Beneran Nih Bisa Ke Russia? - episode 1

Di depan Leningradsky Station Moscow
Doc. Andini Harsono


“Suatu hari gue pasti bisa ke sana Mba.” ucap saya kepada seorang teman ketika nonton film Red Sparrow pada akhir Februari 2018 lalu tepat setelah film ini tayang di Indonesia.

Film Red Sparrow mengambil latar Moscow dan beberapa kota lainnya di Russia. Saat itu saya terpana dengan keindahan bangunan-bangunan dan landscape kotanya. Ketika sang pemain utama berada di Gedung Bolshoi yang merupakan gedung kesenian bersejarah di sana, ketika itulah saya mengucapkan kata-kata tersebut di atas kepada teman saya. Sontak dia kaget saat saya mengatakan itu. “Memangnya lu mau ke Moscow Mba?” tanyanya terkejut.

Dalam hati, tidak ada yang tidak mungkin. Selama niat dan tujuan kita baik, semesta akan bekerja untuk mendukungnya. Saya pengen banget bisa menjelajah dunia. Ya tidak harus semua Negara di dunia ini saya jelajahi, beberapa Negara yang mewakili masing-masing benua saja sudah Alhamdulillah banget *senyumbahagia.

Pulang dari nonton Red Sparrow saya gigih mencari tahu tentang Moscow. Saya baca banyak artikel traveling ke sana serta vlog dari beberapa traveler berbagai Negara yang sudah pernah ke Moscow. Lalu saya menemukan kota bernama Saint Petersburg yang kemudian menjadi kota tujuan saya berikutnya setelah Moscow. “Iya, saya harus bisa ke Moscow dan Saint Petersburg, suatu hari pasti saya bisa.” ucap saya dalam hati tiap kali membaca atau menonton cerita tentang kedua kota itu.

Satu bulan berlalu, saya bertemu teman yang memiliki tour and travel dan beberapa kali saya bantu mengatur perjalanan para kliennya, bisa dikatakan beliau salah satu bos saya lah (iya saya punya banyak bos secara freelancer kan hehe). Tiba-tiba beliau berkata, “Din, ada yang minta dikawal ke Moscow nih akhir Juli mendatang, pas summer di sana, katanya nyaman buat jalan-jalan.”

What?!” saya kaget setengah mati.

“Iya. Temenku dapat undangan dari KBRI untuk pameran Indonesia – Moscow di sana. Nanti kamu bantu ya.” tawarnya.

Tidak perlu nunggu menit apalagi jam, saya mengiyakannya dengan semangat 45.

“Tapi kamu jualin barang-barang gue di sana juga ya. Jadi SPG yak. Hahaha.” sambungnya diiringi gelak tawa.

“Beres Mba, InsyaAllah aku siap bantu apa aja.” jawabku semangat.

Sejak percakapan itu, saya diminta untuk mengurus visa dan menyiapkan kebutuhan pameran. Sementara untuk tiket dan hotel sudah diurus sama bos saya. Pengalaman baru bagi saya untuk mengurus visa ke Russia, ternyata tidak sulit. Apalagi kami pergi ke sana tujuannya untuk berpartisipasi dalam Pameran Indonesia-Moscow dan berbekal surat undangan dari KBRI Moscow, jadilah tidak banyak ditanya-tanya. Selain itu, saya lampirkan semua persyaratan mengurus visa dengan lengkap, jadilah lancar jaya kayak jalan tol. Memang waktu tunggu sampai visa selesai cukup lama yaitu 14 hari kerja. Kalau mau cepat ada jalur cepat tapi biayanya pun lebih mahal. Karena masih cukup waktu, saya menyarankan untuk jalur biasa saja demi menghemat biaya walaupun bos saya bersedia untuk jalur cepat.

Syarat – syarat urus visa Russia serta formulir pengajuan visa bisa didapatkan di sini. Petunjuk pengisiannya juga ada di sana atau teman-teman bisa juga baca di berbagai ulasan para blogger yang lebih detailnya. Pastinya harus diperhatikan tiket pesawat pulang pergi sudah harus issued, hotel atau penginapan juga sudah harus beres, dan itinerary singkat selama di sana bisa juga disertakan. Syarat lainnya seperti syarat urus visa pada umumnya yaitu fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, dan pas foto.

Waktu itu kami sudah issued tiket pulang pergi dan untuk hotel kami booking di booking.com dimana bisa diubah sewaktu-waktu. Kalau urus visa memang resikonya jika visa kita ditolak maka biaya visanya hilang begitu saja. Belum lagi tiket pesawat dan hotel. Menyesakkan :(

---

Jreng jreeengg waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Kami bertolak menuju Moscow dengan transit terlebih dahulu di Bangkok selama 12 jam. Selama di Bangkok kami hanya numpang tidur di hotel karena tiba di sana sudah malam dan akan terbang kembali pukul 10.30 jadi ya dari pagi sudah harus standby di bandara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saya pribadi tidak ada persiapan apa-apa, misalkan harus bawa baju ini itu untuk OOTD, harus bawa makanan ini itu dll. Saya hanya bawa baju sesuai arahan panitia di sana, ada baju batik atau baju resmi untuk acara pembukaan pameran. Selebihnya casual saja. Lagipula saya tidak dapat jatah bagasi. Semua bagasi digunakan untuk barang-barang keperluan pameran.


Duduk sore di area Red Square Moscow. Di belakang saya itu Saint Basil's Cathedral yang menjadi icon kota Moscow
Doc. Andini Harsono

Kami naik Thai Airways dan itu nyaman banget. Penerbangan Bangkok – Moscow selama 9 jam lebih tidak berasa lelah. Makanannya enak, entertainment-nya asyik, kursinya nyaman dan awak kabinnya melayani dengan menyenangkan. Recommended deh sama ini maskapai hehe.

Alhamdulillah mendarat juga di Moscow. Waktu menunjukkan pukul 4 sore waktu setempat dan mataharinya masih kayak jam 12. Mentereng. Kami dijemput oleh mahasiswa Indonesia yang juga merangkap sebagai tour guide ketika mereka sedang libur kuliah, lumayan untuk tambah-tambah living cost di sana katanya. Mereka juga orang-orang terpilih yang direkomendasikan oleh KBRI untuk menjadi pendamping kami.

“Ya Allah aku berhasil menginjakkan kaki di Moscow? Sungguh ini? Aku gak mimpi kan?” tanyaku dalam hati sambil menggeret 2 koper berukuran 30 kg menuju area penjemputan mobil.

“Ya Allah beneran nih aku bisa ke Russia? Beneran nih aku udah di Moscow.”

“Mba itu mobilnya datang.” tegur Jose, dia yang akan mendampingi kami selama di Moscow.

Sudah jam 7 malam tapi masih begini warna langitnya? Oh Moscow
Doc. Andini Harsono

Bersambung…

Tidak ada komentar