkan juga. Asalkan kita
gak diburu waktu, dan yang paling penting siap secara budget. Tapi kalau mau
nekat dengan budget yang ada sih seru juga, saya pernah kok heuheuheu. Demikian
cerita tahun baru yang mendadak ke Bali ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Pesan-pesan
yang saya dapatkan ketika di Bali adalah “Jika memang sudah waktunya maka akan
terjadi, kalau belum waktunya mau dipaksa seperti apa juga ya gak bakalan
terjadi. Kalau memang untukmu pasti akan datang untukmu, begitu juga
sebaliknya.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Hmm
Bali memang beda ya. Begitulah Indonesia dengan segala keindahannya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Fl806kuIt6icHDy_e9m5A4-AwTx4hOtsVIcT1G9lIzR_qZ2DlRIgK9rh_U4d-phrHs96PqSah3wKdSPGec0tdB0aFmFpM0og4Ua7KACRi1Z8bTPDV19MTmhjMAm_2TpeqHTFUYqg6WlmMUN3RfrHl6sd-SylLU94fzb8HZGdXb2XHyeQIsmbLv6C/s3088/image_123927839%20(3).JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3088" data-original-width="2316" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Fl806kuIt6icHDy_e9m5A4-AwTx4hOtsVIcT1G9lIzR_qZ2DlRIgK9rh_U4d-phrHs96PqSah3wKdSPGec0tdB0aFmFpM0og4Ua7KACRi1Z8bTPDV19MTmhjMAm_2TpeqHTFUYqg6WlmMUN3RfrHl6sd-SylLU94fzb8HZGdXb2XHyeQIsmbLv6C/w300-h400/image_123927839%20(3).JPG" title="Wefie bareng Bena di Pantai Kuta. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-90984986524520512082023-02-15T02:21:00.002-08:002024-01-12T03:07:35.645-08:00Melepas Rindu Kuala Lumpur<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnbXblg8b212GO4TjRqDYGt9q_xD2anW9Voz5xpPahLsTD8Wy4KQwB7anyBu_BsBDKkTZoG7NuZ1kmxm3wvOYv74L-FltFQMyuvpxcgO6ZI1fqRQl_yK3lOjPh6iflvFhbj2Izxqv0BrHXzXuvx4EZaI8uibkr3wTOcx7ogt61dAO5AtislzpCMI33/s2000/Sage%20Green%20Feminine%20Natural%20Enjoy%20Your%20Life%20Photo%20Collage.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnbXblg8b212GO4TjRqDYGt9q_xD2anW9Voz5xpPahLsTD8Wy4KQwB7anyBu_BsBDKkTZoG7NuZ1kmxm3wvOYv74L-FltFQMyuvpxcgO6ZI1fqRQl_yK3lOjPh6iflvFhbj2Izxqv0BrHXzXuvx4EZaI8uibkr3wTOcx7ogt61dAO5AtislzpCMI33/w640-h512/Sage%20Green%20Feminine%20Natural%20Enjoy%20Your%20Life%20Photo%20Collage.jpg" title="Foto by MainJalan Design by Canva" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 menjelang
malam, saya bersama teman MainJalan kali ini Mba Rahma dan Mba Endah bergegas
menuju KL Sentral menggunakan bus dengan tarif RM 15. Disambut dengan gerimis romantis,
perjalanan menuju KL Sentral lancar jaya sehingga tepat 1 jam waktu perjalanan kami
sampai tujuan. Kami menginap di Easy Hotel dekat sekali dengan stasiun KL
Sentral dan yang paling menyenangkan adalah lokasinya strategis dekat tempat
makan serta mini market.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Setelah
check in dan menaruh tas di kamar, kami tancap gas ke kedai makan sebelah hotel
persis, ABC Bistro. Saya memesan Roti Canai dan Teh Tarik Panas. MasyaAllah
pasangan yang pas. Rindunya makan makanan seperti ini langsung di Kuala Lumpur.
Setelah selesai makan Roti Canai dan menghabiskan Teh Tarik, saya dan Mba Endah
tergoda dengan Ayam Goreng Rempah. Akhirnya kami membeli untuk dibungkus makan
di kamar. Tak bisa berkata-kata, rasanya Ya Allah nikmat sekali. Setelah
perjalanan panjang dari Da Nang, Vietnam lelah ini terobati dengan makanan
sedap yang sudah lama dirindukan ini.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuoFTwwslwU-pUdUDJUkbnHdnhD-GjvEPjP3qCO4PuN-5-ItDTnJVs0DIRty84kuTwjgvTBU3OY00gQYvzNTzIyQK-2x1yp6je5EFMgMuQQdOxmElpjOy_SzlICVLJIKDTQq2wCP7K5Mk2mndIs-RfmV68s9zRDgIMXZPxNZFIHyLRMkPM2L02Xxt/s4032/KL%207.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuoFTwwslwU-pUdUDJUkbnHdnhD-GjvEPjP3qCO4PuN-5-ItDTnJVs0DIRty84kuTwjgvTBU3OY00gQYvzNTzIyQK-2x1yp6je5EFMgMuQQdOxmElpjOy_SzlICVLJIKDTQq2wCP7K5Mk2mndIs-RfmV68s9zRDgIMXZPxNZFIHyLRMkPM2L02Xxt/w300-h400/KL%207.jpg" title="Pasangan Serasi :D Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Kuliner
Khas Melayu di Tengah Kota Kuala Lumpur<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Keesokan
harinya setelah mencuci di self-service laundry coin dekat hotel, kami dijemput
oleh kawan Mba Rahma dan Mba Endah yaitu Kak Sam. Kami diajak makan pagi di Banglo
289 Jalan Raja Chulan. Berderet menu khas Melayu menggugah selera. Rasanya ingin
dibeli semua heuheu. Saya memilih Nasi Kerabu Daging Kerbau dan mengambil
beberapa jajanan pasar untuk dinikmati bersama. Sebetulnya untuk jajanan pasar
hampir sama dengan Indonesia hanya namanya saja berbeda. Semua sedap bahagia
betul makan pagi kali ini. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj0IvzwhJA6CHkRlGARcSj15wZ3SacE3sP5PFoOH3A5M5KoHS9jpK6Zv9XdGIkFZovb0bgbc99IO9tTVRg7E4ysMVOVxCfiZ9erpy09mPzAEQoJfbnJ7jwcbZHutuWX2gBYEl6AD5OcQ_t2c8Dveco-LqMEM3V56YYa-GTEwH-VygDXUJfLnsJ7_gU/s4032/KL%208.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj0IvzwhJA6CHkRlGARcSj15wZ3SacE3sP5PFoOH3A5M5KoHS9jpK6Zv9XdGIkFZovb0bgbc99IO9tTVRg7E4ysMVOVxCfiZ9erpy09mPzAEQoJfbnJ7jwcbZHutuWX2gBYEl6AD5OcQ_t2c8Dveco-LqMEM3V56YYa-GTEwH-VygDXUJfLnsJ7_gU/w400-h300/KL%208.jpg" title="Nasi Kerabu. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDOaYhebRiDkVh0IDKHPmucB8Xcz5Z6q89UNlVa0H9BAB4L582YhK_bsNXQSunnlZvdv08O-GN-ZrkpRUwR2bwo4PUIXOwNlD5vveZmCJUhii_DuswIVXby51BFJr80E7SYW5KMP9JAVUwlQKjLI97Xq7ZvL-tsWqHtRrGe1pKvzqiSI_ORWxsYaQi/s4032/KL%206.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDOaYhebRiDkVh0IDKHPmucB8Xcz5Z6q89UNlVa0H9BAB4L582YhK_bsNXQSunnlZvdv08O-GN-ZrkpRUwR2bwo4PUIXOwNlD5vveZmCJUhii_DuswIVXby51BFJr80E7SYW5KMP9JAVUwlQKjLI97Xq7ZvL-tsWqHtRrGe1pKvzqiSI_ORWxsYaQi/w400-h300/KL%206.jpg" title="Bersama Kawan. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;">Berlokasi di
tengah kota KL, tempat ini dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran, hotel
dan apartemen. Hanya buka hingga setelah makan siang, tempat ini ramai sekali.
Harus bersabar untuk mengantri tempat duduk. Bagaimana masalah harga? Jangan
khawatir meskipun letaknya di tengah kota, harganya masih cukup ramah di
kantong. Suatu hari nanti kalau kembali ke KL saya akan menyempatkan untuk
makan pagi di Banglo 289 lagi heuheu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Keliling
Putrajaya Melihat Bangunan Unik<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Setelah
selesai makan pagi di Banglo 289, kami mengantarkan Mba Endah ke Terminal
Bersepadu Selatan (TBS) karena dia memisahkan diri untuk melanjutkan perjalanan
ke Ipoh dan Penang, hiks. Saya dan Mba Rahma lanjut menikmati akhir pekan di
Kuala Lumpur. Kami diajak Kak Sam berkeliling ke daerah Putrajaya. Pertama kali
bagi saya “blusukan” ke Putrajaya. Di sana banyak gedung pemerintahan dan
masjid dengan arsitektur unik yang menarik untuk dinikmati. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLn1Y9kpUDkqdB75np_WRqf12DyaV88UFr1W0nlGwJfTNA1KCVXMrfZO4yOXiYEiQySmruVvBznP4licvYumXICCY37jSa_K4XbRsT8ef3n7zqxDfGAAMzWXCl4Jcvoj9lt-KWQVe59cOidXpmiX8diJXtSiBvOzFh9eIf4N5JrQqM5vQFkierlHos/s4032/KL%204.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLn1Y9kpUDkqdB75np_WRqf12DyaV88UFr1W0nlGwJfTNA1KCVXMrfZO4yOXiYEiQySmruVvBznP4licvYumXICCY37jSa_K4XbRsT8ef3n7zqxDfGAAMzWXCl4Jcvoj9lt-KWQVe59cOidXpmiX8diJXtSiBvOzFh9eIf4N5JrQqM5vQFkierlHos/w300-h400/KL%204.jpg" title="Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;">Kami
berhenti di Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin. Megahnya MasyaAllah. Masjid ini berada
di tepian Danau Putrajaya dan dijuluki Masjid Besi. Nama masjid merupakan nama
Yang di-Pertuan Agong XIII, Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni
Mahmud Al-Muktafi Billah Shah. Masjid mulai dibangun pada 5 April 2004 dan
selesai pada 19 Agustus 2009. Saya betah berlama-lama di masjid ini, adem.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Melepas
Rindu di KLCC<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Malamnya,
saya dan Mba Rahma menikmati air mancur menari-nari di taman KLCC. Kalau
MainJalan ke Kuala Lumpur belum afdol kalau belum ke KLCC kan hehe. Gemerlap
lampu-lampu dan ramainya orang menikmati KLCC mengobati rindu bersantai di kota
ini. Naik LRT sampai di KLCC, jalan-jalan keliling tamannya dan tentu saja
berkeliling di mall Suria KLCC sudah membuat saya bahagia. Kegiatan sederhana
seperti ini yang sering membuat saya rindu MainJalan ke Kuala Lumpur.
Bersantai, kulineran, dan pastinya puas-puasin minum Teh Tarik heueheu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Saya
teringat waktu ke Kuala Lumpur beberapa tahun yang lalu. Kegiatan saya di taman
KLCC adalah membaca buku sambil mendengarkan musik dengan bekal Es Teh Tarik
beli di kedai mamak sungguhlah nikmat. Healing yang menyenangkan, bersama diri
sendiri menikmati waktu. Nah, hal-hal seperti itu yang membuat saya rindu
dengan Kuala Lumpur.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Jajan
Cokelat dan Makan di Kedai Makan Favorit<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Kalau sedang
di KL maka saat yang tepat untuk berbelanja cokelat dan jajanan lain yang
unik-unik. Kami menuju ke Hanifah lalu MyDin dan kedai-kedai lainnya untuk
jajan hehe. Naik GoKL Bus dari depan hotel (oh iya kami pindah hotel ke daerah
Bukit Bintang) kami menuju ke Hanifah. Saya paling suka “blusukan” ketika
traveling. Melihat kehidupan masyarakat setempat sangat menyenangkan bagi saya.
<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGtZJgTnWqJ-02iDON0FB13kiif07-rN3ODxp6dwFK8E7_Wsq4mdVuCl3PXizLAGypTpTOGh0xXw4Drj9ksv3_eIBZYxR2Xu_fQsRv4q-0YDA9LVcvWZP5Ph3c7yDuErNX0tbvieFEXCako5gl3s1GGewSuRwdOhLlMrxv6TM5-UcKbFxkWEUxGvjx/s4032/KL%203.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGtZJgTnWqJ-02iDON0FB13kiif07-rN3ODxp6dwFK8E7_Wsq4mdVuCl3PXizLAGypTpTOGh0xXw4Drj9ksv3_eIBZYxR2Xu_fQsRv4q-0YDA9LVcvWZP5Ph3c7yDuErNX0tbvieFEXCako5gl3s1GGewSuRwdOhLlMrxv6TM5-UcKbFxkWEUxGvjx/w300-h400/KL%203.jpg" title="Bus GoKL. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;">Selesai jajan,
kami melanjutkan perjalanan naik GoKL Bus lagi. Tapi kali ini agak salah
jurusan jadilah turun di dekat Dataran Merdeka yang akhirnya “blusukan” lagi
hingga sampai di samping Central Market. Karena sudah telat waktu makan siang,
saya dan Mba Rahma memutuskan untuk segera ke Restoran Yusoof dan Zakhir. Bagi
yang pernah ke Kuala Lumpur pasti tidak asing dengan restoran ini hehe. Porsinya
masih banyak, rasa masih sama, harga juga sepertinya tidak berubah, kami bahagia
bisa makan siang yang agak terlambat di sini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Malamnya
kami menikmati Jalan Alor dan “blusukan” lagi di jalan-jalan (gang-gang)
sekitarnya. Saya memperhatikan tempat tinggal mereka, sepertinya rumah susun
yang berderet rapi di sepanjang jalan itu. Terlihat juga banyak tempat massage
dan juga kedai serba guna alias warung kelontong. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWUeDwS8bfukgta0lMo5UUG9MfXVjMHi4CMbJ2dgKds9ctIR_la6Y9W3SiyAZAgHYTqXLX6dxZQB8wBFiH9U7g5JP_RaG9Tl2jT1RXkAagm2dFQE1aET75dizFw8FJOeG-6qY6yzrFVYTwsVrN6zkc8AOeOUG9sWKmGkaO7W3bTE7JOY6BGZmoYbA7/s4032/KL%205.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWUeDwS8bfukgta0lMo5UUG9MfXVjMHi4CMbJ2dgKds9ctIR_la6Y9W3SiyAZAgHYTqXLX6dxZQB8wBFiH9U7g5JP_RaG9Tl2jT1RXkAagm2dFQE1aET75dizFw8FJOeG-6qY6yzrFVYTwsVrN6zkc8AOeOUG9sWKmGkaO7W3bTE7JOY6BGZmoYbA7/w400-h300/KL%205.jpg" title="Hasil Jajan. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Century, serif; font-size: 12pt;">Selalu ada
cerita setiap perjalanan. Meskipun bukan kali pertama mengunjungi daerah Bukit
Bintang, tapi kali pertama bagi saya masuk-masuk gang di daerah ini. Tidak ada
yang dituju, tidak ada yang dicari, hanya ingin tahu kehidupan lokal yang membuka
pengalaman saya lebih luas lagi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Century",serif; font-size: 12pt;">Perjalanan
panjang dari Vietnam yang ditutup dengan bersantai akhir pekan di Kuala Lumpur
pada bulan November 2022 kemarin memberi kesan tersendiri bagi saya. Setelah
badai pandemi selama lebih dari 2 tahun saya tidak MainJalan jauh dengan waktu
yang cukup lama, perjalanan kemarin menjadi pengobat rindu MainJalan. Semoga
segera bisa melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat selanjutnya. Salam bahagia
:)<o:p></o:p></span></p><br /><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-25060351483601911752023-01-01T00:15:00.000-08:002023-09-13T05:17:59.965-07:00Akhir Pekan Menyenangkan di The Lodge Maribaya<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-MrrHfbOI2Tpp5qNDsePpi6zBjwemhN_rVIowOQPdlN5-538yfCNbRxKonDYr0XZSbBkJqLtdedYOIppwbK95YjvdF6YIcLDBi7fGgs2d1oN3N7QajDQ1conkOvNd_xIQA1nC7WPAKs7wIZxh6gAjjGst1R_CRWrTqWy3h3ETjmzIHiUbSJJMloi/s2000/@andini_harsono.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-MrrHfbOI2Tpp5qNDsePpi6zBjwemhN_rVIowOQPdlN5-538yfCNbRxKonDYr0XZSbBkJqLtdedYOIppwbK95YjvdF6YIcLDBi7fGgs2d1oN3N7QajDQ1conkOvNd_xIQA1nC7WPAKs7wIZxh6gAjjGst1R_CRWrTqWy3h3ETjmzIHiUbSJJMloi/w640-h512/@andini_harsono.jpg" title="Design by Canva. Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Bandung,
merupakan kota tujuan untuk liburan singkat bagi sebagian masyarakat Ibukota
Jakarta. Bahkan kalau akhir pekan ke sana jangan berharap jalanan lancar.
Selain wisata kuliner, Bandung memiliki beragam potensi wisata mulai dari wisata
alam hingga sejarah yang sayang sekali untuk dilewatkan. Jarak Jakarta ke
Bandung kini semakin dekat dengan hadirnya tol baru. Beragam pilihan
transportasi memudahkan kita untuk MainJalan ke sana. Saya pribadi sih tidak
pernah bosan kalau berkunjung ke Bandung. Terbayang oleh saya, deretan
rumah-rumah (bangunan) tua, kuliner yang memanjakan lidah, serta hawanya yang
dingin (kalau ke Lembang) menjadi penghibur setelah penat bekerja. Bagi saya
Bandung itu romantis apalagi ketika hujan hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Alhamdulillah
beberapa minggu yang lalu, saya berhasil liburan akhir pekan di Bandung
tepatnya di The Lodge Maribaya. Berulang kali ke Bandung tapi baru kemarin
menikmati keindahan alam di sana. Asli, beneran seger, adem dan tenang. Bersama
dengan Komunitas Blogger Bandung dan puluhan teman blogger dari berbagai kota,
saya MainJalan ke The Lodge Maribaya selama 3 hari. Mantep kan Heuheu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Fairy
Garden Menyala Membuka Kenangan Masa Kecil<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Musim
di Indonesia memang sudah masuk ke penghujan. Semakin mendekati akhir tahun
semakin deras hujannya. Namun, tak sedikit pun menyurutkan semangat saya untuk
berkumpul bersama teman-teman blogger menikmati keindahan The Lodge Maribaya.
Kemana aja sih kami? Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Fairy Garden.
Kastil megah yang membuat saya mengingat kembali masa kecil yang sering
berkhayal menjadi putri raja dan tinggal di kastil bersama dengan peri-peri
hadir di sini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Menariknya,
Fairy Garden Menyala yang berada di area Fairy Garden by The Lodge ini menyajikan
pertunjukan wisata di malam hari dengan video mapping pada kastil dengan cerita
Raya bersama teman-teman perinya yang tinggal di kastil tersebut. Pertunjukan musik
dan tari dengan latar video mapping menghiasi kastil sungguh menarik. Saya suka.
<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrWtpI82jsSi375sZ4Zdpok4tQvZDFwq_xFT-Ixqkxfji21aERsx_BxPLN7iPpc_GbLfJBc6HYJbNl-8x-KEo23iZBBXjZ6J-P4bK2m0az8mDI38fpTFcK5QWaRIULlGYdcWin5CNkhls9FE1Icemc3U4c1JU4UR6jwutu2sREAH073gLZxUj521Pi/s4032/maribaya%206.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrWtpI82jsSi375sZ4Zdpok4tQvZDFwq_xFT-Ixqkxfji21aERsx_BxPLN7iPpc_GbLfJBc6HYJbNl-8x-KEo23iZBBXjZ6J-P4bK2m0az8mDI38fpTFcK5QWaRIULlGYdcWin5CNkhls9FE1Icemc3U4c1JU4UR6jwutu2sREAH073gLZxUj521Pi/w640-h480/maribaya%206.jpg" title="KALA (Kastil Menyala). Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Di Fairy
Garden ini, pengunjung bisa menikmati pertunjukan di 2 area yaitu Kastil Rona
Flora (KARA) yang berada di lantai 2 kastil yang berupa art installation dan
Kastil Menyala (KALA) dengan video mapping pada background luar kastil beserta
peri-peri yang menari bersama. Selain itu, pengunjung bisa menikmati instalasi
seni lainnya yang tentunya asyik diabadikan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Fairy
Garden Menyala hadir setiap hari Jumat sampai Minggu pukul 17.00 – 20.00 WIB
dengan pertunjukan KALA pada pukul 18.20 WIB selama 20 menit. Sedangkan, Fairy
Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuI2ch1gBQ91hKaJdADDTzHmQo5Y_XifPLa5Csgm_3sK9URhT913nJoLeR_IvpMNL_QjI1FRvnF73zVtrCsy6PB6fcKLzLM_Z9wv7laNX0Ftu6yg_FhXQU31vG9a7LjuT-w5j3939sr0FhnGfKD4HAln2XSjH1Mo6NABYxd9dXK_tFeHSUKPPoNb2/s4032/maribaya%2012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuI2ch1gBQ91hKaJdADDTzHmQo5Y_XifPLa5Csgm_3sK9URhT913nJoLeR_IvpMNL_QjI1FRvnF73zVtrCsy6PB6fcKLzLM_Z9wv7laNX0Ftu6yg_FhXQU31vG9a7LjuT-w5j3939sr0FhnGfKD4HAln2XSjH1Mo6NABYxd9dXK_tFeHSUKPPoNb2/w640-h480/maribaya%2012.jpg" title="KARA (Kastil Rona Flora). Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Fairy
Garden juga asyik untuk dijelajahi. Terdapat area Woodland yang berada di
sebelah kanan dari area kedatangan yang merupakan area milik peri hutan. Di sini
kita bisa menikmati wahana ATV mini, Carousell, Trampoline, Archery, Fun Bike, Feeding
Brid dan Tangkap Ikan. Ada juga area Taman Bunga Matahari yang mekar setiap 3
bulan sekali, lalu ada area Gypsy Village dan juga area Kastil yang terdapat
restaurant, Magic Book Puppet Show serta face and hand painting. Kita juga bisa
menyewa kostum ala peri di sini. Betah sih dari siang sampai malam di sini bersama
keluarga. Fix bakal ajak keponakan-keponakan ke sini liburan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizpS47AJf9_AP8weOEBJOBMs43lG0BWZAVc5y8BIbD5VF80t2NZCtbcsXBzI12E7fgZ6OSZcL7oOpd4JxTZ4RcWBPJXCNlRipinjSculfcyVFd3G9T9MPOqskNPcmYRI9_FTPrSFke2w4OMbD8-h8pm3pfc7WWlZdkyS4PWBFJaHd4KSGULc71Oy3T/s4032/maribaya%203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizpS47AJf9_AP8weOEBJOBMs43lG0BWZAVc5y8BIbD5VF80t2NZCtbcsXBzI12E7fgZ6OSZcL7oOpd4JxTZ4RcWBPJXCNlRipinjSculfcyVFd3G9T9MPOqskNPcmYRI9_FTPrSFke2w4OMbD8-h8pm3pfc7WWlZdkyS4PWBFJaHd4KSGULc71Oy3T/w480-h640/maribaya%203.jpg" title="Berkeliling Area Fairy Garden dengan Scooter. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Menepi
Sejenak di The Lodge Woodland<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Cuaca
cerah menemani kami bersantai di The Lodge Woodland dengan pemandangan jajaran Pohon
Pinus yang sedap dipandang mata. Jalanan naik turun dengan pemandangan karya
Sang Maha Pencipta ini tidak membuat lelah tapi justru semangat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di The Lodge Woodland ini pengunjung bisa
menikmati berbagai wahana seru diantaranya Zip Bike (sepeda gantung), Mountain
Swing (ayunan), Sky Tree yang pernah viral karena bisa menikmati pemandangan
hutan pinus yang menenangkan serta Sky Plane. Tak kalah menarik ada Hot Air Balloon
yang diangkat dengan hidrolic dan kaca dibagian keranjangnya yang memberikan
sensasi terbang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Tidak berhenti
sampai di situ, ada yang baru di The Lodge Maribaya, Hot Air Ballon “A New
Cappadocia Experience At The Pine Forest.” Apakah kalian sudah pernah berkunjung
ke Turkey dan mencoba menaiki Hot Air Balloon di Cappadocia? Saya sendiri sih
belum pernah ke sana. Sebelum ke sana, di The Lodge Maribaya akan hadir The
Lodge Hot Air Balloon yang bisa bergerak maju 30 meter dengan dikelilingi oleh
balon-balon terbang ala Cappadocia. Kebayang kan bagaimana rasanya. Kalau di
Cappadocia pemandangannya dataran bebatuan, tapi kalau di The Lodge ini
pemandangannya hutan pinus yang luas. Saya tidak sabar untuk mencobanya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsbdxyr2oDM9cUhupktitNmqNtfMhaoRbcw5HZZAQ2YVek3t5DzsRNnI0eocc6YwVxrkp5vs2kmZJ4sEHDyYSM63JVoxJ7x0yjxdkXmkvl-RURHFymhwDXKHT0pGuSLV3aQ8AvSUlvmAVQJjlPsMMv-l_k0X9TrMfqBSq0ij6uZFo_Uau-NS-aLpTY/s4032/maribaya%205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsbdxyr2oDM9cUhupktitNmqNtfMhaoRbcw5HZZAQ2YVek3t5DzsRNnI0eocc6YwVxrkp5vs2kmZJ4sEHDyYSM63JVoxJ7x0yjxdkXmkvl-RURHFymhwDXKHT0pGuSLV3aQ8AvSUlvmAVQJjlPsMMv-l_k0X9TrMfqBSq0ij6uZFo_Uau-NS-aLpTY/w480-h640/maribaya%205.jpg" title="Hot Air Balloon The Lodge Maribaya. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Pengunjung
juga bisa bersantai sambil menikmati makan siang di Omah Bamboo atau Food
Tenant yang berada di dekat balloon. Saya mencicipi menu Karedok di Omah Bamboo
dan sedap nian. Menjelang sore minum kopi di The Pines Café sembari menikmati
sunset yang kala itu hadir dengan rona orange bebarengan rintik hujan.
Pemandangan hutan pinus membuat mata enggan berkedip. Benar-benar menghilangkan
penat setelah sibuk dengan pekerjaan dan berbagai aktivitas harian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Healing
Menyenangkan Dengan Mengingap Di The Lodge Camp and Village<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Selain
bermain di berbagai wahana seru di The Lodge Woodland, kita juga bisa menginap
di sini. Tenda (Fun Camp) permanen berbentuk bawang berwarna orange ini rapi
berjajar di antara pepohonan. 1 tenda bisa ditempati hingga 3 orang tapi
idealnya sih berdua aja yaa. Dengan harga sewa Rp. 1.000.000,- kita bisa
menikmati fasilitas yang diberikan diantaranya sarapan di The Pines Café, free
refill mineral water, coffee and tea, tiket Kawasan wisata The Lodge Woodland,
api unggun dan movie night namun tergantung jadwal yang diberikan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ_1S-AcTV_YEMSkLxv74-OVWs65h1jdoSTHPnDa3vZV1AbVQ9K7s02NRtvHg_R50kbVK9t9nwIFEsaNDHOq0WsbgnrGogEzqBJyDPWuWlMvpdM3zt-kl_HX0bukHKk--cmFj_KPbPUPQuPYiG_gnUanrLnLWA_kLitkB87j-9_Zoxyehm1m_vpr8b/s4032/maribaya%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ_1S-AcTV_YEMSkLxv74-OVWs65h1jdoSTHPnDa3vZV1AbVQ9K7s02NRtvHg_R50kbVK9t9nwIFEsaNDHOq0WsbgnrGogEzqBJyDPWuWlMvpdM3zt-kl_HX0bukHKk--cmFj_KPbPUPQuPYiG_gnUanrLnLWA_kLitkB87j-9_Zoxyehm1m_vpr8b/w640-h480/maribaya%202.jpg" title="Fun Camp The Lodge Maribaya. Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Nah,
bagi kalian yang hendak honeymoon bisa juga tinggal di rumah pohon. Suasananya tenang
dan sejuk. Lalu ada juga Villa Joglo yang cocok untuk keluarga. Fasilitasnya
juga sama dengan Fun Camp. Kalau kita menginap di sini sungguh merupakan penyembuhan
yang menyenangkan. Mendengarkan gemiricik air, jangkrik, hewan pengerat di atas
pohon, melihat hamparan hijau dan birunya langit sangat menenangkan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ndPrIyWsiSQcF0GK-vcmNuIWDjyE6MR2jCD4_gFrPTSan5vTOlhHfMhsCk03yROnMF-_VzL9UXXKktNIzy-S1WjC3lGtonZ45WQzQPWVTNPNBQd5j5UEiOcqxeoCGFtjk4nNPf8rEeXSpiANMXfGkSBJYI4Iye3kgY8OpwiFaos5HA7pjFpJZ7zS/s4032/maribaya%2010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ndPrIyWsiSQcF0GK-vcmNuIWDjyE6MR2jCD4_gFrPTSan5vTOlhHfMhsCk03yROnMF-_VzL9UXXKktNIzy-S1WjC3lGtonZ45WQzQPWVTNPNBQd5j5UEiOcqxeoCGFtjk4nNPf8rEeXSpiANMXfGkSBJYI4Iye3kgY8OpwiFaos5HA7pjFpJZ7zS/w640-h480/maribaya%2010.jpg" title="Rumah Pohon The Lodge Maribaya. Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Kita juga
bisa ikutan trekking hingga ke Curug Cibodas. Kalau tidak mau long-trekking kita
bisa mengikuti short-trekking menyusuri hutan pinus. Kita akan didampingi oleh
guide yang lengkap dengan peralatan P3K. Sudah disiapkan juga sepatu trekking. Kemarin
saya dan teman-teman mencoba short-trekking yang melewati perkebunan milik
warga, lalu hutan pinus, ada sungai juga dan jarak tempuhnya sekitar 2 jam
pulang pergi tergantung langkah kakinya. Kami tidak mau melewatkan momen
kebersamaan dan pengalaman ini. Jadi saya dan beberapa teman menjadi tim
terakhir yang menyelesaikan misi trekking. Selain memperbanyak konten foto dan video,
kami juga mengatur nafas untuk naik turun trek yang dilewati hehe. Seru banget.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;">Perjalanan
akhir pekan yang menyenangkan di The Lodge Maribaya ini tak akan terlupakan. Apalagi
berkumpul bersama teman-teman blogger yang mungkin akan sulit terulang. Kembali
ke alam juga bisa menjadi media penyembuhan yang efektif. Melihat keindahannya
akan mengingatkan kita kembali akan keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta.
