Keraton Kasepuhan Cirebon (fotografer Arisman Riyardi) |
Cirebon
merupakan salah satu kota yang ingin saya kunjungi (lagi) meskipun semasa saya
SMP saya sering bersilaturahmi ke rumah Paman di Cirebon, dan sempat beberapa
berkunjung ke Cirebon untuk urusan pekerjaan. Namun, seakan masih belum puas
untuk blusukan ke tempat-tempat wisata sejarah juga religi, saya ingin kembali
ke Cirebon. Beberapa kali direncanakan untuk trip ke Cirebon tapi belum terlaksana. Sabtu, 22 April 2017 lalu, Indonesia Lifestyle Digital Influencers
(ILDI) mengadakan #ILDIgath one day
trip ke Cirebon dan saya salah satu pesertanya. Waw dreams come true :)
Dengan
menggunakan bus Big Bird (Blue Bird Group) berkapasitas 30 seat, kami berangkat menuju Cirebon pukul 07.00 WIB. Pertama
mendengar bahwa kami akan ke Cirebon menggunakan Big Bird, saya langsung
bilang, “Wah asyik nih, meskipun perjalanan jauh tapi tetap terasa nyaman.”
Kami di dalam Big Bird menuju Cirebon (dok. Andini Harsono) |
Nasi
Jamblang Ibu Nur
Setelah
menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam, kami sampai di Cirebon dan langsung
makan siang. Pilihannya tentu makanan khas Cirebon yaitu Nasi Jamblang. Konon
rumah makan Nasi Jamblang Ibu Nur adalah yang paling tersohor di Cirebon. Banyaknya
pilihan menu membuat saya galau. Oya kalau mau berkunjung ke sini, jangan heran
ya kalau makannya harus cepat-cepat karena tempatnya tidak cukup menampung
ratusan pengunjung yang datang apalagi pada jam-jam makan.
Nasi Jamblang Ibu Nur (dok. Andini Harsono) |
Nasi
Jamblang membedakan dari nasi-nasi lainnya adalah penyajian Nasi Jamblang
menggunakan daun jati. Lauknya yang beraneka ragam mulai dari ayam, daging,
jeroan, seafood, tahu tempe dan
pepes-pesan, tak lupa sayuran. Harus sedikit sabar karena antrian panjang.
Tempat duduk pun bergantian. Jadi memang tidak bisa berlama-lama makan di sini.
Nasi Jamblang Ibu Nur telah menjadi partner
Big Bird pada program trip yang
diadakan oleh Big Bird.
Menu Nasi Jamblang pilihanku (doc. Andini Harsono) |
Saya
memilih makan menggunakan ayam goreng srundeng, daging sapi bumbu kecap, tempe
goreng dan pepes jamur. Rasanya mantap apalagi ditutup dengan es jeruk manis
sebagai pelepas dahaga cuaca panas Cirebon.
Masjid
Agung Sang Cipta Rasa dan Keraton Kasepuhan Cirebon
Cirebon
dikenal juga sebagai kota para wali. Salah satu peninggalan Sunan Gunung Jati
yang dibangun sekitar tahun 1480 adalah Masjid Agung Sang Cipta Rasa dengan
mendatangkan ratusan orang dari Majapahit, Demak, dan Cirebon itu sendiri untuk
membangun masjid tersebut. Nama lain dari masjid ini adalah dikenal dengan
Masjid Agung Cirebon atau Masjid Agung Kasepuhan. Nama masjid diambil dari kata
“sang” yaitu keagungan, “cipta” berarti dibangun dan “rasa” berarti digunakan.
Masjid ini menjadi masjid tertua di Cirebon dan terletak di dalam komplek
Keraton Kasepuhan Cirebon.
Beranda Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon (doc. Andini Harsono) |
Pintu masuk menuju ruang utama Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon (doc. Andini Harsono) |
Saya
baru pertama kali berkunjung ke Masjid Sang Cipta Rasa yang memiliki kekhasan
sendiri berbeda dari masjid-masjid lain yaitu terletak pada langit-langit yang
tidak memiliki kemuncak atap sebagaimana yang dimiliki oleh masjid lainnya.
Beribadah di sini membawa saya seakan beribadah pada abad-abad lalu. Desainnya
khas Jawa yang adem dan bersahaja membuat saya tidak lepas memandangi setiap
jengkal arsitekturnya. Ada pintu-pintu masuk ke ruang utama masjid yang membuat
saya takjub. Karena ukurannya kecil dan berjumlah sembilan. Konon ini
melambangkan Wali Songo. Lalu pada bagian mihrabnya ada ukiran berbentuk bunga
teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga. Terdapat 3 buah ubin yang menempel
pada mihrabnya yang melambangkan 3 ajaran pokok agama yaitu Iman, Islam dan
Ihsan yang dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Di bagian berandanya terdapat sumur zam-zam atau Banyu Cis Sang Cipta Rasa yang
ramai dikunjungi orang terutama pada saat bulan ramadhan.
Setelah
beribadah di Masjid Sang Cipta Rasa, kami berjalan menuju komplek Keraton
Kasepuhan Cirebon. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan Islam tempat para pendiri
Cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
Setiap sudut arsitekturnya memiliki makna. Keraton ini dikelilingi oleh tembok
bata merah dan terdapat pendopo-pendopo serta bangunan berwarna putih sebagai
bangunan utama dari keraton ini.
Bagian Pertama Keraton Kasepuhan Cirebon (dok, Andini Harsono) |
Mande Karesmen Keraton Kasepuhan Cirebon (doc. Andini Harsono) |
Keraton
Kasepuhan Cirebon memiliki Museum Benda Kuno yang menyimpan gamelan, senjata,
lukisan dan benda-benda keraton pada masanya. Lalu tersimpan pula Kereta
Kencana Sunan Gunung Jati yang dikeluarkan untuk dimandikan setiap 1 Syawal.
