Melepas Rindu Kuala Lumpur


Tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 menjelang malam, saya bersama teman MainJalan kali ini Mba Rahma dan Mba Endah bergegas menuju KL Sentral menggunakan bus dengan tarif RM 15. Disambut dengan gerimis romantis, perjalanan menuju KL Sentral lancar jaya sehingga tepat 1 jam waktu perjalanan kami sampai tujuan. Kami menginap di Easy Hotel dekat sekali dengan stasiun KL Sentral dan yang paling menyenangkan adalah lokasinya strategis dekat tempat makan serta mini market.

 

Setelah check in dan menaruh tas di kamar, kami tancap gas ke kedai makan sebelah hotel persis, ABC Bistro. Saya memesan Roti Canai dan Teh Tarik Panas. MasyaAllah pasangan yang pas. Rindunya makan makanan seperti ini langsung di Kuala Lumpur. Setelah selesai makan Roti Canai dan menghabiskan Teh Tarik, saya dan Mba Endah tergoda dengan Ayam Goreng Rempah. Akhirnya kami membeli untuk dibungkus makan di kamar. Tak bisa berkata-kata, rasanya Ya Allah nikmat sekali. Setelah perjalanan panjang dari Da Nang, Vietnam lelah ini terobati dengan makanan sedap yang sudah lama dirindukan ini.


 

Kuliner Khas Melayu di Tengah Kota Kuala Lumpur

 

Keesokan harinya setelah mencuci di self-service laundry coin dekat hotel, kami dijemput oleh kawan Mba Rahma dan Mba Endah yaitu Kak Sam. Kami diajak makan pagi di Banglo 289 Jalan Raja Chulan. Berderet menu khas Melayu menggugah selera. Rasanya ingin dibeli semua heuheu. Saya memilih Nasi Kerabu Daging Kerbau dan mengambil beberapa jajanan pasar untuk dinikmati bersama. Sebetulnya untuk jajanan pasar hampir sama dengan Indonesia hanya namanya saja berbeda. Semua sedap bahagia betul makan pagi kali ini.







Berlokasi di tengah kota KL, tempat ini dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran, hotel dan apartemen. Hanya buka hingga setelah makan siang, tempat ini ramai sekali. Harus bersabar untuk mengantri tempat duduk. Bagaimana masalah harga? Jangan khawatir meskipun letaknya di tengah kota, harganya masih cukup ramah di kantong. Suatu hari nanti kalau kembali ke KL saya akan menyempatkan untuk makan pagi di Banglo 289 lagi heuheu.

 

Keliling Putrajaya Melihat Bangunan Unik

 

Setelah selesai makan pagi di Banglo 289, kami mengantarkan Mba Endah ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS) karena dia memisahkan diri untuk melanjutkan perjalanan ke Ipoh dan Penang, hiks. Saya dan Mba Rahma lanjut menikmati akhir pekan di Kuala Lumpur. Kami diajak Kak Sam berkeliling ke daerah Putrajaya. Pertama kali bagi saya “blusukan” ke Putrajaya. Di sana banyak gedung pemerintahan dan masjid dengan arsitektur unik yang menarik untuk dinikmati.




Kami berhenti di Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin. Megahnya MasyaAllah. Masjid ini berada di tepian Danau Putrajaya dan dijuluki Masjid Besi. Nama masjid merupakan nama Yang di-Pertuan Agong XIII, Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Mahmud Al-Muktafi Billah Shah. Masjid mulai dibangun pada 5 April 2004 dan selesai pada 19 Agustus 2009. Saya betah berlama-lama di masjid ini, adem.

 

Melepas Rindu di KLCC

 

Malamnya, saya dan Mba Rahma menikmati air mancur menari-nari di taman KLCC. Kalau MainJalan ke Kuala Lumpur belum afdol kalau belum ke KLCC kan hehe. Gemerlap lampu-lampu dan ramainya orang menikmati KLCC mengobati rindu bersantai di kota ini. Naik LRT sampai di KLCC, jalan-jalan keliling tamannya dan tentu saja berkeliling di mall Suria KLCC sudah membuat saya bahagia. Kegiatan sederhana seperti ini yang sering membuat saya rindu MainJalan ke Kuala Lumpur. Bersantai, kulineran, dan pastinya puas-puasin minum Teh Tarik heueheu.

 

Saya teringat waktu ke Kuala Lumpur beberapa tahun yang lalu. Kegiatan saya di taman KLCC adalah membaca buku sambil mendengarkan musik dengan bekal Es Teh Tarik beli di kedai mamak sungguhlah nikmat. Healing yang menyenangkan, bersama diri sendiri menikmati waktu. Nah, hal-hal seperti itu yang membuat saya rindu dengan Kuala Lumpur.

 

Jajan Cokelat dan Makan di Kedai Makan Favorit

 

Kalau sedang di KL maka saat yang tepat untuk berbelanja cokelat dan jajanan lain yang unik-unik. Kami menuju ke Hanifah lalu MyDin dan kedai-kedai lainnya untuk jajan hehe. Naik GoKL Bus dari depan hotel (oh iya kami pindah hotel ke daerah Bukit Bintang) kami menuju ke Hanifah. Saya paling suka “blusukan” ketika traveling. Melihat kehidupan masyarakat setempat sangat menyenangkan bagi saya.




Selesai jajan, kami melanjutkan perjalanan naik GoKL Bus lagi. Tapi kali ini agak salah jurusan jadilah turun di dekat Dataran Merdeka yang akhirnya “blusukan” lagi hingga sampai di samping Central Market. Karena sudah telat waktu makan siang, saya dan Mba Rahma memutuskan untuk segera ke Restoran Yusoof dan Zakhir. Bagi yang pernah ke Kuala Lumpur pasti tidak asing dengan restoran ini hehe. Porsinya masih banyak, rasa masih sama, harga juga sepertinya tidak berubah, kami bahagia bisa makan siang yang agak terlambat di sini.

 

Malamnya kami menikmati Jalan Alor dan “blusukan” lagi di jalan-jalan (gang-gang) sekitarnya. Saya memperhatikan tempat tinggal mereka, sepertinya rumah susun yang berderet rapi di sepanjang jalan itu. Terlihat juga banyak tempat massage dan juga kedai serba guna alias warung kelontong.





Selalu ada cerita setiap perjalanan. Meskipun bukan kali pertama mengunjungi daerah Bukit Bintang, tapi kali pertama bagi saya masuk-masuk gang di daerah ini. Tidak ada yang dituju, tidak ada yang dicari, hanya ingin tahu kehidupan lokal yang membuka pengalaman saya lebih luas lagi.


Perjalanan panjang dari Vietnam yang ditutup dengan bersantai akhir pekan di Kuala Lumpur pada bulan November 2022 kemarin memberi kesan tersendiri bagi saya. Setelah badai pandemi selama lebih dari 2 tahun saya tidak MainJalan jauh dengan waktu yang cukup lama, perjalanan kemarin menjadi pengobat rindu MainJalan. Semoga segera bisa melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat selanjutnya. Salam bahagia :)


1 komentar

  1. seru banget yang perjalanan sama mba endah ya, perjalanan keduaku ke vietnam juga batal karena awal pandemi mbak. Terpaksa reschedule sampe akhirnya kita hanguskan dengan sendirinya,ribet urusan administrasinya.
    semoga balik ke KL sama vietnam bisa segera terealisasi.
    Kangen menikmati teh tarik di malaysia nih

    BalasHapus