Maribaya ini salah satu yang diciptakan dengan cinta. Dan seorang yang bernama
Heni Smith menjaganya dengan menghadirkan The Lodge Maribaya dengan tujuan bersama
menikmati alam sekaligus menjaga ekosistem di dalamnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWCPd80rkkSMMlkKvNxd28GvGv0rAQtFPOrn2vUZCrI6KjvM1Sf0TbCV4aZ6LOimgF-oqKZImHs83phIXXwcRR9HlA5PCYvi3Q6XCzSTzr29iqs4eexf06pahkxHeFGAPo1mMeMd7IKb2aObGIYOKb3HRiaxvhIRtu-Gl_qaoHLp7VBNxRXgx27pHq/s4032/maribaya%209.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWCPd80rkkSMMlkKvNxd28GvGv0rAQtFPOrn2vUZCrI6KjvM1Sf0TbCV4aZ6LOimgF-oqKZImHs83phIXXwcRR9HlA5PCYvi3Q6XCzSTzr29iqs4eexf06pahkxHeFGAPo1mMeMd7IKb2aObGIYOKb3HRiaxvhIRtu-Gl_qaoHLp7VBNxRXgx27pHq/w640-h480/maribaya%209.jpg" title="Heni Smith, Pemilik The Lodge Maribaya. Doc. Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Jadi
kalau teman-teman MainJalan ke Bandung, coba masukan The Lodge Maribaya menjadi
tujuannya. Paket lengkap untuk berlibur bersama keluarga, kerabat, teman-teman
atau pasangan. Jangan lupa bawa payung, jas hujan dan jaket kalau ke sana ketika
musim hujan. Teman-teman bisa cek informasi terbaru terkait wahana, harga tiket
dan sebagainya di seluruh media sosial The Lodge Maribaya. Salah satunya bisa
di cek </span><a href="https://www.thelodgemaribaya.com/" style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;" target="_blank">di sini.</a></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFNqRj3fMWJMM2Jyn4QxYZ_yIEvd3BoRS2dise_T9wIwEktDy-MSz8pd433aCEuDdIVXth1B-bE1nPHcJBtF_pGu_WuuC2MqTotANzYI_-uCyVbR8aCb7gLYCWLrbSujJ0_H1e-4GGF932A7K1g_ar80ue3Z9DIlO2FI4lk7jYlOzn2lYcvL3dZhx_/s1024/IMG-20221220-WA0033.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFNqRj3fMWJMM2Jyn4QxYZ_yIEvd3BoRS2dise_T9wIwEktDy-MSz8pd433aCEuDdIVXth1B-bE1nPHcJBtF_pGu_WuuC2MqTotANzYI_-uCyVbR8aCb7gLYCWLrbSujJ0_H1e-4GGF932A7K1g_ar80ue3Z9DIlO2FI4lk7jYlOzn2lYcvL3dZhx_/w640-h480/IMG-20221220-WA0033.jpg" title="Bersama Teman-teman Blogger dan Para Peri Fairy Garden. Doc. Panitia" width="640" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-59281452850251175022022-12-07T23:07:00.002-08:002023-09-13T05:17:48.119-07:00Piknik Literasi #1 Bale Indung Rahayu Purwakarta<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52NalftrgNIzF8mX7JrUAivd2Db151RSpK00rcBFNNiJ6qsH6VcI7-GOwBIdAxorzBnxCfGeVeVWWwlWRZ6m0quGcilNvenoHK3v29hGCMNveuo0NJYRlk8KLhXdSDhLgCp7EJiERpYu4Ch44bS_ZHPinTDQBiC3nLcqfJ5uagHEYABe8Xk51FW7L/s2000/20221208_132153_0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52NalftrgNIzF8mX7JrUAivd2Db151RSpK00rcBFNNiJ6qsH6VcI7-GOwBIdAxorzBnxCfGeVeVWWwlWRZ6m0quGcilNvenoHK3v29hGCMNveuo0NJYRlk8KLhXdSDhLgCp7EJiERpYu4Ch44bS_ZHPinTDQBiC3nLcqfJ5uagHEYABe8Xk51FW7L/w640-h512/20221208_132153_0000.jpg" title="Design by Canva, Foto by MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><span style="font-family: Aparajita, serif; font-size: 16pt; text-align: justify;">Setelah
bulan Oktober lalu saya dan kawan ke Purwakarta, Sabtu, 3 Desember 2022 saya
kembali lagi bersama 2 kawan (Nila dan Nuke) dan 1 sobat kecil (Alif). Ada yang
sedikit berbeda dari perjalanan MainJalan kali ini, yaitu mengambil tema “Piknik
Literasi”. Apakah itu?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Piknik
Literasi bukan saja untuk piknik mencari hiburan tapi juga belajar lagi,
belajar sesuatu yang baru dan membuka ruang pengalaman perjalanan baru yang
mungkin belum pernah didapatkan. Saya pribadi percaya bahwa setiap perjalanan
pasti akan memberi cerita yang berbeda dengan pengalaman yang berbeda juga dan
tidak bisa diulang lagi meskipun tempat tujuannya sama. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Mengapa
ke Purwakarta (lagi)?<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Secara
pribadi saya masih penasaran dengan kota ini. Waktu itu saya ke sana hanya
sempat mengunjungi Bale Panyawangan, jalan sedikit hingga ke Situ Buleud dan
menikmati Coffee Shop Hutan Pinus yang tiba-tiba diguyur hujan begitu derasnya.
Iya, karena kami tidak menginap jadi harus menyesuaikan dengan jadwal kereta
lokal Walahar Ekspres yang terakhir berangkat ke Stasiun Cikarang dari
Purwakarta pukul 17.45 WIB. Ternyata banyak juga masyarakat yang sama seperti kami
kemarin, piknik ke Purwakarta cuma sebentar hanya untuk santai di coffee shop,
kulineran atau berjalan-jalan berkeliling di sekitar Stasiun Purwakarta. Jadi Purwakarta
memang menarik dengan jarak dari Jakarta tidak terlalu jauh.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0H6GgoOOKYeUj13UZmsakTuUs2YkKbHIR8yy9WLb8hCL747RQaUxysZ9R5JWFbhKgtAr-RWqnUaXDjTudTwIbjJGRyVdgFY_KvIMBkdpXWxL8eP3gUVSDmPUNcvfF4dVDAXj3cH8TeXrday8xNUQl-3imBI1v5rS7uhXvLvsULE43nw2yi0TPSSXS/s4032/purwakarta%205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0H6GgoOOKYeUj13UZmsakTuUs2YkKbHIR8yy9WLb8hCL747RQaUxysZ9R5JWFbhKgtAr-RWqnUaXDjTudTwIbjJGRyVdgFY_KvIMBkdpXWxL8eP3gUVSDmPUNcvfF4dVDAXj3cH8TeXrday8xNUQl-3imBI1v5rS7uhXvLvsULE43nw2yi0TPSSXS/w640-h480/purwakarta%205.jpg" title="Foto by MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Meeting
point pukul 09.00 WIB di Stasiun Manggarai namun Mba Nila, Alif dan Mba Nuke semangat
45 sehingga mereka tiba di Stasiun Manggarai kurang dari pukul 08.00 WIB. Mantul
kan tuh Heuheu.. Jadi saya auto mempercepat sarapan, buru-buru mandi, siap-siap,
naik ojek online dan mengejar KAI Commuter menuju Stasiun Manggarai.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Perjalanan
akhir pekan memang seru tapi juga menantang karena pasti ramai sekali sehingga
kereta penuh. Tiba di Stasiun Cikarang sekitar pukul 10.30 WIB kami mulai ikut
mengantri untuk masuk ke peron. Luar biasa antriannya. Stasiun Cikarang juga
sudah melayani penumpang menggunakan KAI jarak jauh seperti ke KAI Airlangga
tujuan Surabaya Turi. Segitu ramai orang berkumpul di stasiun memiliki tujuan
perjalanannya berbeda-beda namun memiliki harapan yang sama yaitu sampai tujuan
dengan selamat dilengkapi perjalanan yang nyaman. Salah satu kenyamanan naik
kereta api adalah ketepatan waktu perjalanan. Selain itu, zaman sekarang beli
tiket bahkan pesan makanan sudah bisa melalui aplikasinya KAI Access. Jadilah
saya tergoda untuk segera MainJalan lagi kemana gitu menggunakan KAI Heuheu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Mata
Berkaca-kaca di Bale Indung Rahayu Purwakarta<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Piknik
Literasi episode Purwakarta kali ini tujuan utamanya berkunjung ke Bale Indung
Rahayu yang letaknya sekitar 500 meter dari stasiun. Namun karena waktu tiba di
Purwakarta masuk jam makan siang maka kami memutuskan untuk mencari makan dulu.
Berjalan menyusuri trotoar membawa kami ke depan Bale Panyawangan dan ternyata
museum ini tutup. Sedih. Tadinya setelah dari Bale Indung ingin ke sini. Oke kembali
ke mencari makan siang. Kalau ke Purwakarta kurang afdol kalau tidak makan Sate
Maranggi. Mencari sate maranggi terdekat berdasarkan mesin pencarian Google dan
kami dibawa berkeliling alias nyasar yang pada akhirnya satenya sudah habis
hiks. Setelah itu kami iseng menyusuri jalanan Situ Buleud sambil foto-foto
kemudian menemukan warung makan yang juga menyediakan sate maranggi. Tanpa basa
basi langsung terjang. *laper euy. Saya pesan Sate Maranggi, Mba Nila Alif Soto
Ayam, dan Mba Nuke Kupat Tahu kami makan dengan hati gembira. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3AgAqVP3vG4DUkoNTXbveI3uLMQGmow_7cyGNfcNyJfB68XL8BcpI7wxbaJ4E4uwb-Sz089m42sZQImhp0_d5ZNgkc_OZlBRdutQwS-gySOccHWDAKxaFoaa9oG1GkuOr_FUU_HjHybTZMoCwcMn-bAzMgJQNGlvtgnnJp1CdclgU3hyuHKN1W9Jm/s4032/purwakarta%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3AgAqVP3vG4DUkoNTXbveI3uLMQGmow_7cyGNfcNyJfB68XL8BcpI7wxbaJ4E4uwb-Sz089m42sZQImhp0_d5ZNgkc_OZlBRdutQwS-gySOccHWDAKxaFoaa9oG1GkuOr_FUU_HjHybTZMoCwcMn-bAzMgJQNGlvtgnnJp1CdclgU3hyuHKN1W9Jm/w640-h480/purwakarta%202.jpg" title="Foto by MainJalan" width="640" /></a></div><span style="font-family: Aparajita, serif; font-size: 16pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">“Din,
Bale Indung tutup jam berapa?” tanya Mba Nuke ketika waktu menunjukkan pukul
14.00 WIB<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">“Jam
17.00 Mba nih di google dan websitenya.” Jawabku sambil menunjukkan hasil searching<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">“Oh
aman berarti. Terus terus gimana….” Mba Nuke lanjut gosip *nyengir kuda<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Kami
beranjak sekitar pukul 14.30 WIB berjalan kaki menyusuri trotoar lagi menuju
Bale Indung Rahayu. Ternyata kalau malem minggu ada bazaar makanan sepanjang
jalan area stasiun. Mata mulai mencari apa yang bisa dicicipi lagi heuheu. Jalan
perlahan hingga sampai di Gedung Kembar Purwakarta. Menarik banget ini Gedung bentuknya
masih asli. Lebih menarik lagi tiba-tiba Kang Dedi Mulyadi lewat menggunakan
mobilnya dan berhenti di belakang kami. Sontak Mba Nuke teriak memanggilnya
lalu kami bertegur sapa. Kenangan yang tidak akan terlupa kan?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGioG2Dvb4AP63r2Tuc0yey8lkYswP0Q7phVqIEZCW-2ZiHLNmlro6t9x13dIVA8uwDJJlfifIxZT8t-NiO8HZg-W2JoZNExtzhKjynlPAEBdifv3p1n3glknZK8Caxeptkms6Hq6fw1EfsGMtjDF9mVKXpVmsc3wac8MgUNSbWOvqNfK_qn7vvxsT/s4032/purwakarta%203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGioG2Dvb4AP63r2Tuc0yey8lkYswP0Q7phVqIEZCW-2ZiHLNmlro6t9x13dIVA8uwDJJlfifIxZT8t-NiO8HZg-W2JoZNExtzhKjynlPAEBdifv3p1n3glknZK8Caxeptkms6Hq6fw1EfsGMtjDF9mVKXpVmsc3wac8MgUNSbWOvqNfK_qn7vvxsT/w640-h480/purwakarta%203.jpg" title="Bersama Aa Petugas Bale Indung. Foto MainJalan" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Aparajita, serif; font-size: 16pt;">Sampai
di Bale Indung Rahayu pun tidak kalah seru kenangannya. Memasuki halamannya
kami dibuat teriak-teriak karena pintu museum sudah akan ditutup. Mba Nuke
berlari dan bertanya apakah sudah tutup? Petugas menjawab, “Sudah Ibu kami
tutup pukul 15.00 WIB”. Lemas badan kami, sudah jauh-jauh datang dari Jakarta
ingin ke Bale Indung tapi sudah tutup. Namun, Teteh bersenyum manis
mempersilakan kami masuk. Sampai di depan resepsionis kami dijelaskan peraturan
masuk ke Bale Indung dan betapa senangnya hati kami ketika ada Aa baik hati
yang memandu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Saya
merasakan betapa magisnya cerita di Bale Indung tentang perjuangan seorang Ibu
melahirkan anak. Bale Indung Rahayu merupakan museum yang memiliki arti nama “Tempat
Kemuliaan Ibu”. Di sini kita belajar fase kehidupan manusia dan kebudayaan Sunda.
Bale Indung dibagi menjadi 6 bagian, yaitu Bale Kelahiran (bagaimana manusia
dilahirkan), Bale Kaulinan (permainan khas Sunda tempo dulu), Bale Arsitektur (suasana
kampung Sunda dan rumah-rumah khasnya), Bale Pawon (alat-alat tradisional zaman
dulu dan kuliner Sunda), dan Bale Musik (alat-alat musik Sunda).<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZjNIyIjTJ-_mYHyambCgI2OmGjctF3NH9cEk6Cg79L3T7-dN5SLiUvpvnG25zS5X7uOWdjbgYPE2P4jM36PQpU7VFYYxvKZc2K9SiuCscJkea_Km0J5neh2uFhAhbsR3H66Pjwdmj80Va9_iZVmXgfTiC-qxhRXJmt68E2LucTT3Dst-4vwG1sH_/s4032/purwakarta%204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZjNIyIjTJ-_mYHyambCgI2OmGjctF3NH9cEk6Cg79L3T7-dN5SLiUvpvnG25zS5X7uOWdjbgYPE2P4jM36PQpU7VFYYxvKZc2K9SiuCscJkea_Km0J5neh2uFhAhbsR3H66Pjwdmj80Va9_iZVmXgfTiC-qxhRXJmt68E2LucTT3Dst-4vwG1sH_/w640-h480/purwakarta%204.jpg" title="Suasana Kampung Sunda. Foto MainJalan" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLqU_BhCDlEgCCAMw1wh4mf1UF_AsGFWPDq5kqYm1jAYFOwmsEbW3H-Iuxt6DIvLr7BXVDUlGxFqAZ4sg2iFSEtG42Gfd9EL-BlYJbCYOhw0lld5fdVWjX2jcveFTnTgEi4cRXsvsuiL3o1mr-_ynBZ-hHzHBT9CSg-oDhGhnZTo4AsuraTqrvVC5I/s4032/purwakarta%206.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLqU_BhCDlEgCCAMw1wh4mf1UF_AsGFWPDq5kqYm1jAYFOwmsEbW3H-Iuxt6DIvLr7BXVDUlGxFqAZ4sg2iFSEtG42Gfd9EL-BlYJbCYOhw0lld5fdVWjX2jcveFTnTgEi4cRXsvsuiL3o1mr-_ynBZ-hHzHBT9CSg-oDhGhnZTo4AsuraTqrvVC5I/w480-h640/purwakarta%206.jpg" title="Cerita ketika masih dalam kandungan. Foto MainJalan" width="480" /></a></div><br /><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Aparajita, serif; font-size: 16pt;">Diorama
yang ditampilkan di museum ini seperti nyata sehingga pengunjung dapat
merasakan secara langsung kehidupan di tanah Sunda. Narasi yang disajikan juga nyaman
dibaca meskipun lebih banyak menggunakan Bahasa Sunda. Sangat mengesankan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Di
akhir perjalanan Bale Indung Rahayu menyuguhkan lorong dimana di lantainya
terdapat lukisan bambu seakan-akan itu adalah jembatan yang di bawahnya lautan
api. Lorong ini sebagai simbol jembatan Shiratal Mustaqim yang akan dilalui
setiap manusia di akhirat kelak. Makna mendalam bagi saya pribadi karena Bale
Indung mengingatkan bahwa akan ada fase kehidupan lain setelah fase kehidupan
manusia di bumi/dunia. Maka dari itu senantiasalah berbuat baik. Saya teringat
kata seorang mentor saya, “Kalau kamu belum bisa membahagiakan orang lain,
setidaknya jangan menyusahkannya.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Piknik
Literasi ditutup dengan menikmati kopi dan kudapan sore di Stasiun Kopi Purwakarta,
tempat makan dan ngopi yang berada di sebuah bangunan lama arsitektur khas
Belanda. Perjalanan yang singkat namun memberi makna tersendiri bagi saya. Sebagai
seorang dengan keturunan Sunda, saya merasa masih jauh mengenal leluhur dan
kebudayaan Sunda yang pasti memiliki pesan baik untuk masa depan anak
keturunannya untuk membangun bangsa Indonesia tercinta ini. Terima kasih
Purwakarta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%;"> </span></p>
<span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">*ps : lain kali kalau ke Bale Indung Rahayu
sebelum jam 3 sore yaa Din..</span><div><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi48wcFIrqHfMZ5HqT1hvT4lNa-FIzaxZJLcavfsYy-3bM6JuKSvkzf2qZfHYe18ON8Kyjv1Kp2dfTBXaVFhQpKTQVgM32KnDKviwSwt6-xXOSFbr2RJNMews5Ktr-tEoteiguz6S20whMay4jbyddmBu_iO2Kp-mOTZLMzuRc3XEWtCH7HNhZgsSzC/s4032/puwakarta%201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi48wcFIrqHfMZ5HqT1hvT4lNa-FIzaxZJLcavfsYy-3bM6JuKSvkzf2qZfHYe18ON8Kyjv1Kp2dfTBXaVFhQpKTQVgM32KnDKviwSwt6-xXOSFbr2RJNMews5Ktr-tEoteiguz6S20whMay4jbyddmBu_iO2Kp-mOTZLMzuRc3XEWtCH7HNhZgsSzC/w480-h640/puwakarta%201.jpg" title="Haturnuhun Purwakarta. Foto MainJalan" width="480" /></a></div><br /><span style="font-family: "Aparajita",serif; font-size: 16.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-73535726748240952982022-11-30T01:41:00.002-08:002023-09-13T05:17:36.986-07:00JavaMifi Teman Setia MainJalan ke 3 Negara<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibl3zxBsEwc93nmGeR354WqZAmsVLC_XzyyHSZVVawISRjctrCxL5xLmNN9dVpCV4NzuWR-HKXiwtp_GrjJE5djk7HFF8B-oQqy3Lzj2lbQUHg3I2dHqCun0gxYbjrp24jN6zDAqVxONS3JtF02vGgP-ZSs9ib-cnyGjzcs4Ite4rkC_CH3hsBmts-/s2000/jpg_20221130_163839_0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibl3zxBsEwc93nmGeR354WqZAmsVLC_XzyyHSZVVawISRjctrCxL5xLmNN9dVpCV4NzuWR-HKXiwtp_GrjJE5djk7HFF8B-oQqy3Lzj2lbQUHg3I2dHqCun0gxYbjrp24jN6zDAqVxONS3JtF02vGgP-ZSs9ib-cnyGjzcs4Ite4rkC_CH3hsBmts-/w640-h512/jpg_20221130_163839_0000.jpg" title="JavaMifi Teman Setia #MainJalan ke 3 Negara. design by Canva. Photo by Andini MainJalan" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Akhirnya keinginan untuk
kembali backpacker-an long-trip terlaksana juga, alhamdulillah kali ini secara impulsif
mengikuti teman #MainJalan saya kali ini yaitu Mba Rahma dan Mba Endah, kami
backpacking ke 3 Negara yaitu Singapore, Vietnam dan Malaysia. Sebenarnya
Singapore itu hanya transit tapi kami memilih waktu transitnya yang panjang yaitu
19 jam. Meskipun sempat diawali dengan drama karena penerbangan kami di-reschedule
oleh maskapai dari Jakarta menuju Hanoi menjadi mundur 1 hari, bahkan saya
mundur 2 hari. Sempat panik dan ingin refund tapi kata Mba Rahma bisa diurus
untuk menolak waktu reschedule yang diberikan oleh maskapai. Jadi segera saya
urus dan akhirnya jadwal penerbangan saya sama dengan Mba Rahma dan Mba Endah
yaitu tanggal 10 November 2022.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Untuk berkunjung ke
Singapore, pelancong perlu mengisi Singapore Arrival Card yang bisa diakses
melalui situs resmi ICA Singapore. Pengisian SG Arrival Card ini sebaiknya H-2
atau H-1 sebelum keberangkatan yaa biar gak repot isi on the spot saat landing
di Changi. Walaupun perjalanan kali ini bisa dikatakan dadakan, namun
check-list kebutuhan selama perjalanan jangan sampai terlewat. Salah satu hal
yang perlu disiapkan untuk bepergian ke luar negeri adalah paket data/SIM Card.
Karena akan pindah-pindah Negara maka kami sepakat untuk memakai router modem JavaMifi
supaya gak repot lagi beli SIM Card di setiap Negara. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghfoTP9uht6cTfrXwwuxCRl9E_AI0GahEc4Cab_P4jqiJdUehw6dW6skzErwFM4_q67KGd7f0jNubfvNO1HjerQbamWeYA1ZZ8DAtnxHc2LfIbos9Gw9jB83yYkcjhu4OAyYbHD_Ji5jDYBC8b-11xdrq6xuQ7c58wpejQemMLa1zL4w4Ub1t0NP9J/s4032/javamifi%20singapore.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghfoTP9uht6cTfrXwwuxCRl9E_AI0GahEc4Cab_P4jqiJdUehw6dW6skzErwFM4_q67KGd7f0jNubfvNO1HjerQbamWeYA1ZZ8DAtnxHc2LfIbos9Gw9jB83yYkcjhu4OAyYbHD_Ji5jDYBC8b-11xdrq6xuQ7c58wpejQemMLa1zL4w4Ub1t0NP9J/w480-h640/javamifi%20singapore.jpg" title="JavaMifi Singapore. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Java Mifi Memudahkan Aktivitas
Internetan Selama Perjalanan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi--36iVsiw3oyhz9bNPSKy0tJZ_mcpoKlENRYJ5cLs3P-kCqxXj7if3C30fZOg1sUvhyqJrgwv0rpDiFvlQ2Qk-bkMc47p-oHop2RtmoPnkPXUj7sLjORkH7AmuVPhZ9zgImym_vuE5w9Vef1L5rHE0dQcIxo7WGW1mgbmaSSPC3PJqRXB-CJMu3Ox/s4032/javamifi%20vietnam%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi--36iVsiw3oyhz9bNPSKy0tJZ_mcpoKlENRYJ5cLs3P-kCqxXj7if3C30fZOg1sUvhyqJrgwv0rpDiFvlQ2Qk-bkMc47p-oHop2RtmoPnkPXUj7sLjORkH7AmuVPhZ9zgImym_vuE5w9Vef1L5rHE0dQcIxo7WGW1mgbmaSSPC3PJqRXB-CJMu3Ox/w480-h640/javamifi%20vietnam%202.jpg" title="JavaMifi di Hoi An, Vietnam. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Karena kami semua adalah
freelancer maka selama perjalanan kami sangat butuh akses internet agar tetap
bisa menyelesaikan pekerjaan dan komunikasi. Selain itu, memudahkan untuk
membaca peta atau mencari lokasi tempat makan, tempat ibadah, dan juga
tempat-tempat menarik lainnya untuk dikunjungi. Bahkan waktu di Da Nang kemarin saya harus menghadiri meeting online, untungnya ada modem JavaMifi yang terkoneksi internet dimana pun, jadi kemarin saya meeting online sambil menikmati desiran ombak di Pantai Da Nang, heuheu. JavaMifi memudahkan kami beraktivitas
internet dengan signal yang cukup stabil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Mengapa kami memilih JavaMifi?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Cukup 1 modem Java Mifi
bisa digunakan hingga 5 device.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Langsung ON begitu sampai
di Negara tujuan. Cukup nyalakan tombol powernya maka dia sudah terkoneksi. Jadi
begitu keluar pesawat, kami sudah bisa mengakses internet.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Banyak pilihan paket internet
sesuai kebutuhan. Karena kami pergi ke 3 Negara maka pilih Multi Countries
(Singapore, Vietnam, Malaysia). Ada juga pilihan Negara-negara lain seperti
Middle East, Asia dan Worldwide. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Biaya per harinya cukup
terjangkau. Bisa dilihat di <a href="https://www.javamifi.com/product/Travel-Wifi-International" target="_blank">sini</a> yaa daftar harga dan juga pemesanannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Modem bisa diantar ke rumah
atau diambil di booth-nya yang berada di T3 Soekarno Hatta. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Pengembalian modem bisa di booth-nya
T3 Soekarno Hatta, melalui Indomaret terdekat atau dikirim ke kantornya melalui
JNE/TIKI/J&T. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">✔Baterainya bertahan cukup
lama hingga 15 jam. Namun, selama perjalanan kemarin setiap ada colokan
listrik, saya segera mengisi dayanya karena perjalanan kami pindah-pindah kota.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPwUXecsHHm68moNQLUFLlK6daN79V__Je6C0iD1piH9hMwpebnRzDvQ4o1RbFHF87xVYVEwUeCeSv7LNtFzgYCkEGFwuGCPuSAcmZr2WZTUkM4ZAMyNDa-3RizOni5ArRBYnw8eKGQR9wviOpI5Qreg_uHLbv8o8XEz0hJkanKl8avSok7va8D3wx/s1145/JavaMifi%201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="538" data-original-width="1145" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPwUXecsHHm68moNQLUFLlK6daN79V__Je6C0iD1piH9hMwpebnRzDvQ4o1RbFHF87xVYVEwUeCeSv7LNtFzgYCkEGFwuGCPuSAcmZr2WZTUkM4ZAMyNDa-3RizOni5ArRBYnw8eKGQR9wviOpI5Qreg_uHLbv8o8XEz0hJkanKl8avSok7va8D3wx/w640-h301/JavaMifi%201.jpg" title="JavaMifi. Doc. Javamifi.com" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Cepat Tanggap Customer
Service JavaMifi</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Saat perjalanan di Vietnam
kemarin sempat ada kendala pada signal modem JavaMifi karena kami menuju penggunungan
Fansipan yang terletak di Sapa, Lao Cai sekitar 6-7 jam perjalanan darat dari
Hanoi. Hampir setiap 30 menit sekali signal hilang, namun setelah di-restart
signal ada lagi. Akhirnya kami kontak CS yang nomornya ada di balik modem.