Pada gedung utama berwarna putih terdapat ruang tamu, ruang tidur dan
singgasana raja serta silsilah Kasultanan Cirebon. Terdapat pula ruang tunggu
para tamu Sultan, Patih atau Prajurit untuk menghadap Sultan bernama Sri Manganti
yang terletak di luar bangunan berwarna putih.
Bangunan Utama Keraton Kasepuhan Cirebon (doc. Andini Harsono) |
Salah satu sudut pada serambi bangunan utama (dok. Andini Harsono) |
dok. Andini Harsono |
dok. Andini Harsono |
Salah satu benda peninggalan yang disimpan di Museum (dok. Andini Harsono) |
Di
bagian belakang Keraton Kasepuhan terdapat sumur yang katanya tidak pernah
kering. Dahulu di sekitar sumur ini terdapat area pemandian dan batas air
pantai. Suasana rindang dan tenang pada area ini. Saya mencicipi air sumur ini
dan membasuh muka saya menggunakan air sumur ini. Rasanya hmm.. segaaarr
Berkunjung
ke Keraton Kasepuhan Cirebon memberikan pengalaman baru bagi saya. Menikmati
bangunan bersejarah adalah hobi saya. Percaya atau tidak setiap saya berkunjung
ke tempat-tempat bersejarah, saya selalu membayangkan hidup pada jaman itu hehe
Empal
Gentong H. Apud dan Batik Trusmi
Menjelang
petang, kami singgah ke Empal Gentong H. Apud untuk makan malam. Empal
Gentongnya dan sate kambingnya enak. Empal Gentong merupakan makanan khas
Cirebon yang berisi daging dan jeroan berkuah santan yang segar. Rasanya pas
dan porsinya empalnya banyak. Di sini juga dijual Empal Asem tapi sayang saya tidak mencicipinya.
dok. Andini Harsono |
Empal Gentong (dok. Andini Harsono) |
Sate Kambing (dok. Andini Harsono) |
Empal
Gentong H. Apud adalah salah satu restoran yang menyajikan empal gentong paling
enak se-Cirebon. Restorannya cukup luas dan nyaman. Pada dinding-dindingnya
juga terdapat foto-foto dan lukisan-lukisan jaman dulu.
Setelah
kenyang menikmati Empal Gentong, kami mampir ke Batik Trusmi untuk membeli
cindera mata khas Cirebon. Waw tokonya besar sekali dan pilihan batiknya
beragam. Saya bingung memilihnya. Batik Trusmi juga memberikan berbagai pilihan
harga tanpa mengurangi kualitas produk. Setiap daerah memiliki corak batiknya
berbeda dan Cirebon memiliki corak batik berwarna-warni.
Pengalaman
Menggunakan Big Bird dan Blue Bird Group
Bukan
kali pertama saya menggunakan jasa Blue Bird Group baik taksinya maupun bus
pariwisatanya. Bahkan bagi sebagian orang gak mau naik taksi kalau bukan Blue
Bird, seperti halnya saya hehe. Sebagai pekerja di bidang event management dan trip
organizer, saya sering menggunakan moda transportasi terutama bus
pariwisata dalam berbagai ukuran. Banyak klien saya meminta menggunakan Big
Bird. Bahkan ketika saya mendampingi rombongan Historizon Tour De Java, Travel Organizer lokal Belanda sudah
memesan bus Big Bird dari sana. Mereka bilang hanya Big Bird yang sesuai dengan
kondisi badan mereka yang besar-besar.
Big
Bird memberikan kenyamanan selama perjalanan. Supir-supirnya juga sudah
berpengalaman. Beberapa kali disupirin sama supir yang telah belasan tahun
menjadi bagian dari perusahaan besar Blue Bird Group. Rombongan Historizon pun
mengakui kelihaian supir kami pada waktu itu. Bahkan ketika ketua rombongan
Historizon salah memesan tanggal, Big Bird cepat merespon dan bersedia memenuhi
permintaan kami last minute. Big Bird juga datang tepat waktu dan
memberikan masukan rute perjalanan yang enak untuk dilalui. Kenyamanan
menggunakan bus Big Bird juga kami rasakan ketika ke Cirebon kemarin. Meskipun
lelah dan berkutat dengan kemacetan tapi kami tetap nyaman berada di dalam bus
Big Bird tersebut.
Sejak
tahun 1972, Blue Bird taksi beroperasi di Jakarta dan menjadi pelopor. Seiring
berkembangnya jaman, Blue Bird Group melebarkan sayapnya dengan charter mobil,
charter bus pariwisata (Big Bird), dan paket wisata. Kini, pelanggan tidak perlu repot menyusun itenarary perjalanan karena Big Bird
menawarkan berbagai pilihan trip ke
kota-kota indah di Indonesia. Blue Bird Group juga perusahaan jasa transportasi
pertama yang memberikan layanan pesan online
melalui aplikasi Blackberry pada
tahun 2011 dan kini lebih mudah dengan mendownload aplikasi My Blue Bird pada apple store dan google play.
Keamanan
dan kenyamanan adalah kunci utama dalam service
yang Big Bird berikan. Makanya tak heran kalau Big Bird menjadi pilihan utama
pengguna jasa transportasi bus pariwisata. One
Day Trip Cirebon bersama ILDI merupakan pengalaman yang seru mengasyikkan.
Semoga diberi kesempatan untuk bergabung pada trip-trip selanjutnya.
#ILDIgath Cirebon #BigBirdJalanJalan (doc. ILDI) |
----
Sumber :
Empal gentongnya menggoda :D
BalasHapusDan aku baru tau ada yg namanya empal asem..hmm..