Ketika #mainjalan ke suatu daerah baik di dalam maupun di luar negeri, saya selalu mencari makanan (jajanan) khasnya. Makanan tradisional yang masih ada sejak jaman dulu. Biasanya yang menjual makanan tradisional itu sudah generasi kesekian, artinya usaha keluarga yang diwariskan (turun temurun). Sebut saja Burayot, jajanan khas dari Garut ini sudah ada sejak tahun sekian dan saat ini masih bisa ditemukan meskipun sudah jarang. Ibu Ati adalah generasi ketiga pembuat Burayot di Kampung Sukamandi, Desa Sukamukti, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Saung
Burayot milik Ibu Ati menjadi salah satu usaha yang terdampak ekonomi Covid-19.
Sebelum pandemi terjadi, Ibu Ati bisa menjual 15-25 kg setiap harinya, dan
mencapai 30 kg di akhir pekan. Saat ini, sejak pandemi, untuk menjual 15 kg
saja memerlukan waktu 2 – 3 hari. Untuk mengamankan usahanya, maka Ibu Ati
menerima pesanan segala macam kue atau jajanan lain seperti Kue Ali Agrem,
Ladu, Saroja dan Kue Bugis.
Sekilas
Sejarah Burayot
Nama
Burayot berasal dari Ngaburayot dalam bahasa Sunda yang artinya bergelantungan.
Nama ini merujuk pada proses pembuatannya yaitu saat adonan digoreng kemudian
diangkat untuk ditiriskan dengan tusuk bambu sehingga akan terlihat bentuknya
bergelantungan atau ngaburayot. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
Burayot adalah beras dan gula aren.
Rasanya,
manis dan gurih. Saya mencicipinya ketika baru matang. Krispi di atasnya dan
semakin ke bawah rasanya manis. Burayot cocok buat teman minum teh atau kopi
sore-sore sambil santai ngobrol bareng keluarga, kerabat atau sahabat.
Burayot
hasil buatan Ibu Ati sudah dijual di luar Garut seperti Bandung, Sukabumi, dan
Cirebon.
Burayot
VS Boba
Karena
rasanya yang manis dan gurih, saya jadi teringat makanan yang dijadikan topping
minuman kekinian yaitu boba. Segitu dahsyatnya peminat boba sejak kehadiran beragam
minuman masa kini. Rasanya sama-sama manis tapi banyak orang yang tidak tahu kelezatan
Burayot. Hmm iya sih saya juga baru tahu ada makanan bernama Burayot karena #mainjalan
ke Garut hehe
Burayot
dan Dodol Garut
Garut
memang terkenal dengan dodolnya bahkan di salah satu jalan pusat kota Garut ada
tugu yang menuliskan “Garut Kota Dodol”. Ternyata selain dodolnya yang juara,
Garut juga punya beragam makanan khas, Burayot, Awug dan Serabi.
Jadi
kalau teman #mainjalan sedang traveling ke Garut, Burayot bisa menjadi pilihan
untuk dijadikan oleh-oleh. Tapi, Burayot hanya tahan 2-3 hari untuk rasa yang
endol yaa. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang asli tanpa bahan
pengawet.
Kalau
mau beli Burayot langsung dari pusatnya sekaligus melihat cara pembuatannya,
bisa langsung kontak Ibu Ati yaa ini nomornya 0852.2353.1715.
Oya
video liputan saya ketika mencicipi Burayot langsung di Saung Burayot Ibu Ati
ada di channel Oreon saya yaa. Apa itu Oreon? Nanti saya bahas di artikel
selanjutnya, cekidot hehe..
Pokoknya
kalau sedang #mainjalan paling asyik itu mencoba makanan asli dari tempat itu
sih, setuju gak? :)
woww... enaknyaaaa...
BalasHapusIyaa enak Kak, buat teman ngeteh sore sambil liat sawah hehe.. makasih ya udah mampir :)
Hapus