Tidak membutuhkan waktu lama, modem kembali bisa digunakan dengan signal yang
stabil setelah mendapatkan panduan dari CS JavaMifi.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Wkjfec-W5eIuQ5R3SgDwlB1aLr9ks3Uxvf4UNc3ws3VIIqYHkYYV23jgX4mAA_R0ZOk9oEp1T3Nrw3rn1TEupGK41ZBTxRq_NwUmEJPnyosLoJb5L0tY_lQckp6XArBS8oElOqR2F-BYCpvJ2DVDjFAb3bNJyRd0107rFcmBE9RrsAI0z84aAXXf/s4032/javamifi%20vietnam%201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-Wkjfec-W5eIuQ5R3SgDwlB1aLr9ks3Uxvf4UNc3ws3VIIqYHkYYV23jgX4mAA_R0ZOk9oEp1T3Nrw3rn1TEupGK41ZBTxRq_NwUmEJPnyosLoJb5L0tY_lQckp6XArBS8oElOqR2F-BYCpvJ2DVDjFAb3bNJyRd0107rFcmBE9RrsAI0z84aAXXf/w480-h640/javamifi%20vietnam%201.jpg" title="Tetap bisa internetan di Sleeper Train. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jika meminjam modem
JavaMifi maka kita akan diberikan 1 paket lengkap beserta dengan kabel charger
dan adaptor yang bisa digunakan di berbagai Negara. Kita juga diwajibkan untuk
memberikan deposit sebesar Rp. 500.000,- dan akan dikembalikan saat modem
dikembalikan. Kalau kita membayarnya menggunakan credit card maka tidak perlu
deposit lagi karena jika ada kerusakan maka akan diproses melalui credit card
si peminjam.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNJjoCwXu_af_8F_0KTV9dSiS5KH2hJkSYRNwPYkciQYmzkygyTP5BFQktU7zZFK8YAQPegRnWstfU72BLBuFg2RtVQZ9Xh1nu0aQukLYv7sPkaYhMggcp15Werj12h_zESaw0xGKKkv0A9Grg1uW9Wv-x-kasnQQywkpPCmIOYy_YCA47JVi8IaEA/s4032/JavaMifi%20malaysia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNJjoCwXu_af_8F_0KTV9dSiS5KH2hJkSYRNwPYkciQYmzkygyTP5BFQktU7zZFK8YAQPegRnWstfU72BLBuFg2RtVQZ9Xh1nu0aQukLYv7sPkaYhMggcp15Werj12h_zESaw0xGKKkv0A9Grg1uW9Wv-x-kasnQQywkpPCmIOYy_YCA47JVi8IaEA/w480-h640/JavaMifi%20malaysia.jpg" title="Tetap ON di Kuala Lumpur. Doc. Andini MainJalan" width="480" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Jadi sangat recommended
banget kalau pergi ramai-ramai sewa modem JavaMifi jadi bisa lebih hemat untuk
internetan. Waktu ke Singapore beberapa bulan yang lalu saya juga menggunakan
SIM Card JavaMifi dengan paket internet 7 hari. Iya, karena saya pergi
sendirian jadi pakai SIM Card-nya aja. Bisa pasang sendiri dan seperti modemnya,
begitu landing di Negara tujuan maka langsung terkoneksi dengan internet. Langsung
bisa update di sosial media, lihat peta petunjuk arah ke tujuan sekaligus tetap
bisa komunikasi dengan orang rumah, teman bahkan klien. Menyenangkan sekali.<o:p></o:p></span></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-86943850544510096942022-10-19T03:08:00.002-07:002023-06-12T05:24:18.273-07:00Keliling Nusantara di Bale Panyawangan Purwakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKIciJMnQeLfznzmX_XsXVDnAf2LJKn1arI610qy8_UrDSh53C4w8IRqVAh_U32azzXHpgglQGDLHEkxTd8C3t5IHtLXl3JhRPfzWNxOwV1f3p2pF7bH1JANQBsCua2NO1x7i2sVztEeb7Somu-xKg7NBSTp2erfjB37emUNthoyOXjLjH00ScNLJl/s6912/jpg_20221019_165255_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="6912" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKIciJMnQeLfznzmX_XsXVDnAf2LJKn1arI610qy8_UrDSh53C4w8IRqVAh_U32azzXHpgglQGDLHEkxTd8C3t5IHtLXl3JhRPfzWNxOwV1f3p2pF7bH1JANQBsCua2NO1x7i2sVztEeb7Somu-xKg7NBSTp2erfjB37emUNthoyOXjLjH00ScNLJl/w640-h320/jpg_20221019_165255_0000.jpg" title="#MainJalan ke Purwakarta. design by Canva" width="640" /></a></div><br /><p><br /></p><p><span style="background-color: white; font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt; text-align: justify;">“Besok (Selasa) jadi gak kita ke Purwakarta?” tanya saya ke Gina,
teman MainJalan saya kali ini. Sewaktu saya mengirim pesan ke Gina sudah pukul
18.16 WIB tepat setelah saya sholat Magrib. Tak perlu menunggu lama, Gina
membalas dengan semangat “Ayoo buu, jadii dong, yuk yuk.” </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Setengah jam kemudian tiket Cikarang ke Purwakarta sudah di
tangan. Iya, kami mencoba KA Lokal Walahar Ekspres dengan waktu keberangkatan
pukul 11.20 WIB dari Stasiun Cikarang. Sempat terpikir untuk melanjutkan
perjalanan menuju Bandung namun karena kondisi masih belum memungkinkan maka
kami mengurungkan niat ini untuk dilaksanakan lain kali. Selalu ada “next time”
untuk MainJalan kan? *hehe<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Bertemu di Stasiun Manggarai pukul 09.00 WIB, kami melanjutkan
perjalanan menuju Stasiun Cikarang menggunakan KRL CommuterLine yang jadwalnya
sudah mudah dipantau melalui aplikasinya. Sebenarnya beberapa tahun lalu saya
dan Gina sudah pernah turun di Stasiun Purwakarta namun hanya untuk menunggu
perbaikan sistem kereta yang sedang bermasalah. Kami juga sempat berfoto di
depan tumpukan bongkahan gerbong-gerbong kereta dan juga di depan patung
Gatotkaca yang berada di pintu masuk stasiun (patung Gatotkaca kan yaa? Atau? Hihi).
<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Kali ini, kami benar-benar keluar dari stasiun dan mengunjungi beberapa
tempat di Purwakarta. Hmm sebenarnya sangat sedikit yang berhasil kami kunjungi
mengingat jadwal kereta pulang menuju Cikarang hanya selisih sekitar 5 jam dari
kedatangan kami di Purwakarta. Itu artinya memang harus ada “next time” untuk
MainJalan ke Purwakarta *senyumriang<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Bale Panyawangan Diorama Nusantara<o:p></o:p></span></b></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Tujuan pertama kami adalah mengunjungi Bale Panyawangan yang tidak
jauh dari pintu keluar Stasiun Purwakarta. Namun, kami menemukan tempat yang
tulisannya juga Bale Panyawangan namun masih ditutup pintu utamanya. Kami
melipir hingga menemukan pintu terbuka dan di salah satu bagian temboknya
tertulis jadwal kunjungan. Wah bisa dikunjungi nih. Kami berteriak, “Permisi,
permisi, Ibuuu.. Bapaaakk..”<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Keluarlah dari sebuah ruangan seorang Ibu berseragam dan
mempersilakan kami masuk untuk melihat-lihat meskipun waktu kami datang masih
jam istirahat bagi para petugas. Hehe maafkan yaa Ibuuu..<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Kami berkeliling. Terdapat foto-foto, kata-kata (quotes),
wayang-wayang, dan cerita tentang Kabupaten Purwakarta. Di lokasi ini juga
terdapat banyak cerita dan foto Dedi Mulyadi yang pernah menjabat sebagai
Bupati Purwakarta. Interesting.<o:p></o:p></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtdYYftIGiELg-nuY0kNtUtiXIxopchR3uYfXho_gYBL-TzVKT1fPdTmCWJMHY5CRg1Q9POfGsURum7aeGIFpg_QNP2vJ7adV9xthw2elkIHqKC-yYQQw55w6-K5CRzSLELbpD4ESUUwgRKRHcR5nLXipg-qANSdpR0FAYsesXOT2bsXEH9F4LOAoS/s2000/20221019_170020_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtdYYftIGiELg-nuY0kNtUtiXIxopchR3uYfXho_gYBL-TzVKT1fPdTmCWJMHY5CRg1Q9POfGsURum7aeGIFpg_QNP2vJ7adV9xthw2elkIHqKC-yYQQw55w6-K5CRzSLELbpD4ESUUwgRKRHcR5nLXipg-qANSdpR0FAYsesXOT2bsXEH9F4LOAoS/w400-h320/20221019_170020_0000.jpg" title="Bale Panyawangan Purwakarta. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Setelah selesai berkeliling kami melanjutkan perjalanan dan taraaa
bertemulah kami dengan Bale Panyawangan Diorama Nusantara. Bergegas kami masuk.
Excited banget karena langsung disambut dengan cerita awal mula kehidupan
terjadi. Seakan beneran berada di Goa, Bale Panyawangan menyuguhkan cerita
manusia purba. Kemudian memasuki peradaban manusia yaitu era Kerajaan maka kita
akan merasakan vibes-nya saat itu. Disambut dengan patung Patih Gajahmada, cerita
kerajaan dari masa ke masa terpampang jelas di sini. Aaahh saya suka sekali. Terus
berjalan hingga akhirnya kita menemukan Indonesia di masa kini.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Saya jadi ingat waktu SD mengenal Nusantara mulai dari rumah adat,
baju adat hingga makanan khasnya. Semua ada di Bale Panyawangan. Kalau ingin
mengenal lebih dekat atau mengingat kembali tentang Indonesia, datang ke sini.
Tulisannya enak dibaca, ilustrasinya indah dan tempatnya nyaman. Namun
sayangnya belum ada teks terjemahan Bahasa Inggris jadi seumpama ada turis
mancanegara berkunjung mungkin didampingi oleh petugas kali yaa.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Masuk ke Bale Panyawangan gratis. Kita sudah bisa merasakan seakan
keliling Indonesia.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Situ Buleud dan Taman Air Mancur Sri Baduga<o:p></o:p></span></b></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju alun-alun.
Namun, belum sampai ke alun-alun, perut sudah keroncongan dan kami was-was
cuaca akan turun hujan. Jadi kami memilih untuk photo-stop di Situ Buleud dan
Taman Air Mancur Sri Baduga. Di lokasi inilah yang setiap Sabtu malem Minggu (CMIIW)
ada pertunjukan air mancur menari. Kawan saya pernah mengajak saya ke
Purwakarta salah satu agendanya adalah bersantai menikmati air mancur ini.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Situ Buleud merupakan danau yang sudah ada sejak abad ke-18 yang
dibangun oleh pendiri Purwakarta yaitu R.A. Suriawinata pada tahun 1830. Nama
Purwakarta mempunyai makna permulaan dalam hidup yang diambil dari purwa yang
berarti permulaan dan karta berarti ramai atau hidup. Pada masanya, Situ Buleud
sering dijadikan sebagai lokasi pesta oleh pemerintah Belanda. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Nah yang menarik perhatian saya adalah Patung Sri Baduga yang
sedang menaiki kuda berdiri dengan gagahnya. Dalam hati, “Sri Baduga teh saha?”.
Berangkat dari penasaran itulah auto googling dan segera menemukan jawabannya.
Sri Baduga Maharaja adalah Prabu Siliwangi (Ratu Jayadewata) yang merupakan
Raja Sunda-Galuh (Pajajaran) yang pertama. <o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Hutan Jati Café dan Gelato<o:p></o:p></span></b></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Hari menjelang waktu sholat Ashar, kami bergegas menuju lokasi selanjutnya
yaitu Hutan Jati Café dan Gelato sekalian makan siang sekalian minum kopi sore.
Café yang berdiri di tengah hutan jati ini memberikan nuansa berbeda. Terdapat
bale-bale untuk bersantai, makan sambil duduk di ayunan, dan lesehan. Kami berdua
mengantisipasi hujan tiba-tiba maka dengan memilih duduk di bangunan utama Café
adalah pilihan tepat.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Menu-menu yang ditawarkan pun beragam. Ada menu western hingga
Nusantara. Karena galau memilih maka kami putuskan untuk sharing pizza dan
minum es kopi susu saja. Oh yaa kami juga memesan gelatonya yang menjadi favorit menu di sini sembari menikmati hari menjelang sore, kami
beristirahat sejenak melonggarkan otot-otot yang tegang. Memandang sekitar
pohon-pohon jati nan kokoh, suara angin semilir dan riuh rendah orang-orang
berbincang membawa saya dalam kesyukuran. Saya tidak menyangka bisa sampai ke
Purwakarta. Alhamdulillah.<o:p></o:p></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih90RZAeJRyhsEPFepRD6ytBBjdNtmBPi3MR9uqZlVhPPZOKHNeY9nYfFx9dKxJZdkwmU1VxRjeCuCNBYbN0jAB9ZwHyoOGYNMU0iucFImZKFHppBD40M-nvQi9Bf2kztG2SpMUwGaGMGGc1NzDa6w1-OTFw_dT1PBiKtDlH7yZGrO-Qd_LgAIY1D7/s1000/IMG_20221011_173704_848.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="750" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih90RZAeJRyhsEPFepRD6ytBBjdNtmBPi3MR9uqZlVhPPZOKHNeY9nYfFx9dKxJZdkwmU1VxRjeCuCNBYbN0jAB9ZwHyoOGYNMU0iucFImZKFHppBD40M-nvQi9Bf2kztG2SpMUwGaGMGGc1NzDa6w1-OTFw_dT1PBiKtDlH7yZGrO-Qd_LgAIY1D7/w300-h400/IMG_20221011_173704_848.jpg" title="Hutan Jati Cafe and Gelato Purwakarta. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB dan saatnya kami mulai
bergegas menuju stasiun karena kereta kembali ke Cikarang pukul 17.45 WIB.
Namun, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang datang. Jadi kami agak
deg-degan takut tidak ada driver online yang menjemput hehe. Setelah menunggu
beberapa menit, alhamdulillah ada juga yang mengantarkan kami selamat tiba di
stasiun Purwakarta sekitar pukul 16.55 WIB menembus hujan deras.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Jika teman-teman ingin refreshing namun enggan pergi jauh-jauh
atau terbatas waktunya, Purwakarta bisa menjadi pilihan asyik. Kabupaten ini
menyuguhkan banyak tokoh-tokoh Nusantara dari masa ke masa yang ditampilkan
dengan patung atau tugu di beberapa sisi jalannya. Selain itu, masih bisa kita
nikmati bangunan kuno sejak jaman kolonial. Bagi yang suka bangunan kuno
seperti saya, bakal menjadi hiburan seru.<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Menuju ke Purwakarta dari Jakarta bukanlah sulit. Teman MainJalan
bisa menggunakan KA Lokal Walahar Ekspress dari Stasiun Cikarang dengan harga
tiket Rp. 4,000,-. Cek jadwal keberangkatan dan beli tiketnya di aplikasi KAI
Access aja biar tidak antri dan print tiket lagi di stasiun. Kereta lokal ini
tidak memberikan nomor tempat duduk bagi penumpang alias penumpang bebas pilih
sendiri mau duduk dimana. Lama perjalanan sekitar 1 jam 42 menit. Cukup singkat
bukan?<o:p></o:p></span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;"> </span></p>
<p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt;">Purwakarta memberi saya wawasan baru tentang Nusantara. Melalui
literasi yang tersajikan dengan baik di museumnya, saya kembali mengingat
tentang pelajaran sejarah waktu belajar di sekolah dulu. Purwakarta juga
menyimpan sejarah Tatar Sunda yang menarik untuk dipelajari. Sebagai manusia
keturunan Sunda, saya tertarik untuk mengunjungi Bale Indung Rahayu yang akan
menjadi top list ketika saya kembali ke Purwakarta.</span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt; text-align: left;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt; text-align: left;">Bale
Indung Rahayu merupakan tempat yang menceritakan tentang “Ibu”. Bagaimana
prosesnya bertumbuh menjadi “rumah” awal mula kehidupan. Mari kita belajar fase
kehidupan manusia yang dibalut dengan kecanggihan digital di Bale ini. Tertarik
untuk gabung di MainJalan edisi Purwakarta berikutnya? Yuk :)</span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt; text-align: left;"><br /></span></p><p style="background: white; margin: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLwtwTa6Ciucx2T4eHWv5LDtWYj-aGOJgV-Lwru9awZDuedUgDWxK_xVTDEBl2jrDzTuMM_Mh88iplIAY40D1kc5o9knOAJiI7a5efTz6DAxekTQ5D4IDrBiLaHiTTO5XlL21fF0kdEYPiZgKlOyBqeLSqzMaYHjALjc2QSyhIRCxAEcOvA6_VPOMU/s2000/jpg_20221019_165753_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLwtwTa6Ciucx2T4eHWv5LDtWYj-aGOJgV-Lwru9awZDuedUgDWxK_xVTDEBl2jrDzTuMM_Mh88iplIAY40D1kc5o9knOAJiI7a5efTz6DAxekTQ5D4IDrBiLaHiTTO5XlL21fF0kdEYPiZgKlOyBqeLSqzMaYHjALjc2QSyhIRCxAEcOvA6_VPOMU/w400-h320/jpg_20221019_165753_0000.jpg" title="Terima kasih Purwakarta. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><span style="background-color: transparent; font-family: Perpetua, serif; font-size: 14pt; text-align: left;"><br /></span><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-73608281260002953682022-09-21T04:06:00.002-07:002023-02-15T02:22:24.233-08:00Jejak Kerajaan Singapura di Fort Canning Park<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqIqmU3xC3jeECrdTybY086i-wzKmi2afd5hqCZtfZLTmVqs-6_mC7SrWirkrDPfmu5Yzb4-qnAdRUVcGJM0E-NA-3qIXhPP-xFedBtCNDHU2TUjOaw2IYqnm_67SdSDv_z9oBR9vAHrtHuzZX74rwMBd4T7i8ZKgfA1aQreoDemZuFLN32LLD5X4N/s940/20220921_180352_0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="788" data-original-width="940" height="536" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqIqmU3xC3jeECrdTybY086i-wzKmi2afd5hqCZtfZLTmVqs-6_mC7SrWirkrDPfmu5Yzb4-qnAdRUVcGJM0E-NA-3qIXhPP-xFedBtCNDHU2TUjOaw2IYqnm_67SdSDv_z9oBR9vAHrtHuzZX74rwMBd4T7i8ZKgfA1aQreoDemZuFLN32LLD5X4N/w640-h536/20220921_180352_0000.jpg" title="Sang Nila Utama Garden. Doc. MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">MainJalan
ke Singapura kali ini penuh dengan kejutan dan juga drama. Sempat ragu untuk
melanjutkan perjalanan karena tiket pulang (Singapore ke Jakarta) dibatalkan
oleh maskapai, namun dorongan untuk MainJalan sendirian ke sana lebih besar
dari keraguannya hehe. Alhamdulillah, solo traveling saya terlaksana dengan menyenangkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah
satu kejutan yang saya dapatkan adalah menemukan jejak Kerajaan Singapura di taman
tengah kota. Tidak sengaja mencari namun tiba-tiba menemukan. Hmm jangan-jangan
jodoh juga seperti itu yaa *eh..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terletak
di Fort Canning Park, sisa-sisa keberadaan Kerajaan Singapura masih terlihat
jelas. Awalnya saya hendak mencari Fort Canning Tunnel yang viral di sosial
media itu. Kemudian bola mata saya melihat papan petunjuk yang salah satunya
bertuliskan arah Sang Nila Utama Garden. Yup, Sang Nila Utama adalah salah
seorang pangeran Sriwijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Singapura pada tahun
1299. Dulunya Singapura adalah Pulau Temasek yang dilihat oleh Sang Nila ketika
sedang berburu. Beliau menemukan hewan yang diyakininya sebagai singa. Sang
Nila Utama akhirnya memutuskan untuk membangun kota baru di Temasek yang
kemudian diberi nama Singapura yang berarti Kota Singa. Arti lainnya yaitu “Lion
King”. Sang Nila Utama merupakan raja yang membangun istananya di atas bukit.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="color: #800180;">Sang
Nila Utama Garden</span><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
menuju ke Sang Nila Utama Garden tidaklah sulit. Teman MainJalan bisa menuju ke
Raffles Garden dengan menggunakan bus, lalu berjalan kaki ke sisi kiri bangunan
Raffles maka langsung bertemu dengan Sang Nila Utama Garden. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitY38hYl6AfBYE2AbHBNTS1v8usNjorJDZBvB6GXBMZXLVa4k3I-ZNhMxfIzoF0RNXOC0D_-i6MsKodmIjUiOgNT3t1djJTURi157NBUYYivnRjHd-p-clkwCAEQlfxfXEzgYXhy6Zd0KyW8-0Fj5jASmhNPxjW1KGpaKmnNIYvMFZ2nTjFnkUHwJq/s4032/sang%20nila%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitY38hYl6AfBYE2AbHBNTS1v8usNjorJDZBvB6GXBMZXLVa4k3I-ZNhMxfIzoF0RNXOC0D_-i6MsKodmIjUiOgNT3t1djJTURi157NBUYYivnRjHd-p-clkwCAEQlfxfXEzgYXhy6Zd0KyW8-0Fj5jASmhNPxjW1KGpaKmnNIYvMFZ2nTjFnkUHwJq/w300-h400/sang%20nila%202.jpg" title="Gerbang Sang Nila Utama Garden. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Begitu
saya menemukannya, saya langsung teringat dengan bangunan candi Trowulan (Majapahit)
dan ternyata memang untuk pembuatan gerbang taman ini terinspirasi dari
bangunan bata merah milik Trowulan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
dalam Sang Nila Utama Garden terdapat berbagai macam pohon buah dan bunga yang
hidup subur di zaman kuno atau pada masa Kerajaan ini. Tidak jarang buah dan bunga
ini digunakan sebagai persembahan keagamaan. Pada taman ini terdapat tempat
untuk bermeditasi yang menandakan Raja-raja zaman dulu melakukannya. Dengan wangi-wangian
bunga dan buah serta gemericik air dari kolam ikan, saya pun tidak melewatkan
kesempatan untuk hening sejenak. Rasanya wah segar sekali pikiran hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScXEDy7ulZNVzyoPAFy7unm28PDVuSrKcHeai091GouCEoaOoSZy8KygDiV2GeBnv57Cuj0dE-66PjZlqkQ6StMDP9J8ObBIUMyY6opRkdWt9yJ55Zi9WRSGLWCL72bxSXdLt5bazYp_FHmQvIIjt6hEahnMxtT5-eoj8vH36CWTzR5TSwj6FB2RH/s4032/sang%20nila%201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScXEDy7ulZNVzyoPAFy7unm28PDVuSrKcHeai091GouCEoaOoSZy8KygDiV2GeBnv57Cuj0dE-66PjZlqkQ6StMDP9J8ObBIUMyY6opRkdWt9yJ55Zi9WRSGLWCL72bxSXdLt5bazYp_FHmQvIIjt6hEahnMxtT5-eoj8vH36CWTzR5TSwj6FB2RH/w300-h400/sang%20nila%201.jpg" title="Ruang Meditasi. Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /> <p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Taman
ini memang didesain ala Kerajaan Jawa artinya kita bisa melihat itu “Indonesia”
banget. Sungguh mengesankan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sang
Nila Utama memerintah Singapura selama 48 tahun dan wafat pada tahun 1347. Dilanjutkan
oleh Raja Kechil-Besar yang naik tahta sebagai Sri Wikrama Wira menjadi Raja
Kedua Singapura. Kerajaan Singapura berjalan hingga tahun 1400 dan berganti
dengan pangkalan noval Kerajaan Melaka berlanjut dengan era Kolonial hingga
akhirnya menjadi Republik Singapura pada tahun 1965. Hari Kemerdekaannya
dirayakan setiap tanggal 9 Agustus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="color: #800180;">MainJalan
Sendirian Ke Singapura</span><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena
MainJalan sendirian maka saya bebas menentukan kemana kaki melangkah. Bahkan ketika
nyasar, menjadi peristiwa yang menggelitik tak terlupakan. Seperti halnya
menemukan Sang Nila Utama Garden yang sama sekali tidak ada dalam daftar itinerary
saya, merupakan hasil dari kenyasaran. Seharusnya perjalanan singkat atau dekat
dari bus stop menjadi jauh karena nyasar. Akhirnya hampir seluruh Fort Canning
Park saya jelajahi. *nyengirkuda :D<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
menemukan Sang Nila Utama Garden ini menambah wawasan saya tentang sejarah
Singapura. Jadi MainJalan sambil belajar lagi. Sungguh menyenangkan sekali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fort
Canning Park merupakan salah satu tempat bersejarah di Singapura. Taman dengan
luas sekitar 18 hektar ini merupakan kombinasi yang luar biasa. Artefak kuno
bagi penikmat sejarah, halaman rumput luar ruang yang bisa dijadikan tempat
konser, pepohonan hijau bagi para pecinta alam hingga Hotel Fort Canning berada
di satu area ini. Saya rasa, saya akan kembali MainJalan ke Fort Canning ketika
kembali ke Singapura nanti, sebab masih banyak bagian yang belum saya kunjungi
kemarin seperti Fort Gate yang merupakan sisa-sisa dari sebuah benteng yang
dibangun pada abad ke-19, hingga kompleks militer bawah tanah yang digunakan
dalam Perang Dunia II.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fort
Canning Park lengkap dengan Sang Nila Utama Garden bisa menjadi salah satu
tujuan teman-teman ketika MainJalan ke Singapura. Bersantai di taman, membawa
bekal, atau piknik ala-ala bisa dilakukan di sini. Tentu tidak lupa bisa
berfoto atau membuat konten video yang bisa dibagikan di sosial media.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jangan
lupa gunakan tabir surya dan pelindung kepala ketika cuaca panas, namun karena
sudah masuk ke musim penghujan maka siapkan payung atau jas hujan yaa. Setelah puas
main di sini, teman-teman bisa melipir ke Merlion dan sekitarnya. Berjalan kaki
di Singapura memberi pengalaman tersendiri. Coba aja hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Terima kasih telah membaca. Jangan lupa
MainJalan yaa :)</span><div><span style="font-family: Segoe UI, sans-serif;"><br /></span><div><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRegCf_JUN72uqmX0viJwYIuLr4EoJJRYPBzxt-V0BKYH9EN49FvDrN2AoPS3WWBNeP9LL-KmT0ZCIUyJC454curM1_APb6FYRV_6MQB9GqfJ2Sb6d6BxI6hjTd1EYSf3Er1YJRLXJg1i7Zo08bsdwqH83FAqKVnkMblNxE59a7txLBgKSRyGGvUzH/s4032/sang%20nila%203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRegCf_JUN72uqmX0viJwYIuLr4EoJJRYPBzxt-V0BKYH9EN49FvDrN2AoPS3WWBNeP9LL-KmT0ZCIUyJC454curM1_APb6FYRV_6MQB9GqfJ2Sb6d6BxI6hjTd1EYSf3Er1YJRLXJg1i7Zo08bsdwqH83FAqKVnkMblNxE59a7txLBgKSRyGGvUzH/w300-h400/sang%20nila%203.jpg" title="Doc. MainJalan" width="300" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-35244186241081989072022-07-20T02:39:00.011-07:002022-11-30T01:41:51.899-08:00Menikmati Kebun Istana Keraton : Taman Sari Yogyakarta <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW-AMCPmP5WmdbsYI-_5eYPc1YwNYiWe75deniEOhaWgMVTBVZgaMHrP9tQD5THBu8pHYS0VdQU_SQBrqj4OuijCaV1j-8baCdSwwzDH8zIvyQAri_Xafb_zFXuaatuam6htk-ARAPwpcQ5osjdcaCaHuw6RthpgsCdgM1XlK2w35rcDLz0t26WCsF/s2000/jpg_20220720_161056_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW-AMCPmP5WmdbsYI-_5eYPc1YwNYiWe75deniEOhaWgMVTBVZgaMHrP9tQD5THBu8pHYS0VdQU_SQBrqj4OuijCaV1j-8baCdSwwzDH8zIvyQAri_Xafb_zFXuaatuam6htk-ARAPwpcQ5osjdcaCaHuw6RthpgsCdgM1XlK2w35rcDLz0t26WCsF/w640-h512/jpg_20220720_161056_0000.jpg" title="Taman Sari Yogyakarta. Doc. Main Jalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Yogyakarta (Jogja)
selalu istimewa di hati saya. Kenapa? Di kota inilah saya dibesarkan dengan
segala “drama” kehidupan masa remaja *senyumkuda. Berjuang segala daya dan
upaya agar bisa mengukir prestasi dan mendapatkan berbagai pengalaman di segala
bidang ilmu yang akhirnya membawa saya menentukan minat atau <i>passion</i>.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jogja
selain menjadi kota pelajar juga sebagai kota budaya. Kesenian yang menjadi
ciri khas budaya Jawa masih sangat terasa di kota ini. Waktu sekolah di Jogja, saya mengambil
ekstrakulikuler teater yang memberikan banyak ilmu berharga. Selain
berakting, saya diajarkan menari hingga menabuh gamelan. Jadi, budaya Jawa lengkap
dengan keseniannya sudah melekat sejak saya dilahirkan sebagai keturunan Jawa. Sungguh
perjalanan hidup masa remaja yang tidak bisa saya lupakan, dan manfaatnya saya
rasakan hingga kini, hampir dua puluh tahun berlalu :)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meskipun
saya menghabiskan masa kecil hingga remaja di kota gudeg ini, namun tak
sekalipun saya pernah “sowan” ke Taman Sari Ngayogyakarta, meskipun berkali-kali
saya ke Keraton. Setiap ingin berkunjung ke Taman Sari selalu saja tidak jadi
padahal sudah sampai di Keraton Ngayogyakarta. Sejak pindah ke Ibukota Jakarta
dan berkunjung ke Jogja juga sama saja, tidak pernah ada kesempatan untuk ke
Taman Sari. Namun, seakan Semesta telah menentukan waktu yang tepat. Akhirnya
saya bisa sowan ke Taman Sari akhir Mei 2022 lalu ketika saya kembali ke Jogja.
Duh Gusti, dalem seneng sanget, maturnuwun :)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Ademnya Taman Sari
Hingga ke Hati<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Taman
Sari Keraton Yogyakarta atau Taman Sari Yogyakarta merupakan situs bekas taman
atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dimana kebun tersebut
dibangun semasa Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1758 hingga 1765.
Memiliki luas kurang lebih 10 hektar dengan bangunan sekitar 57 buah berupa gedung,
kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan dan lorong bawah
tanah. Dulunya meskipun sebagai kebun keraton, Taman Sari juga difungsikan
sebagai benteng pertahanan ketika terjadi serangan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada
4 bagian di kompleks Taman Sari yaitu danau buatan yang terletak di sebelah
barat, Pemandian Umbul Binangun pada bagian selatan danau buatan, Pasarean
Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Karena
lokasinya yang luas maka pengunjung bisa menggunakan jasa guide untuk menemani
selama berada di kompleks Taman Sari jika ingin berkeliling ke seluruh
wilayahnya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX1JpYrgzrK2_e3_wDF9Zo_BzvyI8K89k78HycpL1d0cfcQF9lbBk2TwJzbUU5_LdseDbu7LV7va5aQcO2h7NgCIu5fcpskZ7PZ_2B0Gr8TECJBVU07Sa0kj6rBknHrwZ3c9OaPrW74p_oSmp1q0GLMGMu1DaPNkXOvxK-Zx_EJPdagVggs5_aqnQC/s4128/20220527_113609.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX1JpYrgzrK2_e3_wDF9Zo_BzvyI8K89k78HycpL1d0cfcQF9lbBk2TwJzbUU5_LdseDbu7LV7va5aQcO2h7NgCIu5fcpskZ7PZ_2B0Gr8TECJBVU07Sa0kj6rBknHrwZ3c9OaPrW74p_oSmp1q0GLMGMu1DaPNkXOvxK-Zx_EJPdagVggs5_aqnQC/w225-h400/20220527_113609.jpg" title="Umbul Binangun Taman Sari Yogyakarta. Doc. Main Jalan" width="225" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saya
sendiri memilih untuk menikmati Taman Sari di bagian kolam pemandiannya saja
yang disebut Umbul Binangun (dalam Bahasa Jawa dibaca Umbul Winangun). Cuaca panas
Jogja menjadi adem dengan melihat kolam dan juga dinginnya dinding di bagian
bangunan sekitar kolam. Ada ruang-ruang yang dulu sebagai ruang ganti
permaisuri atau puteri dan ada juga ruang istirahat Sultan. Pada zamannya, yang
boleh masuk ke sini hanyalah permaisuri (dan para garwa ampil), puteri Sultan
dan Sultan. Terbayang oleh saya, setelah mandi di kolam, duduk-duduk di ruangan
ini sambil menikmati teh hangat dan kudapan seperti jajanan pasar. Santai sore menghabiskan
waktu bersama keluarga, dan juga <i>healing-healing</i> kalau kata anak jaman
sekarang hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;"> </span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Kampung Wisata Taman
Sari<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena
memilih tidak menggunakan jasa pemandu ketika berkeliling Taman Sari maka saya
blusukan sendiri ke kampung di sekitar Umbul Binangun. Kampung wisata Taman Sari secara kewilayahan berada di kelurahan Patehan, kecamatan Kraton yang sudah
menjadi kampung wisata dengan suguhan kerajinan khas Jogja lengkap dengan
kulinernya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cuaca
semakin panas maka saya memutuskan untuk “ngaso” dulu di sebuah warung soto,
angkringan yang menjual jamu Jawa seperti kunyit asam dan beras kencur. Saya memesan
segelas Es Kunyit Asam dan Gusti Allah enak banget *mukagirang. Pemilik warung
merupakan seorang pengrajin batik yang sudah melanglang buana ke berbagai
Negara mempromosikan batik Jogja. Di sini juga beliau membuka kelas membatik untuk
pelajar, mahasiswa dan umum.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saya
melihat beberapa orang mahasiswa sedang praktik batik Lukis di atas kain sepanjang
sekitar 5 meter. Mengesankan. Diiringi dengan lagu-lagu Jawa, betapa damainya
hati melihat perpaduan indah ini. MasyaAllah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Mengenang Situs
Sejarah Budaya Yang Instagramable<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
cerita sejarahnya, bangunan Taman Sari sangat cantik sehingga membuat tempat
ini menjadi salah satu tempat yang Instagramable. Rata-rata pengunjung datang
ke sini memakai pakaian OOTD dan siap berpose mengabadikan momen lalu diunggah
ke laman sosial media miliknya. Setiap sudutnya indah dan memanjakan mata. Tembok
yang tinggi mengelilinginya membuat istana di cerita dalam dongeng itu nyata.
Tak akan terlupakan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: times; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 107%;">Sungguh
saya bersyukur akhirnya diberi rezeki bisa berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta.
Menikmati setiap jengkal warisan leluhur sebagai pengetahuan dan pengalaman
baru dalam hidup. Mengenal lebih dekat dengan masyarakat sekitar yang telah
lama mendiami wilayah di sekitar situs merupakan kebahagian tersendiri yang
saya rasakan. Bukan saja untuk diabadikan dalam foto atau video tapi diabadikan
dalam ingatan. Menjadi cerita yang akan saya bagikan ke anak cucu kelak bahwa Indonesia kaya akan budaya dan keindahan sejak dulu kala.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: times; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika
berada di sini, tetap disiplin protokol kesehatan, jaga sikap, pakai pakaian
sopan dan nikmatilah warisan leluhur ini sebagai kekayaan bangsa yang wajib
dilestarikan. Selamat MainJalan ke Taman Sari Yogyakarta.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqGd32fNytBNnupuvRn1AlSLa9CMl_WomvB6OjMCE5cOeS0m1A7iwOAPz3J3SY0Z-9-wpa0o06hWkAqJ8H7Ukj9Q5WHhFynRaGFWieoDQZDxjzS6dmIuXpRkA3q-pr8q2SbzZ0YTOmI9mFnpqN3GeizJTNairUdcNz1E_5WMJ88BYEl1gCFWTvS0KT/s4128/20220527_113028.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqGd32fNytBNnupuvRn1AlSLa9CMl_WomvB6OjMCE5cOeS0m1A7iwOAPz3J3SY0Z-9-wpa0o06hWkAqJ8H7Ukj9Q5WHhFynRaGFWieoDQZDxjzS6dmIuXpRkA3q-pr8q2SbzZ0YTOmI9mFnpqN3GeizJTNairUdcNz1E_5WMJ88BYEl1gCFWTvS0KT/w225-h400/20220527_113028.jpg" title="Harga Tiket Taman Sari Yogyakarta. Doc. Main Jalan" width="225" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiket
masuk Rp. 5.000,-<o:p></o:p></span></p>
<span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Jam buka pukul 09.00 – 15.00 WIB.</span><div><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">--</span></div><div><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><span face=""Segoe UI",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Referensi :</span></div><div><span style="line-height: 107%;"><span face="Segoe UI, sans-serif">https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta </span></span></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-69733619384309976962022-07-14T01:32:00.006-07:002022-10-19T03:08:26.157-07:00Monumen Kapal Selam Surabaya : Mengenang Pahlawan Laut Indonesia<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzHNpkloLwcv-RACVDF4Cpq6Dt6iYqqNBmJsRQ2WxvizeJB61dXWYo-iKfERpewqLgvgIEc6at9SwuLG1HHTR8_7JkWIMD_ugnuVaj6AqL0E5n6JiW0XWpM5VLn48_GCFm61wuJz0GiEwHlWhWGnbmAJLScKtDMmbMDbEC0qQtujAijt-s6nCx5KgR/s2304/jpg_20220714_151401_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1728" data-original-width="2304" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzHNpkloLwcv-RACVDF4Cpq6Dt6iYqqNBmJsRQ2WxvizeJB61dXWYo-iKfERpewqLgvgIEc6at9SwuLG1HHTR8_7JkWIMD_ugnuVaj6AqL0E5n6JiW0XWpM5VLn48_GCFm61wuJz0GiEwHlWhWGnbmAJLScKtDMmbMDbEC0qQtujAijt-s6nCx5KgR/w640-h480/jpg_20220714_151401_0000.jpg" title="Monumen Kapal Selam Surabaya. Doc. mainjalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sejak
kembali bisa MainJalan, saya ada ketertarikan
untuk <i>explore </i>lebih banyak lagi tentang sejarah dan budaya bangsa.
Mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti monumen atau museum menjadi <i>top
list</i> ketika saya melakukan perjalanan ke suatu kota. Yap, seperti ketika
MainJalan ke Surabaya 2 bulan yang lalu. Ups, gak sadar sudah 2 bulan berlalu namun
kenangannya masih melekat. Jangankan 2 bulan, yang sudah bertahun-tahun
sekalipun kenangan itu masih bisa tersusun rapi dalam memori. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya
teringat ucapan mentor saya, “Meskipun kamu gak sempat foto atau buat video
perjalananmu, tapi kenangan itu akan terus tersimpan di sini Din (sambil nunjuk
kepala). Memori itu yang akan menemanimu selamanya. Jadi kenapa harus berhenti
memperbanyak kenangan melalui perjalanan?” <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Nah,
terinspirasi darinya, saya rajin memperkaya memori dalam perjalanan dengan mengenang bangsa ini di masa lampau. Waktu di Surabaya kemarin, tujuan saya hanya
2, ingin menikmati kota tua Surabaya lengkap dengan tempat-tempat bersejarah
entah museum atau monumen dan beribadah ke Masjid Sunan Ampel. Alhamdulillah saya
dan Mba Lita (teman MainJalan saya ke Surabaya) berhasil mengunjungi Monumen
Kapal Selam Surabaya. Baru lewat di depannya saja saya sudah gak berkedip,
bagaimana bisa kapal selam segede itu ada di antara keramaian kota? Asli, megah
banget.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Magisnya
Monumen Kapal Selam Surabaya <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Monumen
Kapal Selam atau disingkat Monkasel ini terletak di Embong Kaliasin, Genteng,
Surabaya. Resmi dibuka pada tahun 1998, Monkasel merupakan monumen yang dibuat
dari kapal selam asli, KRI Pasopati 410, salah satu kapal selam milik armada
Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">KRI
Pasopati 410 berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum laut. KRI
Pasopati 410 pernah bertugas dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian
Barat dari Belanda. Kapal selam ini menjadi saksi Operasi Trikora. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">KRI
Pasopati 410 dinonaktifkan dari jajaran TNI Angkatan Laut pada tahun 1990 dan
diubah menjadi Monumen Kapal Selam untuk mengenang perjuangan Operasi Trikora,
mengenang jasa-jasa para pahlawan sekaligus menjadikan kapal selam ini abadi
hingga ke anak cucu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kami
berkunjung sekitar pukul 16.00 WIB ketika matahari sudah lebih teduh. Begitu
menginjakkan kaki memasuki area monumen, mata saya tak pernah berhenti memandang
dan berdecak kagum. “Buset, selama ini sering nonton kapal selam di film-film Hollywood
atau Eropa yang saya tonton, sekarang saya bisa melihat wujud kapal selam langsung.”
Begitulah kekaguman saya dalam hati. Bergegas saya memutari luar badan kapal
selam KRI Pasopati 410 ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mba
Lita sudah memanggil untuk segera masuk ke dalam kapal selam. Oh My God
kebayang jika berada dalam kapal selam ini saat bertugas di kedalaman sekian meter
di lautan. *geleng-geleng kepala. Disambut dengan petugas untuk memeriksa tiket
masuk dan menerangkan secara ringkas tentang kapal selam ini, kami mulai
memperhatikan satu per satu ruangan dan juga apa saja yang ada di dalamnya bersama
dengan beberapa pengunjung lain, ada yang bawa anak-anak dan juga ada wisatawan
mancanegara.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_YCh_KEIk3YKmdpQZlKCPfrirqqkaK-jrSmtjI9dcQGsbA-6ddjs2Kx49AcXbESz0InLcKxIt5LQRSxn2cgDgwshU0N1jOu-Hw-6OdKfUM6bAUZMTCK20dhTxEF9I0d2gUAB1D0D90MJ8Fxu2TYUsPgNFGZyetFu4DnTJTAvApB92_x2jnkCudfY9/s2730/20220603_163821.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2730" data-original-width="2184" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_YCh_KEIk3YKmdpQZlKCPfrirqqkaK-jrSmtjI9dcQGsbA-6ddjs2Kx49AcXbESz0InLcKxIt5LQRSxn2cgDgwshU0N1jOu-Hw-6OdKfUM6bAUZMTCK20dhTxEF9I0d2gUAB1D0D90MJ8Fxu2TYUsPgNFGZyetFu4DnTJTAvApB92_x2jnkCudfY9/w320-h400/20220603_163821.jpg" title="Di depan kamar tidur komandan. Doc. mainjalan" width="320" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di
bagian depan kapal selam ada ruang tempat peluncuran torpedo dan pintu masuk
kapal. Menuju ke tengah merupakan ruang serbaguna untuk Perwira seperti ruang
untuk istirahat, kerja, makan, dan juga ada radio pemancar yang digunakan untuk
mengirim berita atau informasi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ruangan
selanjutnya merupakan Pusat Informasi Tempur dimana Komandan kapal menggunakan
ruangan ini untuk mengatur seluruh kegiatan saat kapal beroperasi, berlayar dan
saat melaksanakan serangan torpedo. Saya jadi ingat film Hollywood berjudul “Hunter
Killer” yang menceritakan kapal selam Amerika Serikat melakukan misi penyelamatan.
Nah, saya bisa berada di ruangan mirip dengan film yang saya tonton itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ruangan
selanjutnya merupakan ruangan tempat tidur ABK, ruang makan, dapur, dan tempat penyimpanan
makanan. Disusul dengan ruangan yang digunakan sebagai ruang diesel. Lalu ada
ruang listrik, dan yang terakhir adalah ruangan torpedo buritan dan terdapat 2
buah peluncuran torpedo. Di bagian atas ruangan ini terdapat pintu masuk ABK
dari arah geledak buritan ke dalam kapal selam.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhrxgVkkwx6Q9WIPKBzDzCHoEGrlPYYI6V9A42DS-GW4KgZK1xHioZb0xBMvL0VYpNVupoUvUmbeYaluTMS2zdnohLeMIKXeZEu9QHBLlXfthW0RTIYr5b7ZQg_wToBp6RdrJe1c-dkSGriQAv4mVkd9Otj9arXVvXmLfVOqxCsO_0oiTmUodPvAs/s2725/20220603_165247.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2725" data-original-width="2180" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhrxgVkkwx6Q9WIPKBzDzCHoEGrlPYYI6V9A42DS-GW4KgZK1xHioZb0xBMvL0VYpNVupoUvUmbeYaluTMS2zdnohLeMIKXeZEu9QHBLlXfthW0RTIYr5b7ZQg_wToBp6RdrJe1c-dkSGriQAv4mVkd9Otj9arXVvXmLfVOqxCsO_0oiTmUodPvAs/w320-h400/20220603_165247.jpg" title="Ruang Torpedo Buritan. Doc. mainjalan" width="320" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oh
iya pengunjung juga akan menemui foto-foto komandan kapal selam ini. Gak terbayang
betapa besar perjuangan beliau-beliau semua yang tergabung dalam operasi kapal
selam KRI Pasopati 410 ini. Harus rela berbulan-bulan berpisah dari keluarga
demi menjalankan tugas Negara tercinta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Haru
Membiru Menonton Film Dokumenter<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Selain
merasakan bagaimana berada di dalam kapal selam, pengunjung juga bisa
memperkaya informasi dengan menonton film dokumenternya di ruang multimedia.
Biasanya film ini diputar 1 jam sekali. Haru membiru perasaan saya selama
menontonnya. Sungguh terbayang bagaimana kejadian pada masa itu, saat bangsa
ini berjuang untuk tetap utuh, kuat dan merdeka. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sebentar
lagi Indonesia akan memasuki usia 77 tahun kemerdekaan. Gak ada salahnya kita
ajak anak-anak, sanak saudara, teman-teman untuk kembali mengenal lebih dekat
dengan sejarah bangsa ini. Tanpa adanya peristiwa masa lampau, belum tentu kita
bisa seperti ini. Teknologi semakin berkembang, masa lalu kita bisa jangkau
dengan cerita, informasi dan datang langsung ke tempat-tempatnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Monumen
Kapal Selam Surabaya menjadi tempat menarik, unik, edukatif yang juga
inspiratif untuk dikunjungi. Memotivasi generasi jaman <i>now</i> untuk tetap
menjaga jati diri bangsa dengan karya-karya positif dan bersama memajukan
Negara Republik Indonesia di segala bidang. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Monkasel
juga sebagai bukti nyata kekuatan kemaritiman Indonesia yang terbangun sejak
jaman Kerajaan Majapahit dimana telah memiliki armada khusus kelautan. Bukti kekuatan
kemaritiman Indonesia sebagai Negara yang 2/3 adalah lautan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dalamnya
lautan sudah bisa dibuktikan dengan kapal selam, dalamnya hati hanya bisa
dibuktikan dengan cinta tulus terhadap sesama, termasuk bangsa dan Negara. Begitu
kira-kira pesan yang saya dapatkan selama mengunjungi Monkasel ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Terima
kasih kepada para pahlawan, para laksamana kapal selam KRI Pasopati 410 dan seluruh
awaknya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">--<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tiket
masuk Rp. 15.000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jam
buka pukul 08.00 – 20.00 WIB<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Referensi
: <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Kapal_Selam">https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Kapal_Selam</a><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><a href="https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/61232982727b4/monumen-kapal-selam-surabaya-saksi-kemenangan-operasi-trikora">https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/61232982727b4/monumen-kapal-selam-surabaya-saksi-kemenangan-operasi-trikora</a>
<o:p></o:p></span></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-51310471651952051002022-06-09T03:40:00.007-07:002022-07-14T01:33:05.140-07:00MainJalan Ke Surabaya Naik Kereta Api Airlangga<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIsbofpb1YAdesQpB5lIxhVwEUGNWrMHfwp80l0Tsqw3cSqa7dX4l1oNAy6fM7rxyU-1-GGCu5GRrbs4j9Cfkut5zUeWbJONTOQbwLSYesK99DyIJiSR3PfRABOtD042kW85uzVmFfaVAlcaBPJyQyljm_cKHdEeGnFMxkarLDR3AVo8t048_4jRS8/s2560/jpg_20220609_173038_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="2560" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIsbofpb1YAdesQpB5lIxhVwEUGNWrMHfwp80l0Tsqw3cSqa7dX4l1oNAy6fM7rxyU-1-GGCu5GRrbs4j9Cfkut5zUeWbJONTOQbwLSYesK99DyIJiSR3PfRABOtD042kW85uzVmFfaVAlcaBPJyQyljm_cKHdEeGnFMxkarLDR3AVo8t048_4jRS8/w640-h360/jpg_20220609_173038_0000.jpg" title="KAI Airlangga. Foto : Tribun Jatim. Design by Canva" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Melihat situasi hilir mudik perjalanan sudah seperti sediakala membuat jiwa MainJalan saya
bergejolak. Tapi tetap harus disiplin protokol kesehatan di mana pun berada ya. Saya ingin naik kereta api jarak jauh (lagi) setelah bulan November
2021 menuju Mojokerto dengan jarak tempuh kurang lebih 739KM menggunakan Kereta
Api Bima. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Entah
kenapa, Surabaya menjadi tujuan yang terlintas dalam benak. Tidak pikir panjang
saya langsung <i>browsing</i> tiket menuju Surabaya. Saya penasaran dengan Kereta
Api Airlangga yang diluncurkan kalau tidak salah sekitar bulan Oktober 2021
lalu dengan harga tiket Pasar Senen – Pasar Turi Rp. 104.000,-. Tidak mau MainJalan
ke Surabaya sendirian, saya telepon Mba Lita dan tidak perlu berlama-lama kami
membeli tiketnya. Yeaay..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Jadi sebenarnya
ke Surabaya tujuan pertama adalah nyobain naik Kereta Api Airlangga, tujuan
kedua adalah menikmati suasana kota tuanya dan beribadah di Masjid Agung Sunan
Ampel. Tujuan ketiga tentu saja kulineran :D<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Diberangkatkan
tepat pukul 11.10 WIB dari Stasiun Pasar Senen, saya dan Mba Lita <i>excited</i>
melakukan perjalanan menggunakan KA Airlangga meskipun kami dibuat
terkaget-kaget di awal, kenapa? Seakan sudah menjadi hal biasa, ada penumpang menukar-nukar
nomor kursi tanpa ada komunikasi dengan si pemilik kursi yang sah (Mba Lita
mengalami hal ini padahal beda cuma huruf aja hehe), dan yang lebih buat kami
melongo adalah tetangga kami membawa banyak barang sehingga memenuhi
bagasi atas dan bawah. Kami harus mendekap erat tas bawaan dengan posisi duduk
rapet, rapi dan tidak bergerak. *akuoraopoopo<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Menurut
saya, Kereta Api Airlangga nyaman, desain kursi 3-2 berhadapan dengan kursi yang
lebih empuk dibandingkan kereta api sekelasnya, AC dingin dan kebersihannya
terjaga. Selain itu, ada kereta makan yang dilengkapi dengan ruangan kecil bisa
digunakan untuk salat. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Supaya kaki
tidak kaku, saya mengajak Mba Lita untuk makan siang di kereta makan yang
letaknya persis di belakang kereta kami. Sengaja berlama-lama di sana selama
tidak ada penumpang lain yang hendak makan. Sambil makan, kami menyimak
pembicaraan para kru yang bertugas. Mulai dari obrolan tentang makanan dan
minuman yang tersedia, hingga membahas <i>trend</i> konten di sosial media. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Cuaca pada
hari itu sendu-sendu romantis karena hujan hampir di setiap kota yang kami lewati.
Keriuhan suara di gerbong tempat kami duduk menjadi penghibur perjalanan. Macam-macam
tingkah laku penumpang. Ada yang begitu naik kereta langsung tidur bahkan
sampai ngorok, ada yang makan mulu, ada yang nonton YouTube/TikTok tanpa
menggunakan <i>headset</i> dengan <i>volume full</i> jadi semua ikutan dengar,
ada juga mengobrol sambil bercanda. Sementara saya sempat terlelap sejenak
menyender ke jendela hingga matahari menjelang senja membangunkan dengan hangat
sinarnya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNv7JfrXB9l6eznGeSb0WgMrnS6gUC0t7xJ6z3jlO4aKww75STiNZwPq_8jcavpVLrmH183ZGjDIvAPicFeXx179U1RoCv1dsYZwoaSmpRQNH9Uh72VOnsV1qTQm7UqZlkzjBXtj3WQgJlDDk1_N8Vs1St80JIuxucZTod_kjuDGM37ZNC8hPg9YuF/s576/IMG_20220602_165008_856.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="432" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNv7JfrXB9l6eznGeSb0WgMrnS6gUC0t7xJ6z3jlO4aKww75STiNZwPq_8jcavpVLrmH183ZGjDIvAPicFeXx179U1RoCv1dsYZwoaSmpRQNH9Uh72VOnsV1qTQm7UqZlkzjBXtj3WQgJlDDk1_N8Vs1St80JIuxucZTod_kjuDGM37ZNC8hPg9YuF/w300-h400/IMG_20220602_165008_856.jpg" title="Menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Doc. Andini MainJalan" width="300" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Saya lihat
Mba Lita masih sibuk dengan <i>gadget</i>nya untuk menghilangkan penat dan
menghibur diri dengan kondisi duduk tegak tak bergerak *lol. Senja cantik namun
tiba-tiba bisa mendung bahkan hujan ketika sudah beda lokasi mengantarkan
perjalanan kami menuju malam. Ketika gelap, penumpang di kereta kami semakin
berkurang. Menuju perbatasan Jawa Tengah ke Jawa Timur, penumpang bergantian
naik dan turun. Terlihat dari wajah-wajahnya ada kegembiraan hendak jumpa
keluarga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Memasuki
waktu makan malam dan perjalanan kami masih sekitar 3 jam lagi, maka saya ajak
Mba Lita untuk kembali ke kereta makan. Namun sedih karena semua makanan habis,
yang tersisa hanya <i>snack</i> dan minuman saja, jadi ya sudah untuk pengganjal
lapar, kami makan <i>snack</i> dan minum teh aja. Nah, kalau perjalanan panjang
gini memang lebih nyaman dan aman bekal makanan dan minuman yang banyak ya
supaya tidak kelaparan seperti kami hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Lagi asyik
duduk sambil ngemil, datanglah satu geng pemuda (sekitar 5-6 orang) yang hendak
makan juga. Mereka bercanda-canda sambil menikmati <i>snack</i> dan ketika
ditanya petugas tujuan mereka kemana, ternyata mereka mau ke Bali. Saya dan Mba
Lita otomatis beradu pandang sambil membatin, “Wah bisa nih ditiru hehe” ke
Bali pakai jalur darat dan laut. Naik kereta api Jakarta ke Surabaya, lalu
Surabaya ke Banyuwangi dan menyebrang ke Pulau Bali via Ketapang – Gilimanuk. Seru
kali ya *mataberbinar-binar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Kereta api
menjadi moda transportasi favorit bagi sebagai orang, termasuk saya. Sejak kecil,
saya memang sudah dikenalkan dengan transportasi ini karena saya membesar di
kota yang kini memiliki Museum Kereta Api. Hampir setiap sore, saya bermain
sambil mengenal kereta api di museum ini. Terakhir saya ke sana tahun 2018,
kereta api jaman saya kecil itu masih tersimpan cantik di Museum Kereta Api
Ambarawa. Oh senangnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Semakin ke
sini, saya semakin tertarik untuk mempelajari sejarah kereta api di Indonesia
dan membayangkan bagaimana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan kota
demi kota sepanjang Pulau Jawa. Sungguh mengesankan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Tidak kalah
mengesankan, dalam perjalanan menggunakan kereta api, kita akan berjumpa dengan
banyak orang beragam latar belakang. Seperti perjalanan menggunakan Kereta Api
Airlangga ini, saya jumpai mulai dari anak kecil dan orang tua yang hendak
pulang kampung, geng remaja hendak jalan-jalan, para pejalan yang hendak
mencari pengalaman baru (aka saya dan Mba Lita *lol) hingga para penegak hukum
yang hendak menjalankan tugas atau mungkin pulang ke keluarganya setelah
bertugas. Semua berkumpul jadi satu menikmati perjalanan panjang sejauh 719 KM dengan
waktu tempuh 11 jam 40 menit ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Tiba di stasiun
Pasar Turi pukul 22.50 WIB, kami bergegas menuju penginapan dan perut sudah keroncongan
minta makan mengantarkan kami menemukan Nasi Madura Campur yang lezat tengah
malam. Penginapan sederhana seakan berada di rumah sendiri menjadi tempat
nyaman kami untuk beristirahat. Saat mata terpejam, masih terbayang-bayang naik
Kereta Api Airlangga yang namanya mengingatkan saya dengan Raja Kerajaan
Kahuripan yang terletak di Jawa Timur sekitar tahun 1000M.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHKuW1y0uZ6D8-gdHl-Y8xig16BpydFKSHVq6lKKlEo3JwOTScMaO5DFWPDHHeoN5f9zuQGvM0cPdaKRqRlomvlODOgcU3esYzOK1zEM77-yxSzoKxXRSlrvMhS03WFrH_mHt_hKfLlgdrJcQQFWhz5rP15AGRlg5irNTUxCqGclP1tNqcJnsLj9bB/s1280/IMG_20220602_150924_737.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHKuW1y0uZ6D8-gdHl-Y8xig16BpydFKSHVq6lKKlEo3JwOTScMaO5DFWPDHHeoN5f9zuQGvM0cPdaKRqRlomvlODOgcU3esYzOK1zEM77-yxSzoKxXRSlrvMhS03WFrH_mHt_hKfLlgdrJcQQFWhz5rP15AGRlg5irNTUxCqGclP1tNqcJnsLj9bB/w225-h400/IMG_20220602_150924_737.webp" title="Menemukan bangunan cantik. Doc. Andini MainJalan" width="225" /></a></span></span></div><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /> </span><o:p></o:p></span><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-29906264174440946792022-05-02T23:59:00.004-07:002022-09-21T04:06:47.148-07:00Wisata Pesisir Utara Jakarta Rumah Si Pitung Marunda<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9bu-8-NqITaA99k6tdkZ65QOWKvX0njCveprj1T0h06hTAag8WM9zsPNRTBveAJK9yi5KV1glXwULhWyuS3b4lpi7HNxdRWOQhEX3qKJ9-rdvJ8JkLPwBXjp9KRdjME1DQgVy9G5XDe7u2l1UaKGdwBMwU8vH_LH2_TewJJhvQA2-lIS9E6_rn_p8/s4128/20211222_131134.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2322" data-original-width="4128" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9bu-8-NqITaA99k6tdkZ65QOWKvX0njCveprj1T0h06hTAag8WM9zsPNRTBveAJK9yi5KV1glXwULhWyuS3b4lpi7HNxdRWOQhEX3qKJ9-rdvJ8JkLPwBXjp9KRdjME1DQgVy9G5XDe7u2l1UaKGdwBMwU8vH_LH2_TewJJhvQA2-lIS9E6_rn_p8/w640-h360/20211222_131134.jpg" title="Rumah Si Pitung. Doc. MainJalan" width="640" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Jakarta
Utara menjadi tempat yang jarang sekali saya kunjungi sejak belasan tahun saya
hidup di Ibukota. Keinginan menelusuri tempat sejarah yang ada di Jakarta
membawa saya ke Marunda, Jakarta Utara. Ada apa aja di sana?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Dengan
menggunakan KRL Jabodetabek kami berangkat memulai perjalanan dari Stasiun Manggarai.
Kali ini saya ditemani oleh Mba Lita dan Kak Rizki yang jauh-jauh datang dari
Bekasi dan Bogor. Kereta dari Manggarai menuju ke Jatinegara, berganti jalur ke
Kampung Bandan dan berganti kereta menuju ke Tanjung Priok. Nah, jalur
pulangnya kami mengambil rute Tanjung Priok - Jakarta Kota jadi lebih cepat. Seakan
masuk ke daerah mana karena suasananya sungguh berbeda. Daerah utara memang
dikenal dengan kemacetan truk-truk kontainer (ekspedisi) untuk mengiriman
barang ke dermaga pelabuhan Tanjung Priok. Jadi siap-siap aja bersampingan
dengan truk-truk besar selama perjalanan. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4zKjKkU4S4N8iUxE7WdQItLuTsFxQGT25FphH5CZcYPpeDn3UyTAuTedHOtA0ZeUjofJg21Ul8t3ZCfrjEWPiXwpjOhEjaoUEpXe2y-P1D0LA116WWV4u_FSJ0KST_ClLwhaJpUMljpoBUOfRMo99JsSZZNc7WTwmsxYkXtj6HYTNLkr6suuAx57d/s6000/DSC02228.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4zKjKkU4S4N8iUxE7WdQItLuTsFxQGT25FphH5CZcYPpeDn3UyTAuTedHOtA0ZeUjofJg21Ul8t3ZCfrjEWPiXwpjOhEjaoUEpXe2y-P1D0LA116WWV4u_FSJ0KST_ClLwhaJpUMljpoBUOfRMo99JsSZZNc7WTwmsxYkXtj6HYTNLkr6suuAx57d/w400-h266/DSC02228.JPG" title="Stasiun Tanjung Priok. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Sesampainya
di stasiun Tanjung Priok kami menuju ke Rumah Si Pitung dengan menggunakan
transjakarta dari terminal Tanjung Priok. Letaknya berseberangan dengan stasiun
jadi tinggal menyeberang aja. Hati-hati ya waktu menyeberang karena ramainya
kendaraan bermotor tanpa jeda. Nah, sebelum keluar stasiun saya sempat
mengabadikan bangunan stasiun yang juga tidak kalah cantik untuk dinikmati.
Stasiun Tanjung Priok juga melayani KA barang angkutan peti kemas. Stasiun
Tanjung Priok dibangun sebanyak 2 kali yaitu generasi pertama pada tahun 1885
dan generasi kedua pada tahun 1925 saat operasional pertama kereta rel listrik
di Batavia. Bangunan gaya kolonial ini masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Tanjung Priok menjadi kebanggaan masa Hindia Belanda karena menjadi pintu
gerbang masuk ke Batavia sehingga adanya pelabuhan dan stasiun menjadi sarana
mobilisasi pada masa itu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi65uU5qtOjI2gguG1MVTg0Zpno-Fac8Z7AuOJxBKHAdb6wQ_NfRVL9dJn3Nw07hY2quVxTJiRJtQB9ZdQPadjkh6SG7o8LJqpk9b2nNJTJ2ijDz-jZLm682sHvUOEZwkOXlZvyrWyGTQV4hVPqNPPC5q4EXUGUgefGuD78nAO0vnaxGF3xUTYrxDsS/s6000/DSC02269.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi65uU5qtOjI2gguG1MVTg0Zpno-Fac8Z7AuOJxBKHAdb6wQ_NfRVL9dJn3Nw07hY2quVxTJiRJtQB9ZdQPadjkh6SG7o8LJqpk9b2nNJTJ2ijDz-jZLm682sHvUOEZwkOXlZvyrWyGTQV4hVPqNPPC5q4EXUGUgefGuD78nAO0vnaxGF3xUTYrxDsS/w400-h266/DSC02269.JPG" title="Stasiun Tanjung Priok. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rumah Si
Pitung<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Dari
Stasiun Tanjung Priok kami bergerak menuju Rumah Si Pitung. Seperti yang saya
ceritakan tadi kalau perjalanan ini akan bersampingan dengan truk-truk kontainer
dan cukup membuat jantung saya deg-dengan apalagi ketika harus naik ojek saat
menuju ke lokasi selanjutnya. Huft tapi bukan menjadi soal namanya juga
perjalanan ya kan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Rumah Si
Pitung salah satu rumah panggung Betawi yang tersisa hanya tinggal hitungan
jari. Rumah panggung ini merupakan representasi rumah-rumah masyarakat Betawi
yang tinggal di wilayah pesisir. Rumah Si Pitung ini merupakan rumah milik Haji
Saipudin sahabat dekat Pitung yang menjadi persinggahan Pitung ketika
bersembunyi atas tuduhan merampok pada masa Belanda diperkirakan tahun 1890-an.
Kini bangunan tersebut menjadi Museum Kebaharian Jakarta Rumah Pitung dan masuk
dalam cagar budaya yang mengalami beberapa kali renovasi. Untuk mempertahankan
keutuhan bangunan, maka lantai-lantainya yang tadinya terbuat dari bilah bambu
diganti dengan kayu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lPZ_tq1C6OW3GMdAwiLYG68ZC0832GxzS5ETTkZ1Pbpqpw06WHRYLJZkJnUJjLaOR9gcn3NOIiv0OpYR6ZdXHzyC157Xs41nvozHVXfBwsJ7lnB0Ud9Y0kno_oPUhtESo6OrxDDyZdT_DhgoDwe-T-Zgpn_0PS1Iwz4mzuK50t-ZBoYO-Wfe78Zq/s6000/DSC02304.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lPZ_tq1C6OW3GMdAwiLYG68ZC0832GxzS5ETTkZ1Pbpqpw06WHRYLJZkJnUJjLaOR9gcn3NOIiv0OpYR6ZdXHzyC157Xs41nvozHVXfBwsJ7lnB0Ud9Y0kno_oPUhtESo6OrxDDyZdT_DhgoDwe-T-Zgpn_0PS1Iwz4mzuK50t-ZBoYO-Wfe78Zq/w400-h266/DSC02304.JPG" title="Teras dan Pintu Masuk Rumah Si Pitung. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh32IfousZd61eL1r8jaIM1C_hevmJG-RvCxaq2ayePMA2MdPYjhzA_iKdADauB_gcr4bG3mIJDHlJmMq7JGmJAzXcNzWEEFMDc13FPISwneRM-pq8V8t8UYae9Wi4kd6MuuklrGl5TIYKgF3jIoHd-EcoIujNVnMUgVfDyLetKVtkzGORHyhlK09pf/s6000/DSC02312.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh32IfousZd61eL1r8jaIM1C_hevmJG-RvCxaq2ayePMA2MdPYjhzA_iKdADauB_gcr4bG3mIJDHlJmMq7JGmJAzXcNzWEEFMDc13FPISwneRM-pq8V8t8UYae9Wi4kd6MuuklrGl5TIYKgF3jIoHd-EcoIujNVnMUgVfDyLetKVtkzGORHyhlK09pf/w400-h266/DSC02312.JPG" title="Bagian Ruang Makan. Doc. MainJalan" width="400" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Pengunjung
bisa masuk ke rumahnya yang terdiri dari teras, ruang tamu, kamar tidur, ruang
makan dan dapur yang mengarah ke teras belakang. Masih bisa ditemui juga
beberapa benda peninggalannya seperti rebana dan perabotan rumah. Pada bangunan
sisi rumah utama, pengunjung juga bisa menikmati semilir angin dari pantai
Marunda berhiaskan kapal-kapal besar pengangkut peti kemas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masjid Al-Alam Marunda<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berjarak sekitar 600 meter dari Rumah
Si Pitung berdiri salah satu masjid tertua dan bersejarah di Pulau Jawa. Ada 2
versi cerita sejarahnya. Pertama, masjid ini didirikan pada masa Pangeran
Fatahillah beserta pasukannya menyerang Portugis di Batavia pada tahun 1527.
Pasukan ini melewati Sungai Cilincing dan mendirikan masjid ini sebagai tempat
ibadah. Ada 2 bangunan yang didirikan masjid dan surau. Masjidnya sekarang bernama
Masjid Al-Alam Marunda sementara suraunya bernama Masjid Al-Alam Cilincing. Versi
kedua adalah pasukan Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Bahurekso hendak
menyerbu VOC mendirikan bangunan ini sebagai markas penyusunan taktik dan juga
tempat ibadah. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipqxjKYglzMqr4pOXeikWHNgsPBPbY9ep8oUWpyNec--XF-j7rpo0m0npARmoXUGZxsV_d7lzmjdmDV5gnSjS0WeaUBl2RAdbzYdYalURVeTQ4460bVitIS8r19cs2V0S_u7yqXKgpRVXMl2_kr4O9qJhsU8bOsC1pjBtd76U6neWb6ZPtL-95hYus/s4128/20211222_154145.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipqxjKYglzMqr4pOXeikWHNgsPBPbY9ep8oUWpyNec--XF-j7rpo0m0npARmoXUGZxsV_d7lzmjdmDV5gnSjS0WeaUBl2RAdbzYdYalURVeTQ4460bVitIS8r19cs2V0S_u7yqXKgpRVXMl2_kr4O9qJhsU8bOsC1pjBtd76U6neWb6ZPtL-95hYus/w225-h400/20211222_154145.jpg" title="Masjid Al-Alam Marunda. Doc. MainJalan" width="225" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun jika dilihat dari struktur
bangunannya, terlihat seperti masjid-masjid di pesisir utara Jawa Tengah (Demak
dan Kudus). Jadi seakan-akan saya sedang berada di sana. Karena lokasinya berdekatan
dengan Rumah Si Pitung maka masjid ini juga dikenal dengan Masjid Al-Alam Si Pitung.
Tahun 1975 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan masjid ini sebagai
Bangunan Cagar Budaya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gereja Kampung Tugu<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan dilanjutkan ke Kampung
Tugu yang merupakan tempat bermukimnya keturunan Portugis. Iya, kami bisa melihat
wajah-wajah Portugis di sini. Cantik dan menawan. Di Kampung Tugu terdapat
gereja bernama Gereja Tugu. Pada saat kami datang, jemaat di sini sedang
persiapan Natal. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gereja ini diperkirakan dibangun
sekitar tahun 1676 bersamaan dengan berdirinya sekolah rakyat pertama di
Indonesia. Gereja ini sempat hancur pada tahun 1740 karena terjadi peristiwa
Pemberontakan Tionghoa. Gereja Tugu kembali dibangun dan diresmikan tahun 1748.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbWkAZHAVQvCjCv3_9NZLMrcLOrvk3S4o5nRlCtArRSlFHsaDYNj3BH89UHjbk1WC9iyJC2Z5UVgO5DadP2iIoFJ6dkLL_WIcbXlnCXxEJZXaIEj04IwoCChL21veBA6uylYuR9n2kFgedOgp_WNWMhFle9Dv1Ith6k6eTeT32F1hv5RUVWEtr2IXx/s4128/20211222_180219.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbWkAZHAVQvCjCv3_9NZLMrcLOrvk3S4o5nRlCtArRSlFHsaDYNj3BH89UHjbk1WC9iyJC2Z5UVgO5DadP2iIoFJ6dkLL_WIcbXlnCXxEJZXaIEj04IwoCChL21veBA6uylYuR9n2kFgedOgp_WNWMhFle9Dv1Ith6k6eTeT32F1hv5RUVWEtr2IXx/w225-h400/20211222_180219.jpg" title="Gereja Tugu. Doc. MainJalan" width="225" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI3i_AokZo2981tDEEGjhoGMcru9P6K9OlMpv3PMOzDA43aFSMZ2WH889_hALiYw5SlDrARJ6BWtssqmsYov3lzrTiVoVMv2c_y7eLdDNyscf56vQPrKdgk8s7HE-CbUCZx3b1mnH-swExV_bYP6s44V0wz5f92FRjijblqGhM15lkJjfTlURdw7lg/s4128/20211222_181925.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI3i_AokZo2981tDEEGjhoGMcru9P6K9OlMpv3PMOzDA43aFSMZ2WH889_hALiYw5SlDrARJ6BWtssqmsYov3lzrTiVoVMv2c_y7eLdDNyscf56vQPrKdgk8s7HE-CbUCZx3b1mnH-swExV_bYP6s44V0wz5f92FRjijblqGhM15lkJjfTlURdw7lg/w225-h400/20211222_181925.jpg" title="Gereja Tugu. Doc. MainJalan" width="225" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Meskipun dilakukan beberapa kali
renovasi namun atap gereja masih dipertahankan keasliannya, seperti engsel
pintu dan jendela-jendela. Tradisi bangsa Portugis masih dilestarikan hingga kini
seperti pada perayaan Natal dan Tahun Baru, Kampung Tugu punya tradisi pesta
panen, mandi-mandi atau tradisi rabo-rabo yang disajikan dengan iringan musik keroncong
yang akarnya berasal dari musik Portugis yang dikenal sebagai fado. Hingga akhirnya
ada istilah Keroncong Tugu yakni musik keroncong hasil kreativitas penduduk
Kampung Tugu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perjalanan yang mengesankan menelusuri
jejak-jejak sejarah yang ada di Jakarta. Setelah ini saya penasaran ingin
blusukan lebih banyak lagi tempat-tempat sejarah yang masih bisa kita lihat di
Jakarta. Wisata sejarah dan religi yang masih tersimpan di Jakarta Utara
menarik untuk dipelajari. Dengan MainJalan ke tempat-tempat bersejarah semakin mendekat
rasa cinta kita kepada bangsa dan tanah air. Selain itu, kita bisa banyak
belajar dari memori yang tersimpan pada masa itu. Nah, jadi kapan kita
MainJalan bareng telusur sejarah (lagi) di Jakarta Utara? Yuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Segoe UI Emoji",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">:)</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Segoe UI Emoji",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Segoe UI Emoji",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">--</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Segoe UI Emoji",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">Referensi : wikipedia, jakarta-toursm, kebudayaan.kemendikbud dan catatan-catatan pengalaman yang ditemui saat perjalanan</span></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-11603481873966879442022-03-30T04:20:00.006-07:002022-07-20T02:39:45.360-07:00Pertama Kali MainJalan ke Bumi Sriwijaya Palembang<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJ_K3Hd5hKkh5s5AWkcc6IRFjgrfFKBewAVyZxWIgS-ou2qbflWRonKQpn5FWh1boxeZwXxk0PNconw6H6DoTs5kwy9kXnq3lPbgLUm1Hb3EFbJBiU3eHGIMIdj8UMPZuqnZYe46qUCW-ferw0Hw2T_Z3ooz1chmzc7rwOUb7yjy0GAfGIp_6DlFq/s6912/jpg_20220330_175655_0000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="6912" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJ_K3Hd5hKkh5s5AWkcc6IRFjgrfFKBewAVyZxWIgS-ou2qbflWRonKQpn5FWh1boxeZwXxk0PNconw6H6DoTs5kwy9kXnq3lPbgLUm1Hb3EFbJBiU3eHGIMIdj8UMPZuqnZYe46qUCW-ferw0Hw2T_Z3ooz1chmzc7rwOUb7yjy0GAfGIp_6DlFq/w640-h320/jpg_20220330_175655_0000.jpg" title="Doc. mainjalan design by Canva" width="640" /></a></div><br /><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span><p></p><p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Setelah
beberapa bulan lalu mainjalan ke Mojokerto mengunjungi situs-situs <a href="https://www.mainjalan.com/2021/12/mainjalan-ke-trowulan-mengenang.html" target="_blank">Trowulan</a>
untuk mengenang kembali kejayaan Kerajaan Majapahit, kali ini saya diberi
kesempatan untuk melanjutkan perjalanan ke Bumi Sriwijaya (Palembang) dan ini menjadi kali pertama saya ke kota Palembang. Meskipun
saya tidak banyak mengunjungi situs sejarahnya, melalui Sungai Musi saya sudah
dapat merasakan bahwa Kerajaan Sriwijaya amat sukses dalam perdagangan dan
berpengaruh di Nusantara dan juga beberapa Negara di sekitarnya. Saya pernah
temui cerita sejarah tentang Sriwijaya ketika mainjalan di Melaka dan Museum Negara
Kuala Lumpur, Malaysia. Mengesankan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Awalnya
saya dan Mak Tati (teman MainJalan saya kali ini) ingin menempuh jalur darat,
dan laut menuju Palembang dari Jakarta. Namun karena satu dan lainnya, akhirnya
kami memutuskan untuk naik pesawat menuju Palembang. Niat untuk mencoba jalur
darat dan laut akan dilaksanakan pulang dari Palembang menuju Jakarta dengan
transit di Lampung. Hmm kebayang kan betapa panjangnya perjalanan ini hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Sejak pandemi
saya baru pertama kali melakukan perjalanan menggunakan kapal terbang. Setelah
membaca semua syarat penerbangan masa pandemi ini dimana sudah tidak ada
kewajiban test swab antigen atau PCR, akhirnya kami berdua berangkat dengan
riang gembira meskipun dalam hati saya ada rasa khawatir karena tidak ada test
swab itu. Tapi saya terus berdoa dan positive thinking semua akan baik-baik
saja. Kami mengambil waktu penerbangan menjelang siang, dan kondisi bandara
sudah cukup padat, bahkan maskapai yang kami tumpangi juga hampir full seat. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Sampai di
Palembang, kami naik LRT dari bandara menuju penginapan. Harga tiketnya
Rp. 10.000,-, keretanya cukup nyaman, AC dingin dan bisa melihat pemandangan
kota Palembang. Cuaca hari itu cukup panas tapi tak membuat kami berpeluh-peluh
hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mie Celor,
Pempek, Sungai Musi (Jembatan Ampera) dan Bangunan di Sekitarnya</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Ke
Palembang kurang lengkap tanpa kulineran. Mie Celor menjadi tujuan pertama
kami. Porsinya yang banyak mampu memberi tenaga untuk kemudian melanjutkan
perjalanan dengan jalan kaki menyusuri kota ke Sungai Musi Jembatan
Ampera. Kami melewati pasar yang kanan kiri jalannya dipenuhi dengan kuliner
pempek, tekwan dan kerupuk. Sebagian rumah-rumahnya masih bergaya rumah lama,
aah suka saya melihatnya hehe.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyvaRZVNzKZO3oIgsNu6LMGQjhOSkpH-we78QGKuv0qZdDeeBxTHstd40Nuhcf15c6IM1cqQiuNlCXDww1x_NMhn3ElOLFgoas1jUdsOk7YtPCR-GTKrvrCB8G1KyvfJkjNgQ5VCEN-2TqSyF5utuPSK1yRdcNhC8X5uGM58XIX9IVCXgl4kxI8egE/s4128/20220315_174808%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyvaRZVNzKZO3oIgsNu6LMGQjhOSkpH-we78QGKuv0qZdDeeBxTHstd40Nuhcf15c6IM1cqQiuNlCXDww1x_NMhn3ElOLFgoas1jUdsOk7YtPCR-GTKrvrCB8G1KyvfJkjNgQ5VCEN-2TqSyF5utuPSK1yRdcNhC8X5uGM58XIX9IVCXgl4kxI8egE/w225-h400/20220315_174808%20(1).jpg" title="Doc. mainjalan" width="225" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Kemudian
kami menemukan bangunan lama yang di salah satu temboknya bertuliskan JBSON VAN
DEN BERG 8. Setelah googling saya menemukan sedikit informasi terkait bangunan
ini. Jacobson Van Den Berg, NV Jacobson salah satu perusahaan besar dari
Belanda pada masanya, kalau dihitung usia perusahaannya sudah mencapai 200
tahunan sejak 1860. Kalau dilihat dari bentuk bangunannya, gedung ini seperti gudang dengan banyak ruang luas di dalamnya mungkin perusahaan ekspedisi atau pedagangan pada masanya. Semoga kedepannya
pemerintah Kota Palembang bisa menjadikan gedung ini salah satu destinasi
wisata karena struktur bangunannya yang cantik serta cerita sejarahnya yang
pastinya menarik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjupbCnhEKpho-2-Dw4cpPTsd5HRigKOf5M0izMV5-pWLXdqhGfua1N01KS3BLORyQEaeUDQKoiDpy6_B-3kh4DKvyb2tqZsn8gP8zhA4AMLSPiLw15kYMa3wB_lN7ayoxnWvJlu5F7Ke_DashnnsLVfqcmauQFm975th8ibNd75aFe1QqeF8PzMHdL/s4128/20220315_175032.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2322" data-original-width="4128" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjupbCnhEKpho-2-Dw4cpPTsd5HRigKOf5M0izMV5-pWLXdqhGfua1N01KS3BLORyQEaeUDQKoiDpy6_B-3kh4DKvyb2tqZsn8gP8zhA4AMLSPiLw15kYMa3wB_lN7ayoxnWvJlu5F7Ke_DashnnsLVfqcmauQFm975th8ibNd75aFe1QqeF8PzMHdL/w400-h225/20220315_175032.jpg" title="Doc. mainjalan" width="400" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Tidak jauh
dari gedung Jacobson terdapat satu bangunan yang konon pada masanya adalah
hotel mewah. Lagi-lagi bangunan ini dibiarkan kosong begitu saja. Terlihat dari
struktur bangunannya yang kuat dengan gaya khas kolonial yang mungkin digunakan para bangsawan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Terus berjalan
hingga bertemu Benteng Kuto Besak, sayangnya kami tidak sempat masuk. Entah
masih boleh masuk benteng ini atau tidak? Benteng ini dibangun di bagian tenggara
Sungai Musi dan menjadi satu-satunya benteng yang tercatat dibangun oleh kaum
pribumi pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin I
tahun 1724 – 1758, namun sayangnya pembangunannya belum selesai hingga beliau
mangkat. Benteng Kuto Besak ini juga terdapat Keraton Kuto Besak pada masa
Sultan Mahmud Bahauddin. Kuto Besak juga disebut sebagai keraton baru oleh Belanda.
Saya sungguh penasaran kemegahan di dalam benteng ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Karena
tidak masuk ke dalam BKB alias Benteng Kuto Besak, kami duduk-duduk saja sambil
menangkap gambar dan video di tepian Sungai Musi. Bisa terbayangkan betapa
ramainya Sungai Musi pada waktu itu hilir mudik kapal-kapal dengan layar
terkembang membawa beragam barang perdagangan dalam dan luar negeri. Bumi Sriwijaya
juga dikenal sebagai pusat pembelajaran yang situsnya bisa kita temui di Muaro
Jambi. Selain itu, Palembang juga dikenal sebagai pusat sastra di era Kesultanan
Palembang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Tidak jauh
dari BKB terdapat Museum Sultan Badaruddin II yang lagi-lagi kami tidak sempat
mengunjunginya hiks. Dari kejauhan saja bangunan ini sudah megah dan berciri khas.
Selain itu, kita bisa temukan Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Bagian Selatan
dan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Bangunan masjidnya berciri khas Melayu dan dibangun pada abad ke-18 yang merupakan peninggalan
Kesultanan Palembang. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Perjalanan sore
hingga malam di Palembang menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman-teman
blogger Palembang (terima kasih yaa) dan sinar bulan purnama yang cantik menghiasi langit malam Palembang.
Kami bercengkrama sambil menikmati pempek di seberang Masjid Agung hingga
menjelang larut.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Museum
Balaputera Dewa dan Bayt Al-Qur’an Palembang</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Teman-teman
ingat uang kertas pecahan Rp. 10.000,- yang dibaliknya ada Rumah Limas? Nah, kami
menemukannya di Museum Balaputera Dewa. Rumah Limas lengkap dengan interior di
dalamnya yang menakjubkan ini serasa membawa saya ke sekian puluh bahkan ratus tahun
yang lalu ketika berada di dalam rumah ini. Pengunjung bisa menjumpai ruang
demi ruang, kamar-kamar, singgasana, hingga perabotan bercirikan Melayu. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjViUX3hbVV7kXfh35dh2E-AX5qdxDnTC4Uj_m8MjJS-Rn3xekV5nc0tJ1HNziPjGGfokD0461L3jWWisprcWrw5HRvsrNDVDQ5gVUUBiMZ5lkAtM4K_PyCaKS9WEcNdTeQFvdAfL1iTlysNIngFl-CK_NPxxjwGn6teMSHcs5tqzd3EgTzmx0W6gcz/s4128/20220316_133656.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjViUX3hbVV7kXfh35dh2E-AX5qdxDnTC4Uj_m8MjJS-Rn3xekV5nc0tJ1HNziPjGGfokD0461L3jWWisprcWrw5HRvsrNDVDQ5gVUUBiMZ5lkAtM4K_PyCaKS9WEcNdTeQFvdAfL1iTlysNIngFl-CK_NPxxjwGn6teMSHcs5tqzd3EgTzmx0W6gcz/w225-h400/20220316_133656.jpg" title="Doc. mainjalan" width="225" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Selain Rumah
Limas, Museum Balaputera Dewa juga menyimpan koleksi senjata, keramik, tekstil
dan beberapa arca peninggalan leluhur. Ada rombongan siswa yang sedang study
tour ke museum ini bebarengan dengan kami. Senang melihat antusias mereka
mengenal sejarah dan budaya bangsa ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQRfclpKX8pTfedZA96R7URCq8pHnPg54IygzFn30sjDFGPJjuSOCjYwrRZ3RehfTD-amPOlJ06Wsj0c_18WbedhVQ9fekJf2tlH7fjBIMgAbInE6C5maJkwdIi6ZoiJVd4QzrZuO5aD_hqPVZLoCXUptrL7iYr2cedu6FoQXP5PqvhsNfcDdt3JlO/s4128/20220316_134858.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2322" data-original-width="4128" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQRfclpKX8pTfedZA96R7URCq8pHnPg54IygzFn30sjDFGPJjuSOCjYwrRZ3RehfTD-amPOlJ06Wsj0c_18WbedhVQ9fekJf2tlH7fjBIMgAbInE6C5maJkwdIi6ZoiJVd4QzrZuO5aD_hqPVZLoCXUptrL7iYr2cedu6FoQXP5PqvhsNfcDdt3JlO/w400-h225/20220316_134858.jpg" title="Doc. mainjalan" width="400" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Setelah
puas berkeliling museum, kami bergegas menuju Bayt Al-Qur’an Palembang atau
lebih dikenal dengan Museum Al-Qur’an raksasa. Perjalanan cukup jauh dari Museum
Balaputera Dewa namun sesampainya di sana, rasa lelah hilang berganti rasa kagum
dengan hasil karya huruf-huruf Al-Qur’an diukir sangat indah yang memenuhi
seluruh bagian museum.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCpYT2ZsNyahy12zSgIgAx143UG8eIjJ8xqH6xq43-xvUmpj7uGjqwxiD8YhlYQ79EJtcZQAsSHwFsxBXSdmkwi36X0xEOqMvxgKu-Nn1FYngLAB1uMoBSeRpSb7H1vlHYycN6egPKbdLF7Oz_SQMeDrHsSrk9TYzr-zsAoRBjVX6YokZXhfjdNtpo/s4128/20220316_160044.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCpYT2ZsNyahy12zSgIgAx143UG8eIjJ8xqH6xq43-xvUmpj7uGjqwxiD8YhlYQ79EJtcZQAsSHwFsxBXSdmkwi36X0xEOqMvxgKu-Nn1FYngLAB1uMoBSeRpSb7H1vlHYycN6egPKbdLF7Oz_SQMeDrHsSrk9TYzr-zsAoRBjVX6YokZXhfjdNtpo/w225-h400/20220316_160044.jpg" title="Doc. mainjalan" width="225" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Terletak satu
kawasan dengan pesantren, Bayt Al-Qur’an Palembang menjadi simbol bahwa penyebaran
agama Islam kuat di wilayah Sumatera khususnya Palembang dari masa ke masa. Menyejukkan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></p>
<span face=""Arial",sans-serif" lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;">Perjalanan 2 hari di
Palembang terasa begitu cepat dan saya masih menyisakan beberapa tempat menarik
untuk dikunjungi seperti Taman Situs Purbakala Sriwijaya dan Kampung Palembang.
Bahkan saya ingin mencoba jalan kaki menyusuri Jembatan Ampera di sore hari
hehe. Semoga ada rezeki dan kesempatan lagi untuk bisa berkunjung ke Bumi
Sriwijaya yang menawan ini.</span><div><span face=""Arial",sans-serif" lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><span face=""Arial",sans-serif" lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0CPs0XCclENFsebKt8VFg_3kCvq8qNaNV04ozfj8bAZvt7bAW5EThSEoeQMsQLmNOs7B8hjBWkp5Ej1dE1rQ5TLk_Ix67otXhoMQ-Wi3jWjPCfzAcg7A98T0KIsqBYvLEN3p1-AHdLjjbSAubgkXU_h4_ckTViT5kwY497R-Hevui2S6qmdjaPTU/s4128/20220317_125440.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2322" data-original-width="4128" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0CPs0XCclENFsebKt8VFg_3kCvq8qNaNV04ozfj8bAZvt7bAW5EThSEoeQMsQLmNOs7B8hjBWkp5Ej1dE1rQ5TLk_Ix67otXhoMQ-Wi3jWjPCfzAcg7A98T0KIsqBYvLEN3p1-AHdLjjbSAubgkXU_h4_ckTViT5kwY497R-Hevui2S6qmdjaPTU/w400-h225/20220317_125440.jpg" title="Pempek, Mie Celor, dan Tekwan. Doc. mainjalan" width="400" /></a></div><br /><span face=""Arial",sans-serif" lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-45306267309644156022022-03-01T21:23:00.003-08:002022-05-02T23:59:41.580-07:00Menikmati Kopi Sore Dengan Suasana Luar Negeri<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjsofWFuAQeP-h6quHOPVp1vrgr_qHcIdegrgUJl1DlOfkK3JFFskdeLdf-sP0wXxVLEgWMMRZumz14RMuUKRtGY1NmI8rxNRCcipgMmY_ql-8bxM5vRIacP3p7o0w9zg8_YYkdxVZcR-5kP9jUWylpwKBTM91fxg3x-QVyizZ1Xj1NGoHAxWNXrc3o=s1600" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1201" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjsofWFuAQeP-h6quHOPVp1vrgr_qHcIdegrgUJl1DlOfkK3JFFskdeLdf-sP0wXxVLEgWMMRZumz14RMuUKRtGY1NmI8rxNRCcipgMmY_ql-8bxM5vRIacP3p7o0w9zg8_YYkdxVZcR-5kP9jUWylpwKBTM91fxg3x-QVyizZ1Xj1NGoHAxWNXrc3o=w300-h400" title="Saat menikmati kopi Di Bawah Tangga De Entrance Arkadia. doc. Andini Harsono" width="300" /></a></div><br /><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span><p></p><p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Menikmati kopi sore ditemani bersama
orang-orang terdekat menjadi salah satu bentuk hiburan setelah penat seharian
beraktivitas. Apalagi kalau menikmatinya dengan suasana yang layaknya sedang
berada di luar negeri, halu-halu tipis gak apa-apa yaa *lol hehe.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terletak di lantai paling atas Gedung
De Entrance Arkadia, TB Simatupang, kita bisa bersantai sambil menikmati kopi
bahkan jika kita ingin sambil bekerja pun bisa ditemani dengan pemandangan gedung-gedung
kokoh layaknya landscape perkotaan atau Ibukota Negara. Saya sih berimajinasi
sedang berada di New York yaa, teman saya berimajinasi sedang ada di Amsterdam,
yaa mana aja lah yang penting happy hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kopi Di Bawah Tangga De Entrance Arkadia<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nama tempat ngopinya yaitu “Di Bawah
Tangga”. Mungkin sebagian dari kalian yang pecinta kopi sudah tidak asing lagi
dengan brand kopi tersebut. Nah, kopi Di Bawah Tangga yang ada di gedung Arkadia
ini menyuguhkan tempat ngopi yang asyik dengan pilihan menu kopi yang sedap
pastinya. Masalah harga jangan khawatir, cukup ramah di kantong, sesuai dengan
pengalaman ngopi yang akan didapatkan di sini.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKPM6JEwTc2i58Zw9I-SWOFEHgWlt16V0CMNjrShzfyM3CPkLeVv06b_a48_ySZz4209SWWOm3xmhoaZuvH6i-xLkxRkWyIeMrBVaC0fSGaddaMQTpHyAJ3E1RfCyUzHgOPVMPGBFUYUBqUqvGBB9Vprc9SYGsyZdGXjKGM6FmBiWFB36WaaMs4WjE=s4128" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="2322" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKPM6JEwTc2i58Zw9I-SWOFEHgWlt16V0CMNjrShzfyM3CPkLeVv06b_a48_ySZz4209SWWOm3xmhoaZuvH6i-xLkxRkWyIeMrBVaC0fSGaddaMQTpHyAJ3E1RfCyUzHgOPVMPGBFUYUBqUqvGBB9Vprc9SYGsyZdGXjKGM6FmBiWFB36WaaMs4WjE=w225-h400" title="A cup of coffee. doc. Andini Harsono" width="225" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jika kalian ingin menikmati kopi di
sini, saran saya datanglah sekitar jam 3 sore agar bisa mendapatkan tempat
terbaik untuk foto-foto hehe. Oya, selain ngopi, kita juga bisa makan di
restoran sebelahnya yaitu “Mangkokku”. Pas kan tuh jadi dijamin gak kelaperan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">De Entrance Arkadia<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain ngopi cantik di “Di Bawah
Tangga”, kita juga kulineran di tenant-tenant lainnya seperti Old Town Coffee,
Excelso, hingga menu Ramen. Di sini juga ada supermarket yang terletak di
lantai paling bawah. Untuk yang ingin beribadah juga ada mushola yang letaknya
di belakang Mangkokku alias berdekatan dengan lokasi “Di Bawah Tangga”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akses transportasi menuju ke sini
terbilang cukup mudah. Terletak di Kawasan perkantoran TB Simatupang bisa
dijangkau dengan beragam moda transportasi salah satunya Transjakarta. Nah,
kemarin karena saya menggunakan Transjakarta sampai ke halte SMK 57 lalu lanjut
dengan ojek online. Sebenarnya ada Transjakarta yang lewat di depannya tapi
saya kurang paham dari mana dan kemana tujuannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk pengguna KRL bisa turun di
stasiun Tanjung Duren dan bisa berjalan kaki kira-kira 500 meter kalau suka
jalan kaki kayak saya gak jauhlah itu hehe. Atau ya teman-teman bisa lanjut
naik ojek online.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kapan lagi bisa ngopi bareng besties
dengan view sekeren ini dan berasa bukan lagi di Jakarta *nyengir kuda. Jangan
lupa tetap terapkan protokol kesehatan yaa temans agar kita semua bisa tetap
sehat dan pandemi ini segera berakhir, aamiin..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;">Kira-kira setelah dari sini, kita enaknya ngopi
dimana yaa? *auto googling</span><div><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span><div><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhylSsLeCpU3UfRxWER8MHR49rV6e0sHGTkaQrOAkbWT64THRjkU9HWHISasX17d8s2k6VdYhZgayowhph1Jxw3-U_x-6HQG9L-pdwN5kXoYWN2qiuVDA1BjpyY5FhiFbwBmxBCogY_VCFVeN7ebnc5_L7zsMDUV6qbRTKbrHU_F3CsCDFz6FlhQIUe=s1600" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1202" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhylSsLeCpU3UfRxWER8MHR49rV6e0sHGTkaQrOAkbWT64THRjkU9HWHISasX17d8s2k6VdYhZgayowhph1Jxw3-U_x-6HQG9L-pdwN5kXoYWN2qiuVDA1BjpyY5FhiFbwBmxBCogY_VCFVeN7ebnc5_L7zsMDUV6qbRTKbrHU_F3CsCDFz6FlhQIUe=w300-h400" title="With my bestie Gina. doc. Andini Harsono" width="300" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Arial; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-3206021874792816192021-12-01T21:07:00.002-08:002021-12-01T21:08:05.137-08:00MainJalan ke Trowulan Mengenang Kejayaan Majapahit<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnu2UUQoc0KmErdQRyKipBP85BS8TKYEV_5Q38BHwOP2RdhajRYNM4vR8XAMHzbBKnGQLoib-cGTihWcBVIVVZWTE2ZUdimvj-B9Ai7HlxrTl7I-XYK9Ivt3aML99RSa2OFPsruJ4YP4/s940/20211202_115012_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="788" data-original-width="940" height="536" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnu2UUQoc0KmErdQRyKipBP85BS8TKYEV_5Q38BHwOP2RdhajRYNM4vR8XAMHzbBKnGQLoib-cGTihWcBVIVVZWTE2ZUdimvj-B9Ai7HlxrTl7I-XYK9Ivt3aML99RSa2OFPsruJ4YP4/w640-h536/20211202_115012_0000.png" title="MainJalan ke Trowulan Mengenang Kejayaan Majapahit. Doc. mainjalan.com" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sudah
hampir 2 tahun saya tidak MainJalan ke luar kota jarak jauh dan menggunakan
transportasi umum. Iya, pandemi masih belum berakhir tapi sudah mengalami
penurunan kasus dan kelonggaran aturan PPKM di berbagai wilayah Indonesia
terutama Pulau Jawa dan Bali. Namun, bukan berarti pandemi sudah usai. Meskipun
kasusnya jauh menurun dan sudah bisa beraktivitas di luar ruangan bahkan
membuat event, tapi kita harus tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun berada,
termasuk ketika melakukan perjalanan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
berbagai macam pertimbangan akhirnya saya memilih untuk mengunjungi Trowulan di
Mojokerto, Jawa Timur karena belum pernah ke sana dan ingin mengenang kejayaan
Kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di
Nusantara pada masanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bertolak
dari Stasiun Gambir, Jakarta pada sore hari pukul 17.00 WIB menggunakan Kereta
Api Bima tujuan Surabaya Gubeng dan tiba di Stasiun Mojokerto pada pukul 03.56
WIB. Kali ini saya ditemani oleh seorang kawan seperjuangan, Nila. Kami telah
memenuhi syarat dan ketentuan perjalanan menggunakan KAI. Telah divaksinasi
lengkap 2 dosis, melakukan swab antigen test, mengecek suhu, menggunakan masker,
mencuci tangan, jaga jarak dan check in di aplikasi peduli lindungi. Kami tiba
di Mojokerto dengan selamat pagi buta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami
mencari penginapan yang bisa early check in dan dapat di daerah Magersari bernama
OYO Nala Homestay. Begitu tiba di Stasiun Mojokerto, kami mencari becak untuk
mengantar ke penginapan. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan, naik becak
pagi buta di kota yang baru pertama kali kami kunjungi. Sesampainya di
penginapan kami beristirahat sejenak hingga matahari terbit.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Candi
Bajang Ratu<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selama
perjalanan ke Trowulan kami menyewa mobil agar memudahkan mobilisasi antar
destinasi di sana. Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Candi Bajang Ratu
yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAN4fU8EhyphenhyphenxmFowN-ppfUt4aZ7-9RVpdQZN1W8_MCjffnkY-mcUpWFIe1r6owXFhnO1xRB-ZKHU-tYNBVhfT46vD2Woh52Eqc1H9PTcSfKBvWWVOsFBFMN1ZgfAh7Aj4juCJmO1dv0ma0/s2048/20211126_124120.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAN4fU8EhyphenhyphenxmFowN-ppfUt4aZ7-9RVpdQZN1W8_MCjffnkY-mcUpWFIe1r6owXFhnO1xRB-ZKHU-tYNBVhfT46vD2Woh52Eqc1H9PTcSfKBvWWVOsFBFMN1ZgfAh7Aj4juCJmO1dv0ma0/w400-h225/20211126_124120.jpg" title="Candi Bajang Ratu. Doc. mainjalan.com" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI", sans-serif; font-size: 12pt;">Candi
Bajang Ratu atau Gapura Bajang Ratu adalah sebuah gapura yang dibangun pada
abad ke-14 pada zaman kejayaan Majapahit. Gapura ini dibangun sebagai pintu
masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara yang dalam
Negarakertagama disebut kembali ke dunia Wisnu tahun 1250 Saka atau 1328 M.
Nama Bajang Ratu dalam Bahasa Jawa berarti bangsawan yang kecil. Nama itu
dikaitkan dengan waktu penobatan Raja Jayanegara usianya masih kecil
(muda/bujang).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bangunan
gapura ini terlihat begitu indah dengan dikelilingi taman yang rapi dan
rindang. Kebayang waktu itu di sekitar gapura ini seperti apa. Gapura ini juga
menjadi pintu yang dilewati saat Raja Jayanegara mangkat (wafat).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Candi
Tikus<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lokasi
selanjutnya yang kami kunjungi adalah Candi Tikus yang berada sekitar 600 meter
dari Candi Bajang Ratu. Candi Tikus dibangun sekitar abad 13 sampai 14 karena miniatur
menara merupakan ciri khas bangunan pada masa itu. Candi Tikus terkubur dalam tanah
dan baru ditemukan pada tahun 1914. Dinamakan Candi Tikus karena lokasi candi
berada di sarang tikus disebutkan oleh masyarakat sekitar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Candi
Tikus merupakan petirtaan tempat pemandian keluarga raja, namun ada yang
menyebutkan untuk penampungan air dan disalurkan ke penduduk Trowulan. Candi
Tikus juga memiliki menara berbentuk meru yang dipercaya sebagai tempat
pemujaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hampir
seluruh bangunan Candi berbentuk persegi empat yang terbuat dari batu bata
merah. Terdapat beberapa pancuran dan dihiasi oleh bunga teratai. Ketika berada
di sini, pengunjung bisa menikmati panorama Gunung yang nampak menyapa. Suasananya
tenang membuat saya terbayang waktu itu pada mandi di sini dan juga bertapa di dalam
air.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9497pEOZm_550h3scRp6cB0aNY1XyAIOMLD_3ITlOX0gK4O34ulr7BLxAQbsa0_axHhvMmpmOfqjBdwZfmz4co3lzpeg0y5UUVw79d4ia4cwVmu1QwoA0KcdMcRW-7fZ4dAxcio0pVRY/s2048/20211126_132536.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1152" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9497pEOZm_550h3scRp6cB0aNY1XyAIOMLD_3ITlOX0gK4O34ulr7BLxAQbsa0_axHhvMmpmOfqjBdwZfmz4co3lzpeg0y5UUVw79d4ia4cwVmu1QwoA0KcdMcRW-7fZ4dAxcio0pVRY/w225-h400/20211126_132536.jpg" title="Candi Tikus. Doc. mainjalan.com" width="225" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kolam
Segaran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu
makan siang tiba, sambil menunggu driver kami sholat Jum’at, kami makan di
Sambel Wader dan Botok Cak Mat yang terletak di seberang Kolam Segaran. Makanan
menjadi semakin nikmat dengan pemandangan kolam yang mengundang angin sejuk
menyapu keringat. Kolam Segaran saat ini dikelilingi oleh pagar dan di sekitarnya
dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berniaga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kolam
ini menjadi tempat penyambutan tamu pada masa Majapahit. Jamuan untuk tamu-tamu
Negara dilakukan di sini. Majapahit seakan ingin mengatakan bahwa Negara
Majapahit adalah Negara dengan keindahan alam dan kekayaan yang melimpah dengan
menjamu tamunya di Kolam Segaran ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kampung
Majapahit dan Vihara Buddha Tidur<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Puas
santap siang kami bergerak ke Kampung Majapahit dan Vihara Buddha Tidur. Kami
menikmati bangunan rumah-rumah khas Majapahit yang masih terlihat jelas.
Terbayang lagi oleh saya, waktu itu perkampungan Majapahit seperti itu bahkan
lebih ramai lagi dengan bangunan khas Majapahit. Belum ada aliran listrik
sehingga menggunakan obor untuk penerangannya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
keliling Kampung Majapahit kami menuju ke Vihara Buddha Tidur. Mojokerto punya
patung Buddha Tidur terbesar nomor tiga di dunia. Wow. Vihara ini terletak di
Desa Bajijong, Kecamatan Trowulan dan merupakan Buddhist centre dengan bangunan
khas Jawa. Di depan bangunan terdapat patung Raden Wijaya, Raja Pertama
Majapahit dan Mahapatih Gajahmada menyambut. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEdbk_lqw0NCZzC0KvCufVMZf9LIotuSUaOMAlio9Pb2oAJ7iByPXe8emVwaq96wdJ9PCWeR6xsZGT7KU7b9rEWW51BS7MV1HdVhVn5G_12r58q1WsZV79GSM_dJp3vGr7_DR6k2Mv3w/s2048/20211126_140102.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEdbk_lqw0NCZzC0KvCufVMZf9LIotuSUaOMAlio9Pb2oAJ7iByPXe8emVwaq96wdJ9PCWeR6xsZGT7KU7b9rEWW51BS7MV1HdVhVn5G_12r58q1WsZV79GSM_dJp3vGr7_DR6k2Mv3w/w400-h225/20211126_140102.jpg" title="Vihara Buddha Tidur Mojokerto. Doc. mainjalan.com" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Patung
Buddha Tidur di Mojokerto ini merupakan yang terbesar di Indonesia dengan panjang
22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Di bawah rupang ini terdapat
relief-relief yang menggambarkan kehidupan saat Buddha Gotama, hukum Karmaphala,
dan hukum Tumimbal muncul. Bangunan Vihara ini juga dihiasi dengan
relief-relief batu pahat khas Jawa dan bangunan joglo yang menjadi simbol
beragam budaya. Vihara ini masih aktif digunakan tempat ibadah sehingga
diharapkan pengunjung yang berkunjung ke sini menjaga kesopanan dan tidak
berisik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Candi
Brahu<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Candi
ini dibangun dengan batu bata merah, menghadap ke arah barat dan berukuran panjang
sekitar 22,5 m, lebar 18 m, dan tinggi 20 m. Dalam prasasti yang ditulis Empu Sendok
tanggal 9 September 939 M, Candi Brahu merupakan tempat untuk kremasi jenazah
raja-raja namun hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut. Candi ini dipugar
pada tahun 1990 hingga 1995.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSwH8ZE1658901QRrmhIpesI7i3cfPrMIXFknVQ8v0aTKGv4Q108ugyqBKRgyZQHtTM6o-AaYpHQ7aKFawkgoncDyGmkZFyb8zbjHl5I7UBoLQ8g1HuAx39LxYofk0dnCSf8pD9s2f_8/s2048/20211126_144117.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1152" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSwH8ZE1658901QRrmhIpesI7i3cfPrMIXFknVQ8v0aTKGv4Q108ugyqBKRgyZQHtTM6o-AaYpHQ7aKFawkgoncDyGmkZFyb8zbjHl5I7UBoLQ8g1HuAx39LxYofk0dnCSf8pD9s2f_8/w225-h400/20211126_144117.jpg" title="Candi Brahu. Doc. mainjalan.com" width="225" /></a></div><br /> <p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
dalam ruangan di tengah candi terdapat burung-burung yang keluar masuk seakan
menyambut para pengunjung yang datang. Candi yang sunyi namun hangat
suasanannya dikelilingi pemandangan indah yang memanjakan mata.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Museum
Majapahit dan Pendopo<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sayangnya
saat kemarin kami berkunjung, Museum Majapahit sedang dalam pemugaran sehingga
kami hanya bisa memandangnya dari luar. Kemudian kami ke Pendopo Majapahit yang
terdapat relief perjalanan Raja-raja Kerajaan Majapahit sejak pertama kali
berdiri. Di pendopo ini juga masih terlihat patok pancang Patih Gajahmada ketika
mengucapkan Sumpah Palapa dan di sekitarnya terdapat batu-batu pecahan
candi-candi yang ada di Trowulan dan sekitarnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perjalanan
ke Trowulan membuat kami semakin mengenal sejarah dan para leluhur sebelum
Indonesia merdeka. Dari Patih Gajahmada saya banyak belajar bahwa keinginan
untuk mendapatkan kekuasaan bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan
harus memiliki cita-cita luhur yang bermanfaat bagi banyak orang seperti
keinginannya menyatukan Nuswantara dalam satu dwaja (bendera).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami
juga melihat bahwa betapa jayanya Kerajaan Majapahit dari sisa-sisa peninggalannya.
Majapahit juga berhasil membangun pertahanan Negara di laut dan darat. Mungkin bangunan-bangunan
kerajaan ini masih banyak yang terkubur dalam tanah. Saat ini masih dilakukan
observasi dan penggalian di Situs Kumitir yang diperkirakan merupakan Istana
Raja dan pusat Kotaraja Majapahit. Aahh tidak sabar untuk ke sana jika sudah
boleh dikunjungi oleh masyarakat umum.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></p>
<span style="font-family: "Segoe UI",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Indonesia begitu kaya, mari kita MainJalan ke
situs-situs sejarah budaya agar tidak lupa kita ada saat ini karena jasa para leluhur.
Salam MainJalan.</span>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-20783223757563334622021-09-07T22:45:00.010-07:002022-03-30T04:21:08.732-07:005 Minuman Teh Kemasan Favorit<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIqDp9P6uuxH3kPuWHO-9L5TYuNrulL0EaE9m_Nxmgiapf2MR_pvSlx-CFsPeHW-Y06tYOanUEY6Nq8sQ25tY-E3rY6fV2bKXSIJB5WVZVM9_WsDGRRVq_MPEzVYgcfLfjQM8sVxGK7sY/s2048/0001-7427628637_20210908_124049_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1448" data-original-width="2048" height="453" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIqDp9P6uuxH3kPuWHO-9L5TYuNrulL0EaE9m_Nxmgiapf2MR_pvSlx-CFsPeHW-Y06tYOanUEY6Nq8sQ25tY-E3rY6fV2bKXSIJB5WVZVM9_WsDGRRVq_MPEzVYgcfLfjQM8sVxGK7sY/w640-h453/0001-7427628637_20210908_124049_0000.png" title="Captured by @vitrani.rizal Design by canva" width="640" /></a></div><br /><p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Halo temans #mainjalan apa kabar?
Masih belum bisa traveling juga nih, huhuhu. Gimana dengan kalian? Kalau
ngobrolin border sih sudah ada beberapa Negara yang menerima kunjungan turis
Indonesia untuk berlibur tapi Negaranya jauh-jauh semua dan masuk kembali ke
Indonesia masih harus menjalani karantina selama 5 hari. Oke gak apa-apa, sabar
dulu aja sambil tetap semangat, tetap optimis, tetap jaga kesehatan, tetap
disiplin protokol kesehatan, dan segerakan vaksinasi bagi yang belum yaa.
Semoga pandemic segera mereda dan Negara-negara tetangga Indonesia aka ASEAN
bisa segera membuka pintu untuk kita-kita #mainjalan di sana yaa :)</span></p><p><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nah, untuk mengobati rasa rindu, saya
suka melihat foto dan video dokumentasi perjalanan saya ke beberapa tempat.
Iya, saya lagi rindu blusukan ke luar negeri. Rindu melihat suasana di sana,
memperhatikan kehidupan masyarakatnya di sana, menyantap hidangannya, mencoba
jajanannya, dan menikmati berbagai produk makanan dan minuman kemasannya yang
kadang gak ada di Indonesia. Berikut ini saya lagi rindu minum minuman teh
kemasan (karena saya penggemar teh jadi saya hunting minuman teh) yang biasa
saya nikmati ketika berjalan kaki di trotoar lalu berhenti di bangku taman-taman
di Singapore, Malaysia, dan juga Thailand. Apa saja?</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Jasmine Green Tea Heaven And Earth<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Jasmine Green Tea punyanya Heaven And
Earth berada di urutan pertama minuman favorit saya yang harus kudu wajib hukumnya
saya nikmati ketika berada di 3 Negara itu. Tapi kalau di Thailand jarang ada
yang rasa ini, adanya yang rasa buah-buahan. Saya pun suka hehe.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKyjrsT4_9PrMdC8Z4bOdKUmwAWirgY-FS1Xvclz2X9w6e2E2uzxlnbM6SEhxfC87QXgM-WsmXgwpfeGKHfIMhZS1n77ffsyIltlivkf27RF8Ku_3ho1Jji5OEPFj1Emh-RnC-OkCI4Pk/s458/heaven-earth-can-drink-jasmine-green-tea-300ml-x-24-durt_600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="458" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKyjrsT4_9PrMdC8Z4bOdKUmwAWirgY-FS1Xvclz2X9w6e2E2uzxlnbM6SEhxfC87QXgM-WsmXgwpfeGKHfIMhZS1n77ffsyIltlivkf27RF8Ku_3ho1Jji5OEPFj1Emh-RnC-OkCI4Pk/w320-h320/heaven-earth-can-drink-jasmine-green-tea-300ml-x-24-durt_600.jpg" title="Jasmine Green Tea Heaven and Earth. Doc : id.eezee.sg" width="320" /></a></div><span style="font-size: 12pt;">Pertama kali mencobanya saya langsung
jatuh hati. Karena tehnya clean banget, jasmine dan green teanya tercampur
dengan sempurna dan gak terlalu manis. Dinikmati dingin-dingin di tengah siang
bolong sambil duduk di bangku taman dan menatap tingginya gedung-gedung di
daerah Raffles City Singapore merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Sederhana
saja untuk menikmati hidup kan?</span><div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Pokka Jasmine Green
Tea</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Minuman teh green tea jasmine yang
kedua favorit saya adalah punyanya Pokka. Sebelum saya tahu kalau Pokka ada di
Jakarta saya mencobanya di mesin minuman yang berada di sekitaran stasiun MRT Singapore.
Kalau saya gak salah, harganya sekitar SGD 1,80. Setelah dicoba, wah segar dan
enak. Akhirnya cari di Sevel atau minimarket di sana. Entah kenapa lebih seru
minum yang pakai kaleng ketimbang yang botolan hehe. Begitu tahu di Jakarta
ada, wah ini menjadi minuman teh wajib ada di kulkas. Hampir sama dengan Heaven
And Earth, Pokka juga gak terlalu manis dan kombinasi tehnya pas. Sungguh bikin
bahagia.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4ceJSBnIxzq9eH8z3IBfy2-uIrF_29Viz8o-f9JZEQ-bPTJqcXxh-9q_H5KpTydbTzJaLQOSp0HAElgmdmmUU0QxAWeNeQrI3p4ShUHVzulZYCLLIDThj7F_zbTvvDHuNZilhZv9Omxs/s600/pokka-can-drinks-green-tea-jasmine-24-s-vbdv_600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4ceJSBnIxzq9eH8z3IBfy2-uIrF_29Viz8o-f9JZEQ-bPTJqcXxh-9q_H5KpTydbTzJaLQOSp0HAElgmdmmUU0QxAWeNeQrI3p4ShUHVzulZYCLLIDThj7F_zbTvvDHuNZilhZv9Omxs/w320-h320/pokka-can-drinks-green-tea-jasmine-24-s-vbdv_600.jpg" title="Pokka Jasmine Green Tea. Doc : lazada.sg" width="320" /></a></div><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;"><div><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;"><br /></span></b></div>Oishi Green Tea</span></b><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Nah kalau lagi di Malaysia dan
Thailand, Oishi Green Tea menjadi tujuan utama saya masuk K&K atau Sevel.
Cuaca yang panas bisa menjadi sejuk ketika green tea melewati tenggorokan.
Rasanya gak manis dan teh hijaunya terasa pahit di akhir, ini yang buat saya
suka. Oishi juga saya temui di Hong Kong yang berjajar dengan minuman teh
lainnya.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd1fhA67owQNsgTRC3skXdh3_0Xi14COAyEj_gYusIxXMNzio7jbYBrED9uopPlOFtBKskkf6oCTYAgYWFEViezmVX28oRHjDvdG5-246Ls3r0n8Qz7I6nA-v2v6_ScWzFzOlahv6z3po/s600/oishi-green-tea.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd1fhA67owQNsgTRC3skXdh3_0Xi14COAyEj_gYusIxXMNzio7jbYBrED9uopPlOFtBKskkf6oCTYAgYWFEViezmVX28oRHjDvdG5-246Ls3r0n8Qz7I6nA-v2v6_ScWzFzOlahv6z3po/w320-h320/oishi-green-tea.jpg" title="Oishi Green Tea. Doc : essenceofthailand.com" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Oishi juga terdapat beragam varian
rasa. Saya paling suka yang green tea dan lemon. Ahh bikin nelen ludah.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span></div>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Lipton Lemon Tea</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kesegaran teh campur lemonnya
menceriakan hari-hari selama blusukan di sana. Minumnya ditemani dengan
sandwich yang ada di Sevel lalu duduk di taman KLCC sambil menunggu matahari
terbenam. Beuh.. damai banget rasanya. Minum petang sembari baca buku dan
menikmati suasana di sana.</span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs4amJuYiTnQQhh9-_Z875fTHntkyruFLPbrAe3fkUZWrVTF0_MT7oVA5ACK3I_CqD7ZhSz1K0C33MCtsTuihJPpHf6Ls79XXujK2RCPbDMBYdnetPxMtA6XJfqkuAUTPYYnCGRWAnZJU/s600/c950e489e34bd3e9ca1c38cb73ea4f840a27bd39-original.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs4amJuYiTnQQhh9-_Z875fTHntkyruFLPbrAe3fkUZWrVTF0_MT7oVA5ACK3I_CqD7ZhSz1K0C33MCtsTuihJPpHf6Ls79XXujK2RCPbDMBYdnetPxMtA6XJfqkuAUTPYYnCGRWAnZJU/w320-h320/c950e489e34bd3e9ca1c38cb73ea4f840a27bd39-original.jpg" title="Lipton Lemon Tea. Doc. shopee.my" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kapan ya bisa mengulang lagi?</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="color: #c45911; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Pokka Milk Tea<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Sekarang giliran milk tea dari Pokka
yang menjadi incaran saya. Entah itu yang Royal Milk Tea atau yang Earl Grey
Milk Tea saya suka. Bayangkan minum Pokka Milk Tea sembari duduk-duduk sore di
MBS melihat luasnya laut di antara gedung-gedung megah serta lalu lalang orang-orang
dan kendaraan, bahagianya lahir batin.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSx7MM9Wumaa3O1wSxkpBlxlmois6dh33Fmp5trO-b_RDFm4_lOKHusZQLR3Dfy-zg0FJfeWYeHhfBGyoohkip8O2hbjO7fjKRqUVHeYT3BEQJcuUQS7bcbp2TxBOo7dzlTMdgKZYFKXA/s310/c1dc53260c7ef450afd12e88bc188347.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="310" data-original-width="310" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSx7MM9Wumaa3O1wSxkpBlxlmois6dh33Fmp5trO-b_RDFm4_lOKHusZQLR3Dfy-zg0FJfeWYeHhfBGyoohkip8O2hbjO7fjKRqUVHeYT3BEQJcuUQS7bcbp2TxBOo7dzlTMdgKZYFKXA/w320-h320/c1dc53260c7ef450afd12e88bc188347.jpg" title="Pokka Milk Tea. Doc : Shopee.sg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Kadang saya akan beli es batu biar nambah
segar minuman ini. Aduh beneran membayangkan nih.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Begitulah kira-kira 5 minuman teh
kemasan yang menjadi favorit saya kalau lagi #mainjalan ke sana. Tentunya
menikmati Teh Ais ikat tepi, Teh O, Teh Kosong di warung mamak akan menjadi kegembiraan
tersendiri. Eits jangan salah, saya juga bawa tumblr untuk mengisi air mineral.
Jadi tetap kebutuhan air putihnya terpenuhi ketika jalan-jalan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Duh, makin rindu, makin nelen ludah,
makin pengen booking tiket tapi belum bisa *mukamurung. Sabar sabar sabar, akan
tiba masanya kita #mainjalan lagi. Barengan yukk. Sehat-sehat yaa temans </span><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">:)</span></p></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-8173723372747390342021-03-23T01:53:00.002-07:002021-09-07T22:47:50.904-07:00Mencicipi Burayot Jajanan Khas Garut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYXfGPgxWgCygYNTtb5cLWr-ThYHA9TrsIpRTi0T95Cd9CWXNXQfyRlAAy9tjWrhS92vB_ToGHpm4WHt7DMgOWBwYRfGELkMygkLPFHT5HLNqsfz4IMzJElrR9ujK8Up76zOkLYrr-oTk/s666/burayot+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="666" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYXfGPgxWgCygYNTtb5cLWr-ThYHA9TrsIpRTi0T95Cd9CWXNXQfyRlAAy9tjWrhS92vB_ToGHpm4WHt7DMgOWBwYRfGELkMygkLPFHT5HLNqsfz4IMzJElrR9ujK8Up76zOkLYrr-oTk/w640-h360/burayot+2.jpg" title="Burayot. Foto by mainjalan" width="640" /></a></div><br /><p><br /></p><p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Ketika
#mainjalan ke suatu daerah baik di dalam maupun di luar negeri, saya selalu
mencari makanan (jajanan) khasnya. Makanan tradisional yang masih ada sejak
jaman dulu. Biasanya yang menjual makanan tradisional itu sudah generasi
kesekian, artinya usaha keluarga yang diwariskan (turun temurun). Sebut saja
Burayot, jajanan khas dari Garut ini sudah ada sejak tahun sekian dan saat ini
masih bisa ditemukan meskipun sudah jarang. Ibu Ati adalah generasi ketiga
pembuat Burayot di Kampung Sukamandi, Desa Sukamukti, Kecamatan Sukawening, Kabupaten
Garut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Saung
Burayot milik Ibu Ati menjadi salah satu usaha yang terdampak ekonomi Covid-19.
Sebelum pandemi terjadi, Ibu Ati bisa menjual 15-25 kg setiap harinya, dan
mencapai 30 kg di akhir pekan. Saat ini, sejak pandemi, untuk menjual 15 kg
saja memerlukan waktu 2 – 3 hari. Untuk mengamankan usahanya, maka Ibu Ati
menerima pesanan segala macam kue atau jajanan lain seperti Kue Ali Agrem,
Ladu, Saroja dan Kue Bugis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sekilas
Sejarah Burayot<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Nama
Burayot berasal dari <i>Ngaburayot </i>dalam bahasa Sunda yang artinya <b>bergelantungan</b>.
Nama ini merujuk pada proses pembuatannya yaitu saat adonan digoreng kemudian
diangkat untuk ditiriskan dengan tusuk bambu sehingga akan terlihat bentuknya
bergelantungan atau ngaburayot. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
Burayot adalah beras dan gula aren.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkQzro2wcLNjt0UB4CSsqDTOvDeprlULMsRqxcYyrHdece41mEkfRtemYmy3Z4D0XyFUDRamfWJuCbXsDSh6LmzBRFltDdl5f6_WqXv8Pe7R5mqQxfvpQL6fcDnv4hOX5zj_3dr3s0Cbo/s1136/VideoCapture_20210323-154310.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="1136" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkQzro2wcLNjt0UB4CSsqDTOvDeprlULMsRqxcYyrHdece41mEkfRtemYmy3Z4D0XyFUDRamfWJuCbXsDSh6LmzBRFltDdl5f6_WqXv8Pe7R5mqQxfvpQL6fcDnv4hOX5zj_3dr3s0Cbo/w400-h225/VideoCapture_20210323-154310.jpg" title="Burayot yang bergelantungan. Doc. mainjalan" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Rasanya,
manis dan gurih. Saya mencicipinya ketika baru matang. Krispi di atasnya dan
semakin ke bawah rasanya manis. Burayot cocok buat teman minum teh atau kopi
sore-sore sambil santai ngobrol bareng keluarga, kerabat atau sahabat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Burayot
hasil buatan Ibu Ati sudah dijual di luar Garut seperti Bandung, Sukabumi, dan
Cirebon.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Burayot
VS Boba<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Karena
rasanya yang manis dan gurih, saya jadi teringat makanan yang dijadikan topping
minuman kekinian yaitu boba. Segitu dahsyatnya peminat boba sejak kehadiran beragam
minuman masa kini. Rasanya sama-sama manis tapi banyak orang yang tidak tahu kelezatan
Burayot. Hmm iya sih saya juga baru tahu ada makanan bernama Burayot karena #mainjalan
ke Garut hehe<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Burayot
dan Dodol Garut <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Garut
memang terkenal dengan dodolnya bahkan di salah satu jalan pusat kota Garut ada
tugu yang menuliskan “Garut Kota Dodol”. Ternyata selain dodolnya yang juara,
Garut juga punya beragam makanan khas, Burayot, Awug dan Serabi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpes_Rk6fODc4TBnoX5YZRDfgNW7i0j4iBN29PNQakugdKDwBfsFLBWvYW4Q4Ns1hNWDwgZ0xUPoY-5gEuKb7_iHWijo0a4oQIxaDKCtAtkset36jtRz9YfrBbJsqzlUy6gthkB-X5DEk/s1920/VideoCapture_20210323-154939.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpes_Rk6fODc4TBnoX5YZRDfgNW7i0j4iBN29PNQakugdKDwBfsFLBWvYW4Q4Ns1hNWDwgZ0xUPoY-5gEuKb7_iHWijo0a4oQIxaDKCtAtkset36jtRz9YfrBbJsqzlUy6gthkB-X5DEk/w400-h225/VideoCapture_20210323-154939.jpg" title="Tugu Garut Kota Dodol. Doc. mainjalan" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Jadi
kalau teman #mainjalan sedang traveling ke Garut, Burayot bisa menjadi pilihan
untuk dijadikan oleh-oleh. Tapi, Burayot hanya tahan 2-3 hari untuk rasa yang
endol yaa. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang asli tanpa bahan
pengawet. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kalau
mau beli Burayot langsung dari pusatnya sekaligus melihat cara pembuatannya,
bisa langsung kontak Ibu Ati yaa ini nomornya 0852.2353.1715.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Oya
video liputan saya ketika mencicipi Burayot langsung di Saung Burayot Ibu Ati
ada di <a href="https://play.google.com/store/apps/details?id=com.apps.oreon" target="_blank">channel Oreon</a> saya yaa. Apa itu Oreon? Nanti saya bahas di artikel
selanjutnya, cekidot hehe..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Pokoknya
kalau sedang #mainjalan paling asyik itu mencoba makanan asli dari tempat itu
sih, setuju gak? </span><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";">:)</span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIVuILLCF96pR1rnqVLB0CN7JzpGNE0SUGa5bme-vOy35ao-gMq8fst9VjzYC7BUZHDJttR36B-c7mS4N5iu_ilXhH_02eOMPeu03xtYJcIKyZA3LksNZ8lTWCcMX65770FDSkxNY_OjY/s1280/IMG-20210306-WA0014.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIVuILLCF96pR1rnqVLB0CN7JzpGNE0SUGa5bme-vOy35ao-gMq8fst9VjzYC7BUZHDJttR36B-c7mS4N5iu_ilXhH_02eOMPeu03xtYJcIKyZA3LksNZ8lTWCcMX65770FDSkxNY_OjY/w400-h300/IMG-20210306-WA0014.jpg" title="Foto bersama Ibu Ati. Doc : mainjalan" width="400" /></a></div><br /><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji";"><br /></span><p></p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-84209549857841398992021-02-01T01:30:00.006-08:002022-03-01T21:23:58.725-08:00Ke Singapore Cuma 3 Juta?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6YQGmI2q1HId7_4Tb6dE8bLeEHPq7PpHZJr_1DuIi-SCaUecML7vtZk5VUPi559DvNOjOsMs841nQGZYf-U-2Ap-ipINuz8MFr0RK7L8dSt9anffEgpIKIEShaH8mFG40ZATWe-O38nY/s560/20210201_160810_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="560" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6YQGmI2q1HId7_4Tb6dE8bLeEHPq7PpHZJr_1DuIi-SCaUecML7vtZk5VUPi559DvNOjOsMs841nQGZYf-U-2Ap-ipINuz8MFr0RK7L8dSt9anffEgpIKIEShaH8mFG40ZATWe-O38nY/w640-h360/20210201_160810_0000.png" title="Singapore Pic by Vitrani Rizal. Design by Canva" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Kangen
</span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">traveling</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"> gak sih teman #mainjalan? Saya sih kangen banget, apalagi bisa
</span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">traveling</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"> ke luar negeri. Aduh.. Rindunyaa. Singapore menjadi salah satu
Negara favorit saya dan wajib saya kunjungi setidaknya sekali dalam setahun.
Untungnya awal tahun 2020 saya sudah ke Singapore meskipun dadakan tapi seruuu..</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kangennya
lagi yaitu mengatur biaya untuk <i>traveling</i>. Sebelum Negara api menyerang,
saya selalu memisahkan <i>budget</i> liburan menjadi <i>budget</i> wajib setiap
tahunnya. Setiap tahun nambah 1 Negara baru atau 1 daerah baru (domestik)
adalah agenda saya sejak tahun 2017. Tapi qadarullah, tahun 2020 dan 2021
sepertinya harus “diam” dulu sampai kondisi benar-benar pulih dan aman. Nah,
untuk mengobati rasa rindu <i>traveling</i>, pada artikel ini saya akan membahas
<i>budget</i> traveling ke Singapore cukup 3 juta aja. Biasanya kalau saya ke
Singapore selalu dengan <i>budget</i> gak lebih dari 3 juta. Kalaupun lebih,
itu karena saya kebanyakan jajan di sana alias kulineran hehe. Ilustrasi ini berdasarkan
pengalaman saya ke Singapore selama 3 hari 2 malam yaa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Tiket Pesawat Tanpa
Bagasi<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Dengan
membeli tiket pesawat tanpa bagasi akan mengurangi <i>budget</i> kita di tiket.
Biasanya pesawat <i>low-cost</i> memiliki tarif CGK – SIN – CGK antara Rp.
900,000,- - Rp. 1,200,000,- tanpa bagasi. Anggaplah kita ambil paling mahal yaitu
Rp. 1,200,000,-. Tarif rendah biasanya ada di penerbangan paling pagi, atau
paling malam. Kalau bisa pilihlah yang paling pagi supaya lebih puas eksplore
di sana.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Penginapan Dengan Tipe
Dormitory Atau Hostel<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kalau
teman #mainjalan solo <i>traveling</i>, supaya menghemat anggaran bisa memilih
penginapan dengan tipe dormitory. Singapore banyak sekali pilihan dormitory
bertarif rendah namun fasilitasnya baik. Jangan lupa baca-baca <i>review</i>-nya
dulu ya. Kalau saya biasanya memilih dormitory di daerah Bugis, selain akses ke
sananya mudah, kawasan Bugis merupakan <i>tourist area</i> jadi banyak tempat
yang bisa dikunjungi, dekat dengan Masjid Sultan dan banyak makanan halal.
Penginapan dormitory memiliki tarif antara Rp. 220,000,- - Rp. 500,000,- per <i>night
include breakfast</i>. Anggaplah saya menginap di dormitory <i>female room only
include breakfast</i> Rp. 250,000,- per <i>night</i> dikali 2 jadi Rp. 500,000,-.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXgnZV0qHZsK-5Q3jaVRUlYnmXeje5DyHkxWzQ0wQShKJihlzETOW7j19pOR0s-yogtVM1484dhPW-RZsDrRRKban2QMtbWmXXh1eBKpK5IMymzBxjhiB8MuiLXHC4xEuP98_iaEou7rI/s1057/Screenshot_20210201-161132_Instagram.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1057" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXgnZV0qHZsK-5Q3jaVRUlYnmXeje5DyHkxWzQ0wQShKJihlzETOW7j19pOR0s-yogtVM1484dhPW-RZsDrRRKban2QMtbWmXXh1eBKpK5IMymzBxjhiB8MuiLXHC4xEuP98_iaEou7rI/w218-h320/Screenshot_20210201-161132_Instagram.jpg" title="Instagram @mainjalan" width="218" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Kartu EzLink</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kartu
Ez Link memudahkan kita untuk naik semua moda transportasi yang ada di
Singapore, kecuali taksi atau grab yaa. Saya belum pernah coba dan belum ada
info bisa pakai Ez Link, mungkin teman #mainjalan sudah pernah mencoba? Untuk 3
hari di Singapore sudah termasuk perjalanan dari Changi ke kota dan balik lagi
saya biasanya habis SGD 20. Anggaplah jadi Rp. 212,000,- dengan rate sekarang Rp.
10,600,-.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">SIM Card Beli Di Minimarket<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Saya
biasa membeli SIM Card di minimarket dengan harga SGD 12 setara Rp. 127,200,- untuk
merk StarHub. Kalau misalkan saya gak begitu memerlukan komunikasi selama di
sana, saya akan mengandalkan <i>free wifi</i> yang bisa saya dapatkan di <i>public
area</i> dimana saja di sana. Tujuannya kan liburan, jadi saya jarang aktifkan
paket data hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Makan di Hawker Centre<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Karena
saya suka mencoba makanan khas dari Negara atau daerah tersebut maka saya lebih
memilih makan di <i>food court</i> atau kalau di Singapore disebut dengan Hawker.
Kita bisa menemukan beraneka ragam makanan lokal dan tak jarang ketemu makanan
Indonesia juga. Nah, saya selalu mengincar makan Chicken Rice, Mee Pok, Mee
Kuah, Laksa, dan yang pasti Teh C. Sepiring Chicken Rice harganya SGD 5 setara
Rp. 53,000,- dan Teh C SGD 1,10 setara Rp. 11,660,-. Anggaplah 2 kali sehari
makan (siang dan malam) dikali 3 hari <i>budget</i>-nya SGD 40, tergantung
menunya kan. Tapi saya biasanya anggarkan Rp. 424,000,- untuk makan berat
selama 3 hari (tanpa sarapan karena sudah dapat dari penginapan).<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfWTpNTiqbX4sIb4SWXKMHDVkBg8ugfqrXw6X1lm_RPYhA0NZc2e00kT3tqUOtURUi1IIlSoYUhqjRbjRHgORfVc3HvFF7mq0DPGQUBpfj0_xxFVZ_NG4OX-dm5Vi4QAE-Alop9UFlTw/s596/Best-Hawker-Centre.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="447" data-original-width="596" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfWTpNTiqbX4sIb4SWXKMHDVkBg8ugfqrXw6X1lm_RPYhA0NZc2e00kT3tqUOtURUi1IIlSoYUhqjRbjRHgORfVc3HvFF7mq0DPGQUBpfj0_xxFVZ_NG4OX-dm5Vi4QAE-Alop9UFlTw/w400-h300/Best-Hawker-Centre.jpg" title="Pic by thebestsingapore.com" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: #c45911; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 191;">Jajan dan Cinderamata<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Saya
itu hobinya makan dan nyobain minuman yang gak ada di Jakarta. Bahkan ketika di
Singapore saya sudah pasti harus wajib minum Teh C dan Teh kemasan <i>Heaven
and Earth</i>. Tentunya minum air mineral yaa. Oya membahas soal air mineral di
Singapore terkenal mahal, sebenarnya kalau belinya di toko kelontong atau Hawker
Centre tadi itu lebih murah ada yang 50 cent atau SGD 1 tapi sudah dapat yang
1,5 liter. Nah saya biasanya beli itu. Di samping saya biasanya bekal dari fasilitas
penginapan yang selalu menyediakan air minum gratis sepuasnya. Jadi biaya jajan
dan kadang-kadang beli cinderamata itu saya anggarkan SGD 35 setara Rp. 371,000,-.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Jadi
totalnya :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Tiket
pesawat Rp. 1,200,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Penginapan
Rp. 500,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Ez
Link Rp. 212,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">SIM Card
Rp. 127,200,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Makan
Rp. 424,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Jajan
dan Cinderamata Rp. 371,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Total
Rp. 2,834,200,- <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Atau
biasanya saya bulatkan Rp. 3,000,000,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">*kurs
1 SGD Rp. 10,600,-<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Budget</span></i><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> tersebut di atas
merupakan <i>budget</i> yang pernah saya lakukan ketika <i>traveling</i> ke
Singapore. Tentunya itu diluar dari persiapan dari Jakarta misalkan obat-obatan,
peralatan mandi dan kebutuhan pribadi lainnya ya. Dan juga saya bukan yang suka
belanja barang-barang selama di sana jadi ya bisa dikatakan <i>budget</i>-nya
lebih hemat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Bagaimana
teman #mainjalan, jadi rindu ke Singapore gak? Saya rindu banget, dan Singapore
akan menjadi Negara tujuan pertama saya setelah pandemi ini dinyatakan aman.
Bismillah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Sehat-sehat ya teman #mainjalan. Tetap semangat
dan jangan lupa tersenyum bahagia hari ini, besok, lusa dan seterusnya </span><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-language: EN-US;">:)</span><div><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCSRjAliV_Dr-1ShOyTpzFQhakGn1mqsPjq7AM1vQjFY2MY1Wtkrtbz5V5XwrT9ip3pW8_HfyxBxmG4mAC-aeysmxsCBcGj91GgsLwUm25uuVt_gfFgevyhHaB5akRRAi2kx9juixiATo/s1152/IMG-20201031-WA0029.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="546" data-original-width="1152" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCSRjAliV_Dr-1ShOyTpzFQhakGn1mqsPjq7AM1vQjFY2MY1Wtkrtbz5V5XwrT9ip3pW8_HfyxBxmG4mAC-aeysmxsCBcGj91GgsLwUm25uuVt_gfFgevyhHaB5akRRAi2kx9juixiATo/w640-h304/IMG-20201031-WA0029.jpg" title="Pic by Vitrani Rizal" width="640" /></a></div><br /><span face=""Segoe UI Emoji",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Segoe UI Emoji"; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-65591394098401298792020-08-08T03:48:00.001-07:002022-06-09T03:40:26.413-07:00Brunch di Kota Saigon<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZMT9dPmE1m6vO-MBYmUwPufdxaeGEDVanFZEvFv40yruzOp4INU1h0KxJu6X9yUAx3iWt3V_tIHVotS63jAH0OcWFzBrjwjyv9MMSLiKVDNEDps-zudHZb_NZvpGWXGEVnWyVsUCOkNU/s2048/20200808_174140_0000.png" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZMT9dPmE1m6vO-MBYmUwPufdxaeGEDVanFZEvFv40yruzOp4INU1h0KxJu6X9yUAx3iWt3V_tIHVotS63jAH0OcWFzBrjwjyv9MMSLiKVDNEDps-zudHZb_NZvpGWXGEVnWyVsUCOkNU/s640/20200808_174140_0000.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Brunch di Kota Saigon<br />Design by Canva</td></tr></tbody></table><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setiap
kita traveling, kita harus menikmatinya, tanpa diburu waktu, tanpa ada beban
yang lainnya, harus menikmati.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ujar beberapa orang
terdekat yang selalu memotivasi saya untuk terus MainJalan sepanjang saya
mampu. Dari <i>traveling</i> itu kita akan
mendapatkan macam-macam pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran dan bekal
untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Tsaaah dalam banget kayaknya ya hehe..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ho Chi Minh City
merupakan kota kedua di Asia Tenggara yang saya kunjungi pada tahun 2017 dimana
pertama kali saya melakukan perjalanan ke luar negeri. Waktu itu saya pergi
bersama 3 teman baik saya dari Jogja. Entah kenapa kalau ke kota ini tidak
pernah lama, hanya 3 hari saja, bahkan yang tahun 2017 itu, hanya seharian saja
di kota ini karena akan lanjut ke Siem Reap, Cambodia melalui jalur darat.
Namun, kesan dan kenangan terhadap Saigon selalu lekat di ingatan dan membuat
saya ingin datang lagi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di postingan
sebelumnya, One Day Trip – Ho Chi Minh, saya sudah cerita kalau tahun ini saya
harus rela sobek tiket ke Hanoi, salah satu kota impian tujuan perjalanan saya
berikutnya. Tapi tidak apa-apa, semoga akan ada waktu yang tepat setelah
pandemi ini berlalu untuk bisa benar-benar ke Hanoi dan <i>traveling</i> lagi, aamiin… Kalau cerita soal Vietnam, entah kenapa
saya selalu mengatakan Negara ini tuh enak banget untuk <i>release</i> penat alias istirahat. Selain sejarah, Negara ini
menyuguhkan panorama alam sebagai potensi pariwisatanya. Hamparan sawah yang
luas, lautan yang membentang, sungai yang menyimpan cerita sejarah, dilengkapi
dengan masyarakatnya yang unik menjadi alasan banyak <i>traveler </i>datang ke sana, termasuk saya. Maka, keinginan untuk bisa
ke Hanoi, Sa Pa dan Fansipan akan tetap saya simpan dalam hati dan langitkan
bersama doa-doa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Suatu hari di bulan
Oktober tahun 2018, saya berkesempatan melakukan perjalanan ke kota Saigon.
Iya, lagi-lagi hanya Ho Chi Minh City saja, belum bisa sampai ke Hoi An, Da
Nang apalagi Hanoi. Tapi apapun itu, kota ini memberikan saya kenangan
tersendiri. Hal yang sebenarnya bisa terjadi dimana saja bahkan di Jakarta,
tapi ketika hal ini terjadi di kota Saigon dengan <i>landscape</i> kota yang penuh sejarah akan jadi beda. Saya bisa <i>brunch</i> di kota Saigon tepatnya di toko
roti <b>Tous les Jours, Hai Ba Trung</b>
sekitar 500 meter dari Gereja Pink (Tanh Dinh).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4SKqekXSskHFqr0nryhrc1bREylsi6RpPM3Eoqe9BuNWYEGb4i-WT9LIpadQ8h2ZZTn1W3S9GqI2cOnO8QKYyw5tJ1IXFiI9fF4Hty_Mug0zdvI6bu-GMm0bcejcpd-59VTLd3Zn4RlQ/s1068/TLJ+HCMC+1.jpg" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="1068" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4SKqekXSskHFqr0nryhrc1bREylsi6RpPM3Eoqe9BuNWYEGb4i-WT9LIpadQ8h2ZZTn1W3S9GqI2cOnO8QKYyw5tJ1IXFiI9fF4Hty_Mug0zdvI6bu-GMm0bcejcpd-59VTLd3Zn4RlQ/s640/TLJ+HCMC+1.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana di Tous Les Jours <br />Doc : Greg Sharpe via Google Maps</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Toko rotinya besar dan
nyaman untuk duduk-duduk, ngobrol sambil menikmati aneka roti dan minuman
produk Tous les Jours yang endolita :D. Saking banyaknya pilihan saya sempat
galau, rasanya mau dicoba semua. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Pizza
Baguette. Taburan keju, daging, tomat, dan bahan-bahan ala pizza pada umumnya
sungguh memanjakan lidah. Pizza Baguette ditemani dengan Hot Green Tea yang
menambah <i>mood</i> jadi lebih <i>relax.</i> Ukuran rotinya yang panjang
sungguh mengenyangkan. Lumayan bisa untuk bekal <i>energy</i> untuk blusukan selanjutnya hehe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq7A29rBW4BMgonVgH0d-pmQWVG5nUX6w-75unTESC4ELa2CzzxpISqQrs7RBadE_n6t81LHCz0cZUTuUG_xs5QH2UNenN73Lvsf16-BqfZY9_6NVL7VGBz0TOBX85hNGdjHQOVRp6Res/s512/Pizza+Baguette+TLJ.jpg" imageanchor="1" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq7A29rBW4BMgonVgH0d-pmQWVG5nUX6w-75unTESC4ELa2CzzxpISqQrs7RBadE_n6t81LHCz0cZUTuUG_xs5QH2UNenN73Lvsf16-BqfZY9_6NVL7VGBz0TOBX85hNGdjHQOVRp6Res/s0/Pizza+Baguette+TLJ.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pizza Baguette Tous Les Jours<br />Doc : Tous Les Jours Cambodia</td></tr></tbody></table></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seperti biasa, kami
memesan menu di kasir dan akan diberikan sebuah alat yang akan berdering ketika
pesanannya siap. Semua pengunjung yang makan di tempat diharuskan melayani
dirinya sendiri bahkan untuk mengembalikan peralatan makan setelah dipakai juga
harus dilakukan secara mandiri. Keren yaa. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada waktu menikmati <i>brunch</i> tersebut saya merasakan
benar-benar kembali “hidup”. Mungkin sama saja <i>brunch</i>-nya tapi momennya pada saat saya berada di luar negeri di
kota Saigon yang menjadikannya beda. Selain rasa bersyukur atas apa saja yang
sudah saya terima dalam hidup ini, saya juga menjadi lebih semangat untuk
menjalani hidup saya selanjutnya setelah kembali ke tanah air. Ditambah teman
MainJalan yang menemani saat itu orang yang sangat positif jadi auranya positif
juga sampai ke saya. Sungguh menyenangkan. Kami saling ngobrol dan bertukar
cerita tentang apapun. MainJalan yang santai dan bermakna rasanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Traveling</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
bukan hanya soal perjalanan tapi bagaimana kita menciptakan sebuah momen ketika
perjalanan tersebut. Kita bisa mengulangi perjalanan ke kota atau tempat yang
sama tapi kita tidak bisa mengulangi momen yang terjadi pada saat perjalanan
tersebut, <i>so enjoyed it</i> :)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p>
<p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Kapan lagi kan bisa
berkesempatan </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">brunch</i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"> di kota Saigon?
Maka momen ini tidak akan saya lupakan sampai kapan pun.</span> </p>Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-50201277274888609672020-08-04T04:06:00.006-07:002021-12-01T21:07:48.697-08:0010 Kuliner Wajib Coba Ketika Di Malaysia<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf-21FOs2LHb9mCq4lPTjvtLYP3XFLYKxObNl8JCt1v-S7zaeP_IHxxvehEkApLtq0rbIf7RFseFRfvjOkk-4uoJwe0Ub3nMMxtteqk3UCOln7Y-R6C0OpWoebaFKSc4dwoAPthKZn02A/s1120/20200804_180437_0000.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="10 Kuliner Wajib Coba di Malaysia - Design Canva" border="0" data-original-height="630" data-original-width="1120" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf-21FOs2LHb9mCq4lPTjvtLYP3XFLYKxObNl8JCt1v-S7zaeP_IHxxvehEkApLtq0rbIf7RFseFRfvjOkk-4uoJwe0Ub3nMMxtteqk3UCOln7Y-R6C0OpWoebaFKSc4dwoAPthKZn02A/w640-h360/20200804_180437_0000.png" title="10 Kuliner Wajib Coba di Malaysia - Design Canva" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption10 Kuliner Wajib Coba di Malaysia - Design Canva</td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Ketika
MainJalan yang paling seru adalah waktu berburu kuliner khas suatu daerah atau
Negara yang sedang dikunjungi. Malaysia salah satunya. Masakan Melayu yang pas
dilidah siap memanjakan perut teman MainJalan kalau sedang piknik ke sana.
Berikut ini 7 kuliner Melayu yang patut dicoba ketika MainJalan ke Malaysia.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi Lemak</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi
Lemak disajikan dalam bungkusan daun dengan lauk teri goreng, kacang goreng,
telur rebus, timun, dan sambal. Rasa nasinya mirip-mirip Nasi Uduk, gurih. Nasi
Lemak juga bisa ditambahkan lauk selain lauk wajibnya, biasanya ada ayam goreng
atau ikan goreng. Nasi Lemak disantap di pagi hari sebagai menu sarapan dan
biasa ditemui di kedai-kedai makanan Melayu atau Mamak-mamak yang jualan di
pinggir jalan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh51S7JWj2Cr4DtNDpj-RQOABGKc6xUk0OMzbDNFsG84CkrSdwAsq5LWM-pVNiayPXrkk8XzrZ1QQcw7u_ipnsrY9pfuMrP8HlUfdTfSOihY2W76C0erSHVrooUU3cU7RhvL20S1DlDQtk/s275/nasi+lemak.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Nasi Lemak - Doc. IDN Times" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh51S7JWj2Cr4DtNDpj-RQOABGKc6xUk0OMzbDNFsG84CkrSdwAsq5LWM-pVNiayPXrkk8XzrZ1QQcw7u_ipnsrY9pfuMrP8HlUfdTfSOihY2W76C0erSHVrooUU3cU7RhvL20S1DlDQtk/w400-h266/nasi+lemak.jpg" title="Nasi Lemak - Doc. IDN Times" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi Lemak - Doc. IDN Times</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Kalau
teman MainJalan sedang berada di Kuala Lumpur, Anda bisa menemukan Nasi Lemak
dengan lauk beraneka ragam di samping Central Market tepatnya di depan Restoran
Yusoof dan Zakhir. Jika Anda sedang menginap di sekitar KL Sentral maka Nasi
Lemak bisa ditemui di Kedai Mamak depan Hotel My Hotel @Brickfields. Atau jika
Anda ingin sekalian jalan-jalan di Kampung Melayu maka Anda bisa berkunjung ke
Kampung Bahru, di sana terdapat deretan Kedai yang menjual Nasi Lemak. Eits
tapi jangan kesiangan ya. Biasanya kedai buka hingga pukul 10.00 saja.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi Kandar</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi
Kandar bisa menjadi menu makan tengah hari (siang). Nasi Kandar lebih mudah
ditemui karena sebagian besar restoran di Malaysia menyediakan menu ini.
Contohnya Restoran Yusoof dan Zakhir. Nasi Kandar Kari Ayam-nya juara. Kalau
beruntung, Anda juga bisa mencicipi Ayam Masak Merah sebagai lauk dari Nasi
Kandar ini. Selain itu, ada telur asin, okra, sotong, udang, dan ikan goreng
bisa melengkapi kelezatan makan Nasi Kandar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9VH5hwMPWgGEw01Y_MrA6tPhKsN_8W_qJQGSbHfjta-qklR03j5tSHATfwBceeRmyToRAXlBeOSFT0EDuzt7BvrxcLXznJ15GhXqNaUUCmhaxWijqfp15X7eWYrFhyphenhyphenQvJofdzy_Mfyc/s911/nasi+kandar+pokok+ketapang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Nasi Kandar Pokok Ketapang Ayam Merah - Doc. Hungry Onion" border="0" data-original-height="701" data-original-width="911" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9VH5hwMPWgGEw01Y_MrA6tPhKsN_8W_qJQGSbHfjta-qklR03j5tSHATfwBceeRmyToRAXlBeOSFT0EDuzt7BvrxcLXznJ15GhXqNaUUCmhaxWijqfp15X7eWYrFhyphenhyphenQvJofdzy_Mfyc/w400-h308/nasi+kandar+pokok+ketapang.jpg" title="Nasi Kandar Pokok Ketapang Ayam Merah - Doc. Hungry Onion" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi Kandar Pokok Ketapang Ayam Merah - Doc. Hungry Onion</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br />Nasi
Kandar menjadi nikmat karena kuahnya yang banjir serta makan pakai tangan
(tidak menggunakan sendok). Bumbu rempahnya membuat hangat badan. Porsi Nasi
Kandar cukup banyak, jadi pastikan Anda benar-benar sedang lapar ya.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi Kerabu<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi
yang berwarna kebiruan ini selalu diburu para wisatawan ketika berkunjung ke
Malaysia. Nasi Kerabu biasa disajikan dengan lauk pauk seperti ikan kering,
ayam goreng, telor asin, ayam bakar, kerubuk dan berbagai sayuran. Saat ini
Nasi Kerabu cukup sulit ditemukan karena bahan pewarna yang alami untuk nasinya
sudah cukup sulit ditemukan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7aOYrnnKUi1DSXSpEibg9Un1MCa3ZpUzdfbHHz4ZIiol1HtmhrQ6kp1DIBeOhPeUyXnoC0pE2UR9bBHzXpR7oNzv1YS6-6YD_JPUqEnkjxs0XKa51d_fMM0IwyXFTmQvUnAswzlpVt0/s600/nasi+kerabu.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Nasi Kerabu - Doc. Tasteatlas.com" border="0" data-original-height="450" data-original-width="600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7aOYrnnKUi1DSXSpEibg9Un1MCa3ZpUzdfbHHz4ZIiol1HtmhrQ6kp1DIBeOhPeUyXnoC0pE2UR9bBHzXpR7oNzv1YS6-6YD_JPUqEnkjxs0XKa51d_fMM0IwyXFTmQvUnAswzlpVt0/w400-h300/nasi+kerabu.jpg" title="Nasi Kerabu - Doc. Tasteatlas.com" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi Kerabu - Doc. Tasteatlas.com</td></tr></tbody></table>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br />Jadi
jika Anda sedang berada di Malaysia, coba ditanya ke sekitar barangkali ada
yang masih menjual Nasi Kerabu hehe.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Nasi Ayam<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Menu
nasi favorit wajib coba lainnya adalah Nasi Ayam. Nasi gurih dengan lauk ayam
rebus dilengkapi sambal, kecap asin dan kuah kaldu ayam membuat teman MainJalan
happy dan kenyang hehe. Selain ayam rebus, Nasi Ayam biasa disajikan dengan
lauk ayam panggang. Jika sedang berada di Penang, jangan sampai terlewatkan makan
Nasi Ayam yang bisa didapatkan dengan mudah sepanjang kedai makan di sana.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmnSb9C5kB6ZmJVzzcgfFmioeFzldgtIMa28eBM2EkHNhbn0r5dR1YatL_eSRan3mlERofaoRBRRPUh1jwhEr4dfNIqGBh0YcrvA5YU_2-FQ-OS9jz15VQe5rTfbIXiyebvoT-J4SeAk/s700/nsi+ayam.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Nasi Ayam - Doc. DetikFood.com" border="0" data-original-height="467" data-original-width="700" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmnSb9C5kB6ZmJVzzcgfFmioeFzldgtIMa28eBM2EkHNhbn0r5dR1YatL_eSRan3mlERofaoRBRRPUh1jwhEr4dfNIqGBh0YcrvA5YU_2-FQ-OS9jz15VQe5rTfbIXiyebvoT-J4SeAk/w400-h267/nsi+ayam.jpeg" title="Nasi Ayam - Doc. DetikFood.com" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi Ayam - Doc. DetikFood.com</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Laksa</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Ada
jenis Laksa di Malaysia berdasarkan tempatnya. Mungkin seperti Soto ya kalau di
Indonesia, ada Soto Betawi (dari Jakarta), Soto Kudus (dari Kudus), Soto Madura
(dari Madura) dan sebagainya. Laksa juga sama, Laksa Penang (dari Penang),
Laksa Johor (dari Johor), Laksa Serawak (dari Serawak) dan sebagainya. Menurut
MainJalan, sulit membedakan antara Laksa Penang dan Laksa Johor, mungkin karena
belum familiar saja karena makan Laksa hanya ketika di sana. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvCX9C8fWhKZXraiQx5vZilzdvybTM4uPfDPqfBm7KqVd6kBO3czp56lwiO7-rbYgBEPfEW02x1Cc2-sR9I_gx2JQ48sk360M5vTdyIArihLA4J9Wsg3SSnGc7ayKLRlTmKxj2YVZ5xog/s900/laksa+penang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Laksa - Doc. idpinterest" border="0" data-original-height="900" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvCX9C8fWhKZXraiQx5vZilzdvybTM4uPfDPqfBm7KqVd6kBO3czp56lwiO7-rbYgBEPfEW02x1Cc2-sR9I_gx2JQ48sk360M5vTdyIArihLA4J9Wsg3SSnGc7ayKLRlTmKxj2YVZ5xog/w267-h400/laksa+penang.jpg" title="Laksa - Doc. idpinterest" width="267" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Laksa - Doc. idpinterest</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Jika
Anda sedang berada di Penang, jangan sampai tidak mencicipi Laksa yaa. Rasa
kuahnya yang hmmm asem, gurih, manis membuat ketagihan dan bisa jadi rindu
ingin makan lagi hehe. Laksa berisi mie, telur rebus, irisan bawang merah
besar, irisan timun dan irisan cabai.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Mee Goreng Mamak</span></b><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Mee
Goreng Mamak bisa menjadi pilihan menu makan malam teman MainJalan ketika
berada di Malaysia. Makanan ini juga mudah ditemukan di berbagai restoran atau
kedai makan. Mee goreng yang digoreng tidak terlalu kering serta terdapat
banyak kecap menjadikan khas dari makanan ini. Sebenarnya isinya sama saja
dengan mie goreng yang biasa seperti sayuran, telur, bakso dan ayam. Mee Goreng
Mamak memiliki ciri khas sayurannya ditambah tauge dan tomat. Rasanya? Jangan
ditanya yaa. Kalau yang suka pedas, Anda bisa request ditambahkan cabai potong,
karena Mee Goreng Mamak lebih manis dari mie goreng biasa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmy2h1tTE9m7TkCPmGiel08Zsa3iZdxsWILMvGXhSpoyIHkFCKz0vJRlw1weAwelXn4P-gCm3mKpjdd-z9iXiODcVEQRsayVGClcMrDE_DlY9hCFDbtkzATdGUM2vQIDB5xuNC0ihUz1g/s1100/meegoreng.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mee Goreng Mamak - Doc. travel2penang.com" border="0" data-original-height="825" data-original-width="1100" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmy2h1tTE9m7TkCPmGiel08Zsa3iZdxsWILMvGXhSpoyIHkFCKz0vJRlw1weAwelXn4P-gCm3mKpjdd-z9iXiODcVEQRsayVGClcMrDE_DlY9hCFDbtkzATdGUM2vQIDB5xuNC0ihUz1g/w400-h300/meegoreng.jpg" title="Mee Goreng Mamak - Doc. travel2penang.com" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mee Goreng Mamak - Doc. travel2penang.com</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Pasembur</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Penang
merupakan pusat kuliner Melayu yang seru. Pasembur salah satu kuliner yang
wajib dicoba. Pasembur mirip Gado-gado kalau di Indonesia. Pasembur berisi
tahu, telur, bakwan udang, tauge dan ketupat yang disiram kuah kacang. Ada
beberapa kedai legend yang khas menjual pasembur di Penang salah satunya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kareem Pasembur Rojak di Union Street, 10200
Penang (belakang Standard Chartered Bank)</i>.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4UbNgdZUesim_mZtNnH1mAXCPpjRzHCkPJHCj9nwW_mDFW2uufGJpb9bnTZs0U-tZOjAJNSDtFjsDxDTwJNeIisFt90lu0z2wcV_2K7iATGFr_NJatS9l7XTHqTB6z-TFdXCMF8mPFU/s596/kareem-pasembur-rojak.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pasembur - Doc. https://penangfoodie.com/top-5-best-pasembur-to-eat-in-penang/" border="0" data-original-height="585" data-original-width="596" height="393" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4UbNgdZUesim_mZtNnH1mAXCPpjRzHCkPJHCj9nwW_mDFW2uufGJpb9bnTZs0U-tZOjAJNSDtFjsDxDTwJNeIisFt90lu0z2wcV_2K7iATGFr_NJatS9l7XTHqTB6z-TFdXCMF8mPFU/w400-h393/kareem-pasembur-rojak.jpg" title="Pasembur - Doc. https://penangfoodie.com/top-5-best-pasembur-to-eat-in-penang/" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasembur - Doc. https://penangfoodie.com/top-5-best-pasembur-to-eat-in-penang/</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Rojak Buah</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Sama
seperti rujak di Indonesia, Rojak Buah berisi buah-buahan potong yang disiram
bumbu kacang dan gula merah. Rojak biasanya langsung dicampur dengan bumbunya
dan dengan rasa yang cukup pedas. Rojak mudah ditemukan di kedai-kedai makan
bersamaan dengan Pasembur dan Laksa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6dXSUTvoEufM9CTTw-ami9B78_NXmnk5LksskBMJAUa9cRxbdqt2ewYpgzow_UxeU1jVuSXTo_snSZsaiDanhnVnnaZp6yvrnAharb6afkzyGe7BbySv_6-hNpCwUhUSMInWvkknxk9U/s800/rojak+penang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rojak Penang - Doc. Food Advisor https://www.foodadvisor.my/best-rojak-penang" border="0" data-original-height="500" data-original-width="800" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6dXSUTvoEufM9CTTw-ami9B78_NXmnk5LksskBMJAUa9cRxbdqt2ewYpgzow_UxeU1jVuSXTo_snSZsaiDanhnVnnaZp6yvrnAharb6afkzyGe7BbySv_6-hNpCwUhUSMInWvkknxk9U/w400-h250/rojak+penang.jpg" title="Rojak Penang - Doc. Food Advisor https://www.foodadvisor.my/best-rojak-penang" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rojak Penang - Doc. Food Advisor https://www.foodadvisor.my/best-rojak-penang</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Karipap</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Karipap
merupakan pastel berisi kentang dengan bumbu kari. Makanan yang biasa disajikan
sebagai teman minum teh atau kopi ini sangat menggugah selera. Di Jakarta
sendiri sulit menemukan Karipap. Tapi jika Anda merindukan makan Karipap, Anda
bisa membelinya di Old Chung Kee hehe.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBkoggyvyYfzFN6Vhvo-GGML8UC_InPQ5lhyphenhyphenTQwu2Zj4443w7JrCgdXu2vFCsqbsTTLkzz2JCJfWpuXzjzIwjqsgvb6XRZh_GJCA_jaeIb2msai3mRJuLJGZmVWLAaS_u63XF7A1wVp4Q/s751/karipap.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Karipap - Doc. cookpad.com" border="0" data-original-height="532" data-original-width="751" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBkoggyvyYfzFN6Vhvo-GGML8UC_InPQ5lhyphenhyphenTQwu2Zj4443w7JrCgdXu2vFCsqbsTTLkzz2JCJfWpuXzjzIwjqsgvb6XRZh_GJCA_jaeIb2msai3mRJuLJGZmVWLAaS_u63XF7A1wVp4Q/w400-h283/karipap.jpg" title="Karipap - Doc. cookpad.com" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karipap - Doc. cookpad.com</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Cekodok</span></b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Cekodok
merupakan gorengan yang biasa disajikan untuk teman minum petang. Cekodok
Pisang sangat mudah membuatnya. Gorengan berbentuk kecil dan bulat ini membuat
gemas ketika makan. Rasanya tidak cukup satu ya hehe. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxPcNgcTPDrFtF4Pm4nZmRyIri7HytInSm5Rhq69eaj3lniPC0EgQ_ypRaNoMRbyAiEa1bpMJKti3qglkzFxr1uIqrsE9W58GlcAffIShVdKO0H3qTVEgR7D5OsLeilG2ceiSzQ4QvX0/s560/cekodok+pisang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cekodok Pisang - Doc. Pinterest.com" border="0" data-original-height="420" data-original-width="560" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxPcNgcTPDrFtF4Pm4nZmRyIri7HytInSm5Rhq69eaj3lniPC0EgQ_ypRaNoMRbyAiEa1bpMJKti3qglkzFxr1uIqrsE9W58GlcAffIShVdKO0H3qTVEgR7D5OsLeilG2ceiSzQ4QvX0/w400-h300/cekodok+pisang.jpg" title="Cekodok Pisang - Doc. Pinterest.com" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cekodok Pisang - Doc. Pinterest.com</td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman", serif; font-size: 12pt;">Itulah
10 kuliner wajib coba ketika MainJalan di Malaysia. Mungkin kalau di Kuala
Lumpur agak susah mencari makanan khas Melayu, tapi kalau di Penang, jangan
sampai lolos kulineran yaaaa…<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">Selamat mencoba :)</p><br />Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7927421648325808373.post-41918124943224488022020-06-23T07:03:00.002-07:002021-02-01T01:31:31.561-08:00One Day Trip - Ho Chi Minh City<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNgtqJsvQlA9AKl4NqRJgyEmTnKuwNz9jM4EDuqcP0TaOXdlfo-YuKqek0mwm1wfmitrQ9BSGem3kQWUtflxnY9TFHDuDVQAbN941TJHGNpy_zmyzOdZ9fsjaCLEUT6-Rn-sj1stahgE/s1600/20200623_205032_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="608" data-original-width="1080" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNgtqJsvQlA9AKl4NqRJgyEmTnKuwNz9jM4EDuqcP0TaOXdlfo-YuKqek0mwm1wfmitrQ9BSGem3kQWUtflxnY9TFHDuDVQAbN941TJHGNpy_zmyzOdZ9fsjaCLEUT6-Rn-sj1stahgE/s640/20200623_205032_0000.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">One Day Trip To Ho Chi Minh City<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />Mengunjungi
kota Ho Chi Minh waktu itu merupakan kali kedua bagiku. Tapi lagi-lagi saya
tidak memiliki waktu lama berada di Ibukota Vietnam ini. Padahal pengen banget
bisa ke Hanoi dan rupanya gagal lagi karena adanya Covid-19. Saya harus rela
sobek tiket untuk jadwal keberangkatan ke Hanoi pada bulan Maret 2020 lalu
hiks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai
obatnya, saya kembali melihat foto-foto juga video yang tidak banyak terekam
saat berada di Saigon. Kali pertama berkunjung hanya untuk transit dan
melanjutkan perjalanan ke Cambodia, sedangkan kali kedua berkunjung, hanya 3
hari, itupun bisa dikatakan hanya 1 hari efektif untuk jalan-jalan keliling
kota. Saya ke HCMC bersama seorang Ibu pengusaha turban yang bareng dari Phnom
Penh untuk pameran. Lalu kami melipir ke HCMC untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">short trip</i>. Ibu Yayuk memang belum pernah ke Saigon dan beliau
hanya ingin melihat-lihat seperti apa sih Saigon itu? Icip-icip kulinernya dan
menikmati suasananya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami
sampai di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tan Son Nhat International
Airport</i> sore hari. Setelah selesaai urusan Imigrasi, bagasi dan membeli <i style="mso-bidi-font-style: normal;">SIM Card</i>, saya segera memesan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">grab car</i> menuju hotel yang terletak di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Binh Thanh district</i>. Kami menginap di
V&M Hotel yang berada di pinggir jalan raya dan sangat mudah untuk menemui
mini market atau warung-warung kecil di pinggir jalan. Di seberang hotel juga
terdapat toko-toko baju, asesoris dan lainnya. Sangat ramai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">check in</i>, kami beristirahat sebentar
dan setelah magrib kami berangkat menikmati malam menuju area <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pasar Ben Thanh Market</i>. Saya memesan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">grab</i> dan sang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">driver</i> mengirim pesan menggunakan bahasa Viet.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Karena masih berada di hotel, saya lantas
meminta bantuan resepsionis untuk membalas pesannya. Selama di perjalanan sang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">driver</i> diam seribu bahasa. Rupanya dia
tidak bisa bahasa Inggris. Kami berjalan berkeliling pasar dan makan Pho di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Osman Halal Food</i> yang terletak tidak
jauh dari pasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3k16h5K9WwVNuUEwWKZXUybitbvxkttnABxSeKan_64mxk9z2w39O9OwBHJGeY2g-CGF9I2H_wyuXqH1Zh_SMdbYCr5OqRIP_j7S_Vu2wKaHkvxaM3eonMo9Gy9HpjjoQ5ssKx627I30/s1600/IMG_20181001_183443.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3k16h5K9WwVNuUEwWKZXUybitbvxkttnABxSeKan_64mxk9z2w39O9OwBHJGeY2g-CGF9I2H_wyuXqH1Zh_SMdbYCr5OqRIP_j7S_Vu2wKaHkvxaM3eonMo9Gy9HpjjoQ5ssKx627I30/s400/IMG_20181001_183443.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pho di Osman Muslim Food<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb2NFQkasyb-He1tQmkSB6U55pe8CbSYU4DFUUMEj8WZJrVfuYSAf2vXClxIK5cuVTG8HcMkF6mJ0sPjtnONEhGQsSViNepEqWUmtVMb3_PDujjkL-niDuoFMahAScFvNNzuyNV8VgPGQ/s1600/IMG_20181002_150643.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb2NFQkasyb-He1tQmkSB6U55pe8CbSYU4DFUUMEj8WZJrVfuYSAf2vXClxIK5cuVTG8HcMkF6mJ0sPjtnONEhGQsSViNepEqWUmtVMb3_PDujjkL-niDuoFMahAScFvNNzuyNV8VgPGQ/s400/IMG_20181002_150643.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Shrimp Roll di Osman Muslim Food<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sesuai
permintaan Bu Yayuk yang tidak mau dipusingkan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">itinerary</i> yang padat, maka saya tidak membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">itinerary</i>. Saya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">browsing</i>
saat itu juga. Kami lebih banyak jalan kaki menikmati indahnya malam di kota
yang menyimpan sejuta sejarah ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memang
bila kita ke Vietnam cuma ke Ho Chi Minh City tidak banyak destinasi yang bisa
dikunjungi. Destinasi di HCMC seperti ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Independence
Palace</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Notre Deme Cathedral</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saigon Post Office</i> hingga ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Opera House</i> menjadi tujuan utama kami
saat itu. Lalu sisanya ya spontan saja sesuai kaki melangkah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">---<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tan Dinh Church (Gereja Berwarna
Pink)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gereja
berwarna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pink</i> yang sangat viral di
dunia Instagram itu sangat ramai dikunjungi turis seperti serombongan turis
dari Korea yang sudah hits mau OOTD di gereja itu. Kami kalah saing deh
pokoknya. Kami hanya berfoto sekedarnya saja dan kemudian Ibu Yayuk mengajak
kembali berjalan kaki. Katanya, “Mending jalan-jalan yuk liat pasar, liat
gang-gang rumah kek, liat orang lalu lalang.”. Kami meninggalkan gereja dan
menuju ke sebuah taman bernama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cong Vien
Le Van Tam</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFKL7zS3syyEY2dor9opTblsguRUNAan_ciWiNc7dHJNaDTVAW2ypjRY87qjlICglcRZYzb7ACZz9zWQvaQeZ5O4PdyXsGFyRBw_8YNJsweeN79_cKK8qHDGMHypNnpdrKV8vTzI-9RIM/s1600/IMG_20181002_111939.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1198" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFKL7zS3syyEY2dor9opTblsguRUNAan_ciWiNc7dHJNaDTVAW2ypjRY87qjlICglcRZYzb7ACZz9zWQvaQeZ5O4PdyXsGFyRBw_8YNJsweeN79_cKK8qHDGMHypNnpdrKV8vTzI-9RIM/s400/IMG_20181002_111939.jpg" width="298" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya dan Ibu Yayuk di Gereja Pink<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />“Namanya
jalan-jalan itu harus santai Din. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Enjoy</i>.
Gue kerja keras ya buat menikmati seperti ini. Kapan lagi coba kita bisa santai
sambil bergaya Eropa kayak gini hahaha. Sebelum beneran bisa ke Eropa, kita
latihan dulu hahaha.” ucap Bu Yayuk dengan riang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91LtJELsey3nHWuuIBUwyDNs3BLdNAOPBWS-GdTeactVlhZtqEMBBJSMSpStoKBRrlPT1nK_rMAXqf15P3XdhVLO4gnywYed-0SmCXYfozu2aKa9BWB-Cku3cO7-AgyTSafKd2yqJomU/s1600/IMG_20181002_113339.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91LtJELsey3nHWuuIBUwyDNs3BLdNAOPBWS-GdTeactVlhZtqEMBBJSMSpStoKBRrlPT1nK_rMAXqf15P3XdhVLO4gnywYed-0SmCXYfozu2aKa9BWB-Cku3cO7-AgyTSafKd2yqJomU/s400/IMG_20181002_113339.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taman tempat kami bersantai<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Vinh Nghiem Pagoda<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu
menunjukkan pukul 12.30 dan saya mengajak Ibu Yayuk melanjutkan perjalanan ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vinh Nghiem Pagoda</i>. Pagoda yang cukup
luas ini membuat kami kepo dengan apa saja yang ada di dalamnya. Tanpa dipungut
biaya masuk, kami dipersilakan untuk berkeliling dan mengambil foto di sekitar
pagoda. Ada satu pagoda yang setiap saya ambil foto selalu miring Pagodanya. Entah
memang saya yang posisinya miring atau bagaimana hehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkf5gQ3sXJNc4swEAmHKuh0OQHAlUA2AczjpSMlSpnTzXbPDU_lbXfPn4PA9qR2vTl-3husYoI2LNQWrQaBGI22t_AfKNDg3liHWm2sAxaTQEUGXpSnauRvrHsCZLxhSVBYAgJePDndA/s1600/IMG_20181002_124948.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkf5gQ3sXJNc4swEAmHKuh0OQHAlUA2AczjpSMlSpnTzXbPDU_lbXfPn4PA9qR2vTl-3husYoI2LNQWrQaBGI22t_AfKNDg3liHWm2sAxaTQEUGXpSnauRvrHsCZLxhSVBYAgJePDndA/s400/IMG_20181002_124948.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Vinh Nghiem Pagoda<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />Di
depan pagoda ada yang jual seperti rujak. Saya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngiler</i> ngeliat sambal rujaknya dan akhirnya beli seporsi. Karena
kesulitan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">browsing</i> akhirnya saya
menggunakan bahasa tubuh untuk memesan rujak hingga ke pembayaran. Saya
keluarkan uang VND 50.000 dan Ibu itu mengembalikan VNC 30.000. Harga seporsi
rujak kurang lebih Rp. 13.000,-. Murah kan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Independence Palace, Notre Deme
Cathedral, Saigon Post Office<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selanjutnya
kami ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Independence Palace</i>. Museum
yang menjadi destinasi wajib kalau ke HCMC ini sangat ramai dikunjungi turis. Kami
pun puas mengelilingi semua bangunan hingga ke taman belakang. Menjelang sore,
Ibu Yayuk mengajak berjalan kaki lagi menuju <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Notre Deme Cathedral</i>. Sepanjang jalan kami menemukan bangunan unik
dan bisa dipastikan usianya ratusan tahun. Udara Ho Chi Minh yang sedang
bersahabat membuat nyaman perjalanan kami. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlnEmY36WCBcqAmL5DRSILfiyn4gSmTbnWJP9obCW4CRzvzRSvH4gI6PHGhxCQTrK_hyphenhyphent5MDn7D8PEEcOMtUCg-1YO3zASfjtTJyx73dSHk-AlEeGYpqWL9hWEk8QW9N0g1u0p4ccTE4/s1600/IMG_20181002_133744.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlnEmY36WCBcqAmL5DRSILfiyn4gSmTbnWJP9obCW4CRzvzRSvH4gI6PHGhxCQTrK_hyphenhyphent5MDn7D8PEEcOMtUCg-1YO3zASfjtTJyx73dSHk-AlEeGYpqWL9hWEk8QW9N0g1u0p4ccTE4/s400/IMG_20181002_133744.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di depan Independence Palace<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami
duduk-duduk santai di depan gereja dan beranjak ke Kantor Pos lalu menyusuri
taman buku lalu hujan pun datang. Spontan, kami menuju <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Coffee Shop</i> yang berada di area taman buku itu untuk berteduh. Kami
tidak menemukan satu buku pun yang bisa dibaca karena semua menggunakan bahasa
Viet. Hujan malam itu menjadikan suasana semakin romantis. Hihi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hujan
selesai, Ibu Yayuk memintaku untuk makan malam di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Osman Muslim Food</i> tempat semalam kami makan. Katanya Pho-nya enak.
Kapan lagi makan Pho enak di Negara asalnya plus murah lagi. Kami menghabiskan
malam sambil menikmati kuliner khas Vietnam itu. Kami berdua berharap semoga
suatu hari nanti, bisa kembali ke Saigon dan menjelajah kota-kota lainnya,
terutama Hanoi. Aamiin..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNAS3iJLX1jvsUtI-H2bwCyyAg0B6jJ_r3GF8zydKKnGcLS86v167E5MELgXxjci9ye0iJwrJeQx_SdWMPhNMufQojRcRR8mWbXfdRiuLD1DHuhP0izHSCpl-YmmacJ_yZiAv1pCWEWKI/s1600/IMG-20181002-WA0020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNAS3iJLX1jvsUtI-H2bwCyyAg0B6jJ_r3GF8zydKKnGcLS86v167E5MELgXxjci9ye0iJwrJeQx_SdWMPhNMufQojRcRR8mWbXfdRiuLD1DHuhP0izHSCpl-YmmacJ_yZiAv1pCWEWKI/s400/IMG-20181002-WA0020.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berfoto miring setelah sekian kali ambil foto hehe<br />Doc. Andini Harsono</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">---</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Catatan
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Tiket
masuk Independence Palace <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>VND 40,000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">SIM
Card VND 175,000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Beef
Pho VND 50,000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Minuman
VND 15,000 – 25,000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Grab
Car per destinasi antara 20,000 – 35,000 tergantung jarak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Grab
Car dari Bandara menuju hotel VND 125,000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Secangkir
kopi VND 55,000<o:p></o:p></span></div>
<br />Main Jalanhttp://www.blogger.com/profile/14599473169162051444noreply@blogger.com0